Cuan Menarik Bisnis Barang Antik
10 March 2024 |
14:39 WIB
1
Like
Like
Like
“Oh bapak tua, pemilik oplet tua. Tunggu nanti di tahun 2001, mungkin mobil mu jadi barang antik yang harganya selangit,” penggalan lirik lagu berjudul Barang Antik karya Iwan Fals tersebut, menggambarkan barang antik yang seringkali sudah tidak diproduksi lagi, sehingga semakin sulit untuk ditemukan.
Oleh karena itu, harga dari barang antik itu sendiri cenderung lebih tinggi dan terus meningkat di masa mendatang. Barang antik memang selalu menarik perhatian banyak orang, terutama para kolektor yang gemar mencari barang-barang kuno dengan nilai seni yang tinggi.
Gemilang Rizky salah satunya. Menurut pria berusia 33 tahun tersebut, kebutuhan akan berbagai dekorasi suatu ruangan dengan konsep vintage, yang membuat penjualan barang antik kian meningkat setiap tahunnya. Selain itu, barang antik tersebut juga memiliki nilai seni yang tinggi dan dibuat dengan bahan baku yang berkualitas.
Baca Juga: Kolektor Handojo Susanto Beberkan 7 Hal Penting Sebelum Membeli Barang Antik
“Barang antik itu sendiri mempunyai desain dengan nilai seni kelas tinggi serta dibuat dari bahan baku yang berkualitas. Hal tersebut yang membuat barang-barang antik itu dapat bertahan lama sampai ratusan bahkan ribuan tahun kedepan,” ucap Rizky.
Eks pegawai salah satu perusahaan farmasi itu, menggeluti bisnis penjualan barang-barang antik sejak 2016. Pada awalnya, Rizky hanya bermodalkan Rp250.000 untuk membeli radio telesonic tahun 1970 dan setrika jago tahun 1950.
Hingga kini, pria tersebut mampu mendapatkan keuntungan hingga ratusan juta per bulannya.
“Awalnya, barang tersebut saya beli memang untuk langsung dijual. Jadi, saat barang tersebut laku, profit yang saya dapatkan langsung saya belikan barang-barang antik lagi,” jelasnya.
Hingga saat ini, koleksi barang antik yang dijual oleh Rizky berjumlah lebih dari ratusan item dengan berbagai macam jenis dan tahun rilis. Mulai dari berbagai dekorasi ruangan, mebel, prabotan rumah, radio, mesin tik, kamera analog, hingga barang-barang peninggalan era Kerajaan dan Dinasti.
Selain itu, Rizky juga menjual beberapa item kendaraan antik. Seperti halnya Vespa dengan berbagai tahun rilis, VW kodok, VW kombi, Suzuki Rc-100 dan lain sebagainya. Harga dari barang antik yang dijual oleh Rizky cukup beragam, mulai dari yang termurah Rp30.000 hingga Rp350 juta pun ada.
Dalam sebulan, owner dari Klasik Antik Gallery tersebut mampu menjual berbagai koleksi barang antiknya hingga ratusan item. Hingga saat ini, pria tersebut mampu mendapatkan penghasilan yang terbilang fantastis. Dalam sebulan, Rizky mampu meraup omzet hingga Rp100 juta – Rp150 juta berkat menjajakan barang-barang antik.
Ditempat lain ada Dimas Javanova, owner dari Galeri Oma Vintage Store yang mulai menggeluti bisnis penjualan barang antik sejak 2016. Pada awalnya, pria yang memang gemar mengoleksi berbagai barang-barang kuno tersebut mulai membangun bisnisnya atas dasar rasa empatinya.
"Awal mula membangun bisnis ini yaitu untuk sosial. Saya membantu oma-oma (lansia) yang membutuhkan uang di sekitar rumah saya. Mereka menawarkan perkakas jaman dulu untuk dijual, karena antik dan menarik, akhirnya saya bantu untuk membelinya," ucap Dimas.
Selaras dengan pernyataannya, pria berusia 29 tahun tersebut memutuskan untuk menamai usahanya dengan label Galeri Oma Vintage Store. Dikarenakan barang-barang yang dia jual, pada awalnya memang berasal dari peninggalan lansia yang tinggal di sekitar rumahnya.
Berbeda dengan Rizky yang hanya mengeluarkan modal yang terbilang sedikit. Dalam memulai bisnis penjualan barang antik, Dimas perlu merogoh kocek sebesar Rp20 juta. Modal tersebut dia gunakan untuk sewa tempat, membeli berbagai perlengkapan tokonya dan membeli barang-barang antik lainnya.
Hingga saat ini, koleksi barang antik yang dijual oleh Dimas berjumlah lebih dari ratusan item dengan berbagai macam jenis dan tahun rilis. Mulai dari berbagai dekorasi ruangan, prabotan rumah, mesin tik, radio, kamera analog, hingga berbagai kendaraan antik juga menjadi menu utama dari Galeri Oma Vintage Store.
Belakangan ini, kolektor asal kota Yogyakarta tersebut membuat sebuah inovasi dengan mendaur ulang peti krat bekas botol minuman yang disulap menjadi meja bernuansa vintage. Lebih lanjut, kolektor tersebut memang gemar mereparasi berbagai barang antik miliknya dengan konsep dan warna yang terbilang kekinian.
Dalam menawarkan dan menjual berbagai koleksi barang antiknya, Dimas kerap menggunakan berbagai platform media sosial serta marketplace. Hingga kini, pria tersebut mampu menjual koleksi barang antiknya hingga ratusan item perbulan dengan omzet berkisar Rp50 juta – Rp100 juta.
