Ilustrasi infeksi saluran kemih. (Sumber foto: Moffitt Cancer Center)

Waspada Infeksi Saluran Kemih saat Puasa, Begini Cara Mencegahnya

31 March 2023   |   09:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Asupan cairan yang cukup sangat penting selama sahur maupun saat berbuka berpuasa. Pasalnya menahan dahaga selama kurang lebih 13 jam membuat asupan cairan dalam tubuh berkurang. Jika tidak tercukupi, hal ini bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan. 

Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital Bekasi, dr. Regi Septian, mengatakan kehilangan cairan tubuh pada saat puasa dapat meningkatkan infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kencing atau kemih terjadi ketika tubuh kekurangan air untuk mengeluarkan bakteri dari dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan adanya peningkatan infeksi saluran kemih. 

Regi menerangkan infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit pada sistem kemih yang disebabkan infeksi bakteri Escherichia coli (E.coli). Adapun sistem kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. 

“ISK bisa mengakibatkan buang air kecil sangat menyakitkan, kencing berdarah dan sakit perut bagian bawah,” ujarnya dalam pesan singkat, Jumat (31/3/2023). 

Baca juga: Kenali Penyakit Infeksi Saluran Kemih, Mulai dari Gejala hingga Pencegahan

Setidaknya ada beberapa gejala infeksi saluran kemih. Umumnya, urine akan berwarna keruh, berbau menyengat dan tidak sedap, serta sering ingin buang air kecil. Gejala lainnya adalah buang air kecil yang terasa tidak tuntas, muncul sensasi perih dan terbakar saat buang air kecil, sakit perut dan nyeri otot, serta demam, mual dan muntah.

Memang ISK biasanya tidak mengakibatkan masalah kesehatan serius, tetapi Regi meminta agar kondisi tersebut segera diobati agar infeksi bakterinya tidak semakin parah. “Ketika dibiarkan bisa mempengaruhi fungsi ginjal dan aliran darah yang berakibat mengancam nyawa penderitanya,” tegasnya.

Sementara itu, dia menyebut ada beberapa faktor risiko seseorang bisa terkena ISK, antara lain wanita, karena memiliki saluran kencing yang lebih pendek sehingga jarak yang ditempuh bakteri lebih pendek, wanita yang aktif secara seksual.  Kemudian wanita yang menggunakan metode KB diafragma (jenis alat kontrasepsi yang berbentuk kubah dan terbuat dari karet).

Faktor lainnya yakni wanita menopause karena hormon estrogen menurun, memiliki kelainan saluran kemih sejak bayi, penderita batu ginjal atau pembesaran prostat, pemakaian kateter, serta baru menjalani operasi bedah saluran kemih. 
 

Cara Mengatasi ISK 

Ilustrasi infeksi saluran kemih. (Sumber gambar : Freepik / Jcomp)

Ilustrasi infeksi saluran kemih. (Sumber gambar : Freepik / Jcomp)

Ketika kamu terkena infeksi saluran kemih terutama yang ringan, Regi menyebut hal ini bisa diatasi dengan cara alami tanpa obat. Akan tetapi, saat ISK menimbulkan gejala demam maka obat antibiotik sangat diperlukan untuk menyembuhkan dan meredakan gejalanya.

“Apalagi ISK yang disebabkan bakteri memang membutuhkan antibiotik untuk mengatasi infeksinya,” sarannya.

Namun yang pasti, kamu wajib minum cukup air dan teratur untuk mengobati infeksi saluran kemih. Hal ini karena air putih membantu organ di saluran kemih membuang limbah dari tubuh dan mempertahankan nutrisi penting dan elektrolit.

Regi menyampaikan air putih juga mampu mengencerkan urine sehingga mempercepat perjalanannya melewati sistem saluran kemih. Ini membuat bakteri lebih sulit untuk mencapai organ kemih dan menginfeksi sel-sel di organ tersebut. 

Berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan, disarankan untuk minum air putih minimal 2 liter per hari atau setara 8 gelas berukuran 230 ml. Selama puasa, kamu bisa meminum air putih dengan komposisi 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas setelah berbuka puasa, dan 2 gelas saat sahur.

Lebih lanjut Regi menuturkan jika kurang minum, sel dehidrasi dan urine menjadi terkonsentrasi sehingga mineral terlarut seperti kalsium, oksalat, maupun asam urat, mudah mengendap di ginjal. Endapan inilah yang menjadi pencetus batu ginjal dan bisa mengganggu fungsi ginjal. 

Selain air putih, untuk cairan tambahan kamu juga bisa mengonsumsi buah-buahan atau sayur yang memiliki kandungan air tinggi. Buah-buahan seperti semangka, tomat, stroberi, atau timun kaya akan air. 

Baca juga: 5 Tips Meningkatkan Kesehatan Saluran Pencernaan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Ini Kiat Menjaga Tubuh Tetap Fit dan Anti Ngantuk Saat Berpuasa

BERIKUTNYA

Jurus Bebas Beban Finansial untuk Generasi Sandwich

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: