Opsi Olahraga yang Tepat saat Berpuasa yang Bebas Dehidrasi
20 March 2024 |
12:00 WIB
Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Idealnya, kegiatan ini dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan total waktu 150 menit. Namun, apa jadinya jika berolahraga sementara harus menjalani ibadah puasa?
Spesialis Kedokteran Olahraga Eka Hospital BSD dr. Retnoningtyas menilai olahraga saat bulan puasa sangat dianjurkan agar kebugaran tubuh selama berpuasa tetap terjaga. Kendati demikian, olahraga saat berpuasa perlu mempertimbangkan beberapa hal, mulai dari jenis, intensitas, waktu, dan durasi. Jika salah perhitungan, justru kamu akan mengalami dehidrasi bahkan bisa jatuh sakit.
Baca juga: Simak Tip Puasa yang Ramah Bagi Penderita Gangguan Lambung
Bicara jenis dan intensitas yang dianjurkan, beberapa studi membuktikan bahwa berolahraga saat puasa memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun, sangat mungkin tubuh merasa lebih lemas dari biasanya.
Oleh sebab itu, Retno menyarankan untuk memilih olahraga yang memiliki intensitas ringan hingga sedang. Hindari olahraga dengan intensitas tinggi karena terlalu berisiko mengeluarkan terlalu banyak energi dan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi.
“Intensitas tinggi yang dimaksud adalah ketika kalian merasa sangat terengah-engah saat melakukan olahraga,” ujarnya dalam pesan singkat dikutip Hypeabis.id, Rabu (20/3/2024).
Sementara itu, ada tiga waktu yang disarankan untuk berolahraga saat berpuasa. Pertama yakni setelah sahur. Pada kondisi ini, tubuh baru saja mendapat asupan makanan dan cairan sehingga memiliki energi yang cukup banyak. Akan tetapi, disarankan untuk memberi jeda 1 jam setelah sahur agar perut tidak terlalu penuh saat berolahraga.
Kedua yakni menjelang waktu berbuka karena walaupun tubuh tidak memiliki tenaga banyak, kamu tidak perlu menunggu lama untuk mengisi kembali energi dan cairan yang dibutuhkan setelah berolahraga.
Ketiga, setelah berbuka puasa. Olahraga setelah berbuka puasa dianjurkan karena kalian telah mendapatkan kembali energi yang dibutuhkan. Namun sama seperti saat sahur, disarankan berolahraga tidak terlalu dekat dengan waktu makan agar perut tidak merasa kembung dan mual. “Olahraga juga disarankan tidak terlalu berdekatan dengan waktu tidur agar tidak mengganggu kualitas tidur,” saran Retno.
Soal durasi, idealnya memang olahraga dilakukan minimal 150 menit dalam seminggu. Artinya, kamu bisa membagi menjadi 30 menit olahraga setiap harinya.
Saat berpuasa, Genhype dapat memulai dengan durasi yang lebih singkat untuk membiarkan tubuh beradaptasi. “Durasi dapat dinaikkan secara bertahap hingga 30 menit setiap harinya,” tambah Retno.
Selain itu, Retno menyebut ada beberapa penunjang yang perlu diperhatikan ketika kalian ingin berolahraga saat berpuasa. Paling utama, jangan melewatkan waktu sahur. Kemudian, cukupi kebutuhan protein saat sahur dan berbuka.
Jangan lupa untuk minum air yang cukup saat sahur atau setelah berbuka. Serta, gunakan pakaian yang menyerap keringat saat berolahraga.
Retno mengimbau untuk tidak memaksakan diri saat berolahraga Kenali batasan diri. Apabila merasa mual, muntah, kepala berkunang-kunang, hentikan sementara aktivitas olahraga dan konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Cara Mudah Konsumsi Serat Untuk Menu Berbuka Puasa
Begitu pula jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu. Jangan ragu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk mendapatkan program latihan yang sesuai dengan kebutuhan.
Editor: Fajar Sidik
Spesialis Kedokteran Olahraga Eka Hospital BSD dr. Retnoningtyas menilai olahraga saat bulan puasa sangat dianjurkan agar kebugaran tubuh selama berpuasa tetap terjaga. Kendati demikian, olahraga saat berpuasa perlu mempertimbangkan beberapa hal, mulai dari jenis, intensitas, waktu, dan durasi. Jika salah perhitungan, justru kamu akan mengalami dehidrasi bahkan bisa jatuh sakit.
Baca juga: Simak Tip Puasa yang Ramah Bagi Penderita Gangguan Lambung
Bicara jenis dan intensitas yang dianjurkan, beberapa studi membuktikan bahwa berolahraga saat puasa memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun, sangat mungkin tubuh merasa lebih lemas dari biasanya.
Oleh sebab itu, Retno menyarankan untuk memilih olahraga yang memiliki intensitas ringan hingga sedang. Hindari olahraga dengan intensitas tinggi karena terlalu berisiko mengeluarkan terlalu banyak energi dan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi.
“Intensitas tinggi yang dimaksud adalah ketika kalian merasa sangat terengah-engah saat melakukan olahraga,” ujarnya dalam pesan singkat dikutip Hypeabis.id, Rabu (20/3/2024).
Sementara itu, ada tiga waktu yang disarankan untuk berolahraga saat berpuasa. Pertama yakni setelah sahur. Pada kondisi ini, tubuh baru saja mendapat asupan makanan dan cairan sehingga memiliki energi yang cukup banyak. Akan tetapi, disarankan untuk memberi jeda 1 jam setelah sahur agar perut tidak terlalu penuh saat berolahraga.
Kedua yakni menjelang waktu berbuka karena walaupun tubuh tidak memiliki tenaga banyak, kamu tidak perlu menunggu lama untuk mengisi kembali energi dan cairan yang dibutuhkan setelah berolahraga.
Ketiga, setelah berbuka puasa. Olahraga setelah berbuka puasa dianjurkan karena kalian telah mendapatkan kembali energi yang dibutuhkan. Namun sama seperti saat sahur, disarankan berolahraga tidak terlalu dekat dengan waktu makan agar perut tidak merasa kembung dan mual. “Olahraga juga disarankan tidak terlalu berdekatan dengan waktu tidur agar tidak mengganggu kualitas tidur,” saran Retno.
Durasi Olahraga
Soal durasi, idealnya memang olahraga dilakukan minimal 150 menit dalam seminggu. Artinya, kamu bisa membagi menjadi 30 menit olahraga setiap harinya.Saat berpuasa, Genhype dapat memulai dengan durasi yang lebih singkat untuk membiarkan tubuh beradaptasi. “Durasi dapat dinaikkan secara bertahap hingga 30 menit setiap harinya,” tambah Retno.
Selain itu, Retno menyebut ada beberapa penunjang yang perlu diperhatikan ketika kalian ingin berolahraga saat berpuasa. Paling utama, jangan melewatkan waktu sahur. Kemudian, cukupi kebutuhan protein saat sahur dan berbuka.
Jangan lupa untuk minum air yang cukup saat sahur atau setelah berbuka. Serta, gunakan pakaian yang menyerap keringat saat berolahraga.
Retno mengimbau untuk tidak memaksakan diri saat berolahraga Kenali batasan diri. Apabila merasa mual, muntah, kepala berkunang-kunang, hentikan sementara aktivitas olahraga dan konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Cara Mudah Konsumsi Serat Untuk Menu Berbuka Puasa
Begitu pula jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu. Jangan ragu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk mendapatkan program latihan yang sesuai dengan kebutuhan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.