Baca Juga: 5 Tips Menciptakan Suasana Jadul di Rumah dengan Dekorasi Barang Antik
Editor: M. Taufikul Basari
Oleh karena itu, harga dari barang antik itu sendiri cenderung lebih tinggi dan terus meningkat di masa mendatang. Barang antik memang selalu menarik perhatian banyak orang, terutama para kolektor yang gemar mencari barang-barang kuno dengan nilai seni yang tinggi.
Gemilang Rizky salah satunya. Menurut pria berusia 33 tahun tersebut, kebutuhan akan berbagai dekorasi suatu ruangan dengan konsep vintage, yang membuat penjualan barang antik kian meningkat setiap tahunnya. Selain itu, barang antik tersebut juga memiliki nilai seni yang tinggi dan dibuat dengan bahan baku yang berkualitas.
Baca Juga: Kolektor Handojo Susanto Beberkan 7 Hal Penting Sebelum Membeli Barang Antik
“Barang antik itu sendiri mempunyai desain dengan nilai seni kelas tinggi serta dibuat dari bahan baku yang berkualitas. Hal tersebut yang membuat barang-barang antik itu dapat bertahan lama sampai ratusan bahkan ribuan tahun kedepan,” ucap Rizky.
Eks pegawai salah satu perusahaan farmasi itu, menggeluti bisnis penjualan barang-barang antik sejak 2016. Pada awalnya, Rizky hanya bermodalkan Rp250.000 untuk membeli radio telesonic tahun 1970 dan setrika jago tahun 1950.
Hingga kini, pria tersebut mampu mendapatkan keuntungan hingga ratusan juta per bulannya.
“Awalnya, barang tersebut saya beli memang untuk langsung dijual. Jadi, saat barang tersebut laku, profit yang saya dapatkan langsung saya belikan barang-barang antik lagi,” jelasnya.
Hingga saat ini, koleksi barang antik yang dijual oleh Rizky berjumlah lebih dari ratusan item dengan berbagai macam jenis dan tahun rilis. Mulai dari berbagai dekorasi ruangan, mebel, prabotan rumah, radio, mesin tik, kamera analog, hingga barang-barang peninggalan era Kerajaan dan Dinasti.
Selain itu, Rizky juga menjual beberapa item kendaraan antik. Seperti halnya Vespa dengan berbagai tahun rilis, VW kodok, VW kombi, Suzuki Rc-100 dan lain sebagainya. Harga dari barang antik yang dijual oleh Rizky cukup beragam, mulai dari yang termurah Rp30.000 hingga Rp350 juta pun ada.
Dalam sebulan, owner dari Klasik Antik Gallery tersebut mampu menjual berbagai koleksi barang antiknya hingga ratusan item. Hingga saat ini, pria tersebut mampu mendapatkan penghasilan yang terbilang fantastis. Dalam sebulan, Rizky mampu meraup omzet hingga Rp100 juta – Rp150 juta berkat menjajakan barang-barang antik.
Ditempat lain ada Dimas Javanova, owner dari Galeri Oma Vintage Store yang mulai menggeluti bisnis penjualan barang antik sejak 2016. Pada awalnya, pria yang memang gemar mengoleksi berbagai barang-barang kuno tersebut mulai membangun bisnisnya atas dasar rasa empatinya.
"Awal mula membangun bisnis ini yaitu untuk sosial. Saya membantu oma-oma (lansia) yang membutuhkan uang di sekitar rumah saya. Mereka menawarkan perkakas jaman dulu untuk dijual, karena antik dan menarik, akhirnya saya bantu untuk membelinya," ucap Dimas.
Selaras dengan pernyataannya, pria berusia 29 tahun tersebut memutuskan untuk menamai usahanya dengan label Galeri Oma Vintage Store. Dikarenakan barang-barang yang dia jual, pada awalnya memang berasal dari peninggalan lansia yang tinggal di sekitar rumahnya.
Berbeda dengan Rizky yang hanya mengeluarkan modal yang terbilang sedikit. Dalam memulai bisnis penjualan barang antik, Dimas perlu merogoh kocek sebesar Rp20 juta. Modal tersebut dia gunakan untuk sewa tempat, membeli berbagai perlengkapan tokonya dan membeli barang-barang antik lainnya.
Hingga saat ini, koleksi barang antik yang dijual oleh Dimas berjumlah lebih dari ratusan item dengan berbagai macam jenis dan tahun rilis. Mulai dari berbagai dekorasi ruangan, prabotan rumah, mesin tik, radio, kamera analog, hingga berbagai kendaraan antik juga menjadi menu utama dari Galeri Oma Vintage Store.
Belakangan ini, kolektor asal kota Yogyakarta tersebut membuat sebuah inovasi dengan mendaur ulang peti krat bekas botol minuman yang disulap menjadi meja bernuansa vintage. Lebih lanjut, kolektor tersebut memang gemar mereparasi berbagai barang antik miliknya dengan konsep dan warna yang terbilang kekinian.
Dalam menawarkan dan menjual berbagai koleksi barang antiknya, Dimas kerap menggunakan berbagai platform media sosial serta marketplace. Hingga kini, pria tersebut mampu menjual koleksi barang antiknya hingga ratusan item perbulan dengan omzet berkisar Rp50 juta – Rp100 juta.
Baca Juga: 5 Tips Menciptakan Suasana Jadul di Rumah dengan Dekorasi Barang Antik
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.