Permainan Card Game Bertema Kepribadian Lebih Relate dan Kekinian
16 March 2024 |
12:30 WIB
Permainan kartu berjenis baru muncul beberapa tahun belakangan. Awalnya yang kita ketahui hanyalah kartu berjenis remi, gaple, ataupun uno. Namun, tahukah kalian bahwa ada kartu berjenis interaksi yang memang diciptakan untuk saling mengobrol?
Salah satunya adalah TentangKita, sebuah brand permainan kartu yang belakangan disenangi beragam lapisan masyarakat. Kartu ini merupakan kartu-kartu dengan pertanyaan tematik yang digunakan untuk berdiskusi satu sama lain.
Syelin Lusiana Naba (26) asal Makassar merupakan salah satu anak muda yang memiliki kesadaran akan peluang bisnis ini, bersama dengan sahabatnya Clara Vania Lucas (26) asal Cikarang.
Baca juga: Agensi Ungkap Peluang Cuan Bisnis VTuber
Pertama kali merintis usaha ini di kala pandemi menyerang pada 2020 lantaran bisnis yang dijalankan sebelumnya, yaitu jasa sewa kebaya tidak bisa beroperasi pada saat pandemi. Dengan 120.000 pengikut di media sosial, Syelin menjelaskan bahwa memang terdapat beberapa jurus kunci yang dilakukannya.
“Yang pertama, kami memilih bisnis sebuah game yang menurut saya sudah menjadi medium kepada target pasar saya, selanjutnya TentangKita juga melakukan riset terhadap tren yang sedang berjalan. Bagi saya saat ini banyak orang Indonesia yang tidak bisa mengutarakan apa yang dia rasakan menjadi sebuah pertanyaan,” kata Syelin.
Dalam perjalanannya sampai saat ini, teknologi amat sangat membantu Syelin dan Clara. Penjualan bisa dilakukan sampai luar negeri, platform digital juga membantunya dalam membranding TentangKita sampai saat ini.
Sejauh ini dengan ketenaran yang dimiliki TentangKita, Syelin dan Clara belum sempat untuk melakukan kolaborasi dengan seniman-seniman lokal.
“Kami belum pernah berkolaborasi dengan seniman lokal, tapi kami memakai jasa KOL (Key Opinion Leader) Ian Hugen, saat kami sedang dalam proyek kartu edisi TentangAku yang memiliki tujuan membangun self awareness,” jelas Syelin.
Beruntung ketika diajukan, personal Ian Hugen sedang dalam masa pengenalan diri sendiri sehingga momentumnya begitu klop sekali. Tidak hanya itu, TentangKita juga berkolaborasi dengan konseling online Riliv bersama para psikolog dalam edisi “Berdamai dengan Cemas” yang bertujuan membantu orang-orang dengan gejala susah tidur.
Wanita asal Makassar ini juga memberitahukan bahwa untuk modal yang dibutuhkan guna mendirikan usaha ini tidak begitu sulit.
“Sejujurnya cukup mudah secara teknis, yang diperlukan hanya vendor dan pencetakan lalu selesai. Tapi yang paling penting dari kedua hal itu adalah kreativitas, tentang seberapa seru kalian bisa menciptakan game, seberapa seru kalian bikin pertanyaan, dan yang terakhir adalah keberanian untuk mengeksekusi,” tutur Syelin.
Menurutnya, jika modal ini dibawa pada konteks materi, masih berada dalam cakupan yang murah, karena bisa diakali dengan sistem pre-order jadi uang modal didapat dari sistem itu. Sampai saat ini TentangKita bisa menjual hingga 1.500-2.000 paket kartu setiap bulannya.
Konsep Kesehatan Mental
Berbeda pula dengan Nindyo Setiawan (27) asal Jakarta yang juga menciptakan kartu permainan dengan misi memperkenalkan konsep kesehatan mental dengan lebih menarik ke anak muda. Baginya kunci card game ini ada pada bentuk fisiknya yang bersifat fleksibel dengan merek YangBelumSempat.
