Dewi Gontha Ungkap BNI Java Jazz Festival ke Depan Bakal Digelar di Luar Negeri
21 March 2024 |
15:36 WIB
1
Like
Like
Like
Perhelatan musik tahunan, BNI Java Jazz Festival, tahun ini memasuki usia ke-19. Menuju dua dekade eksistensinya, panggung musik jaz terbesar di bagian Bumi selatan ini diam-diam tengah bersiap menyuguhkan eksplorasi barunya sebagai salah satu festival penting di skena musik dunia.
Meski masih malu-malu, Presiden Direktur PT Java Festival Production Dewi Gontha membocorkan sedikit roadmap festival musiknya. Ke depan, BNI Java Jazz Festival tidak hanya akan digelar di Jakarta saja, tetapi panggung musik ini juga akan hadir di beberapa negara.
Dewi mengatakan sejak dua tahun terakhir, dirinya sudah dihubungi oleh sejumlah pihak untuk membuat BNI Java Jazz Festival mengglobal. Nantinya, akan ada festival dengan nama dan DNA konsep yang serupa dengan BNI Java Jazz Festival, tetapi digelar di luar negeri.
Baca juga: BNI Java Jazz Festival 2024 Umumkan Lineup Fase Kedua, Cek Daftar Penyanyi yang Bakal Tampil
Namun, selama dua tahun ini, tawaran untuk mengembangkan IP Java Jazz Festival masih belum diiyakan. Dia beralasan kalau dia sebenarnya masih ingin mempertahankan idealisme BNI Java Jazz Festival.
Sejak awal, kata Dewi, BNI Java Jazz Festival dibuat untuk menunjukkan bahwa Indonesia bisa menggelar festival berkelas internasional. Tujuannya agar festival ini nantinya bisa mendatangkan penonton luar negeri ke Indonesia untuk menikmati musik.
Namun, jika IP BNI Java Jazz Festival dikembangkan di luar negeri, tujuannya tentu akan berbeda. Hal inilah yang membuatnya masih pikir-pikir, setidaknya dalam dua tahun terakhir ini.
“Akan tetapi, setelah banyak mengobrol dengan teman bahkan juga kementerian, mereka masukannya adalah ‘kalau bisa dibawa ke luar, kenapa tidak’. Sebab, pada akhirnya, kita tetap membawa nama Indonesia ke sana. Makanya, diskusi untuk itu kini makin terbuka,” ungkap Dewi Gontha kepada Hypeabis.id, Rabu (21/3/2024).
Dewi mengatakan saat ini fokus dari PT Java Festival Production adalah menjaga hubungan dengan sejumlah pihak yang sedari dua tahun lalu menginginkan IP festivalnya dikembangkan di negaranya. Sembari itu, pihaknya juga terus mencari format terbaik bila nanti hal tersebut terwujud.
Sebab, sebagai festival yang kini hampir dua dekade, ada beberapa standar yang mesti dijaga. Dengan demikian, harapannya pengalaman menonton BNI Java Jazz Festival nantinya tidak akan berkurang meski itu digelar di luar Indonesia.
“Ada sebuah transfer knowledge karena mereka harus bisa menjaga nama baik BNI Java Jazz Festival. Itu yang kini lagi disiapin sih, kalau sudah siap dengan semua materi, oke baru kita berani mewujudkannya,” imbuhnya.
Dewi mengatakan rencana pengembangan IP Java Jazz Festival ini akan jadi program jangka pendeknya. Dalam artian, harapannya akan segera terwujud dalam waktu dekat. Hal ini karena permintaan yang datang diakui oleh Dewi tidak dari satu negara saja, tetapi beberapa sekaligus.
Sayangnya, putri dari Peter F Gontha itu masih enggan membocorkan negara mana yang bakal menjadi pertama mendapatkan IP dan menggelar BNI Java Jazz Festival. Namun, Dewi menyebut tawaran yang datang masih di negara kawasan Asia.
Di luar itu, pagelaran musik BNI Java Jazz Festival 2024 dijanjikan bakal hadir lebih meriah. Digelar pada 24 Mei-26 Mei 2024, festival musik tahunan ini akan menyuguhkan 11 panggung dengan ratusan penampil ternama, baik penyanyi lokal maupun mancanegara.
Masih diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, salah satu festival jaz terbesar ini bakal kembali melepas kerinduan pencinta musik di Indonesia dan dunia. Mengangkat tema Embracing Unity Through Music, festival ini ingin menyoroti musik sebagai bahasa universal yang mampu mendorong kebersamaan dan menyatukan berbagai kalangan.