“Kelebihannya di fleksibilitas sehingga dapat digunakan di tongkrongan, keluarga, ataupun pasangan. YangBelumSempat juga menawarkan edukasi kesehatan mental yang menarik untuk anak muda,” tutur Nindyo.
Dalam perjalanan bisnisnya, Nindyo juga menggunakan platform digital untuk media promosi dan Call to Action untuk produknya. Hal menarik lainnya adalah sekarang mereka tidak menjual produknya untuk komersial melainkan untuk kegiatan komunitas NGO.
Menurut Nindyo, card game yang dimilikinya berbeda dari yang lain karena memiliki konsep kartu remi dan psikologi positif. Jadi orang-orang dapat bermain sembari merefleksikan kesehatan mentalnya masing-masing.
Keputusannnya untuk menciptakan card game ini muncul ketika tahun 2021 banyak masyarakat yang berinteraksi lewat platform online. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat card game yang juga dapat dimainkan secara virtual. Misinya adalah menjadikan YangBelumSempat sebagai salah satu sarana kaum muda merefleksikan diri dan menjaga kesehatan mentalnya.
TentangKita milik Syelin dan Clara juga memiliki misi untuk memperbaiki hubungan para pemainnya. Salah satu yang unik adalah salah satu konsumen-nya yang merupakan seorang pasutri dengan umur pernikahan 14 tahun.
“Pernah ada yang memberikan kesaksian di salah satu review market place kami, jadi sebelumnya mereka berdua ini adalah pasangan yang sudah mulai rusak hubungannya. Namun setelah bermain kartu yang mereka beli dari TentangKita, akhirnya mereka bisa mengutarakan apa yang ada dan kembali seperti sedia kala,” jelas Syelin.
Baca juga: Cuan Menarik Bisnis Barang Antik
Hal ini membuktikan bahwa card game dapat menjadi suatu usaha yang berdampak pada, interaksi sosial, platform digital, kolaborasi seniman lokal, dan pesan positif. pengusaha card game dapat menciptakan produk yang tidak hanya populer di kalangan anak muda, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat.
Editor: Fajar Sidik
Salah satunya adalah TentangKita, sebuah brand permainan kartu yang belakangan disenangi beragam lapisan masyarakat. Kartu ini merupakan kartu-kartu dengan pertanyaan tematik yang digunakan untuk berdiskusi satu sama lain.
Syelin Lusiana Naba (26) asal Makassar merupakan salah satu anak muda yang memiliki kesadaran akan peluang bisnis ini, bersama dengan sahabatnya Clara Vania Lucas (26) asal Cikarang.
Baca juga: Agensi Ungkap Peluang Cuan Bisnis VTuber
Pertama kali merintis usaha ini di kala pandemi menyerang pada 2020 lantaran bisnis yang dijalankan sebelumnya, yaitu jasa sewa kebaya tidak bisa beroperasi pada saat pandemi. Dengan 120.000 pengikut di media sosial, Syelin menjelaskan bahwa memang terdapat beberapa jurus kunci yang dilakukannya.
“Yang pertama, kami memilih bisnis sebuah game yang menurut saya sudah menjadi medium kepada target pasar saya, selanjutnya TentangKita juga melakukan riset terhadap tren yang sedang berjalan. Bagi saya saat ini banyak orang Indonesia yang tidak bisa mengutarakan apa yang dia rasakan menjadi sebuah pertanyaan,” kata Syelin.
Dalam perjalanannya sampai saat ini, teknologi amat sangat membantu Syelin dan Clara. Penjualan bisa dilakukan sampai luar negeri, platform digital juga membantunya dalam membranding TentangKita sampai saat ini.
Sejauh ini dengan ketenaran yang dimiliki TentangKita, Syelin dan Clara belum sempat untuk melakukan kolaborasi dengan seniman-seniman lokal.
“Kami belum pernah berkolaborasi dengan seniman lokal, tapi kami memakai jasa KOL (Key Opinion Leader) Ian Hugen, saat kami sedang dalam proyek kartu edisi TentangAku yang memiliki tujuan membangun self awareness,” jelas Syelin.
Beruntung ketika diajukan, personal Ian Hugen sedang dalam masa pengenalan diri sendiri sehingga momentumnya begitu klop sekali. Tidak hanya itu, TentangKita juga berkolaborasi dengan konseling online Riliv bersama para psikolog dalam edisi “Berdamai dengan Cemas” yang bertujuan membantu orang-orang dengan gejala susah tidur.
Wanita asal Makassar ini juga memberitahukan bahwa untuk modal yang dibutuhkan guna mendirikan usaha ini tidak begitu sulit.
“Sejujurnya cukup mudah secara teknis, yang diperlukan hanya vendor dan pencetakan lalu selesai. Tapi yang paling penting dari kedua hal itu adalah kreativitas, tentang seberapa seru kalian bisa menciptakan game, seberapa seru kalian bikin pertanyaan, dan yang terakhir adalah keberanian untuk mengeksekusi,” tutur Syelin.
Menurutnya, jika modal ini dibawa pada konteks materi, masih berada dalam cakupan yang murah, karena bisa diakali dengan sistem pre-order jadi uang modal didapat dari sistem itu. Sampai saat ini TentangKita bisa menjual hingga 1.500-2.000 paket kartu setiap bulannya.
Konsep Kesehatan Mental
Berbeda pula dengan Nindyo Setiawan (27) asal Jakarta yang juga menciptakan kartu permainan dengan misi memperkenalkan konsep kesehatan mental dengan lebih menarik ke anak muda. Baginya kunci card game ini ada pada bentuk fisiknya yang bersifat fleksibel dengan merek YangBelumSempat.
“Kelebihannya di fleksibilitas sehingga dapat digunakan di tongkrongan, keluarga, ataupun pasangan. YangBelumSempat juga menawarkan edukasi kesehatan mental yang menarik untuk anak muda,” tutur Nindyo.
Dalam perjalanan bisnisnya, Nindyo juga menggunakan platform digital untuk media promosi dan Call to Action untuk produknya. Hal menarik lainnya adalah sekarang mereka tidak menjual produknya untuk komersial melainkan untuk kegiatan komunitas NGO.
Menurut Nindyo, card game yang dimilikinya berbeda dari yang lain karena memiliki konsep kartu remi dan psikologi positif. Jadi orang-orang dapat bermain sembari merefleksikan kesehatan mentalnya masing-masing.
Keputusannnya untuk menciptakan card game ini muncul ketika tahun 2021 banyak masyarakat yang berinteraksi lewat platform online. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat card game yang juga dapat dimainkan secara virtual. Misinya adalah menjadikan YangBelumSempat sebagai salah satu sarana kaum muda merefleksikan diri dan menjaga kesehatan mentalnya.
TentangKita milik Syelin dan Clara juga memiliki misi untuk memperbaiki hubungan para pemainnya. Salah satu yang unik adalah salah satu konsumen-nya yang merupakan seorang pasutri dengan umur pernikahan 14 tahun.
“Pernah ada yang memberikan kesaksian di salah satu review market place kami, jadi sebelumnya mereka berdua ini adalah pasangan yang sudah mulai rusak hubungannya. Namun setelah bermain kartu yang mereka beli dari TentangKita, akhirnya mereka bisa mengutarakan apa yang ada dan kembali seperti sedia kala,” jelas Syelin.
Baca juga: Cuan Menarik Bisnis Barang Antik
Hal ini membuktikan bahwa card game dapat menjadi suatu usaha yang berdampak pada, interaksi sosial, platform digital, kolaborasi seniman lokal, dan pesan positif. pengusaha card game dapat menciptakan produk yang tidak hanya populer di kalangan anak muda, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.