Baca juga: 11 Panggung dengan Ratusan Penampil Siap Meriahkan BNI Java Jazz Festival 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Meski masih malu-malu, Presiden Direktur PT Java Festival Production Dewi Gontha membocorkan sedikit roadmap festival musiknya. Ke depan, BNI Java Jazz Festival tidak hanya akan digelar di Jakarta saja, tetapi panggung musik ini juga akan hadir di beberapa negara.
Dewi mengatakan sejak dua tahun terakhir, dirinya sudah dihubungi oleh sejumlah pihak untuk membuat BNI Java Jazz Festival mengglobal. Nantinya, akan ada festival dengan nama dan DNA konsep yang serupa dengan BNI Java Jazz Festival, tetapi digelar di luar negeri.
Baca juga: BNI Java Jazz Festival 2024 Umumkan Lineup Fase Kedua, Cek Daftar Penyanyi yang Bakal Tampil
Presiden Direktur PT Java Festival Production Dewi Gontha (tengah) didampingi Tim Program Nikita Dompas (kiri) dan Marketing Communications Division Head PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Duardi Prihandiko memberikan pemaparan dalam konferensi pers BNI Java Jazz Festival 2024 di Jakarta, Rabu (20/3/2024). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha)
Sejak awal, kata Dewi, BNI Java Jazz Festival dibuat untuk menunjukkan bahwa Indonesia bisa menggelar festival berkelas internasional. Tujuannya agar festival ini nantinya bisa mendatangkan penonton luar negeri ke Indonesia untuk menikmati musik.
Namun, jika IP BNI Java Jazz Festival dikembangkan di luar negeri, tujuannya tentu akan berbeda. Hal inilah yang membuatnya masih pikir-pikir, setidaknya dalam dua tahun terakhir ini.
“Akan tetapi, setelah banyak mengobrol dengan teman bahkan juga kementerian, mereka masukannya adalah ‘kalau bisa dibawa ke luar, kenapa tidak’. Sebab, pada akhirnya, kita tetap membawa nama Indonesia ke sana. Makanya, diskusi untuk itu kini makin terbuka,” ungkap Dewi Gontha kepada Hypeabis.id, Rabu (21/3/2024).
Dewi mengatakan saat ini fokus dari PT Java Festival Production adalah menjaga hubungan dengan sejumlah pihak yang sedari dua tahun lalu menginginkan IP festivalnya dikembangkan di negaranya. Sembari itu, pihaknya juga terus mencari format terbaik bila nanti hal tersebut terwujud.
Sebab, sebagai festival yang kini hampir dua dekade, ada beberapa standar yang mesti dijaga. Dengan demikian, harapannya pengalaman menonton BNI Java Jazz Festival nantinya tidak akan berkurang meski itu digelar di luar Indonesia.
“Ada sebuah transfer knowledge karena mereka harus bisa menjaga nama baik BNI Java Jazz Festival. Itu yang kini lagi disiapin sih, kalau sudah siap dengan semua materi, oke baru kita berani mewujudkannya,” imbuhnya.
Grup trio KIM (Arsy Widianto, Rachel Rae & Gusty Pratama) tampil dalam konferensi pers BNI Java Jazz Festival 2024 di Jakarta, Rabu (20/3/2024). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha)
Sayangnya, putri dari Peter F Gontha itu masih enggan membocorkan negara mana yang bakal menjadi pertama mendapatkan IP dan menggelar BNI Java Jazz Festival. Namun, Dewi menyebut tawaran yang datang masih di negara kawasan Asia.
Di luar itu, pagelaran musik BNI Java Jazz Festival 2024 dijanjikan bakal hadir lebih meriah. Digelar pada 24 Mei-26 Mei 2024, festival musik tahunan ini akan menyuguhkan 11 panggung dengan ratusan penampil ternama, baik penyanyi lokal maupun mancanegara.
Masih diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, salah satu festival jaz terbesar ini bakal kembali melepas kerinduan pencinta musik di Indonesia dan dunia. Mengangkat tema Embracing Unity Through Music, festival ini ingin menyoroti musik sebagai bahasa universal yang mampu mendorong kebersamaan dan menyatukan berbagai kalangan.
Baca juga: 11 Panggung dengan Ratusan Penampil Siap Meriahkan BNI Java Jazz Festival 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.