Agenda Financial Planning bersama Bank Mandiri, Program Kamis Santuy di Wisma Bisnis Indonesia (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Genhype, Begini Siasat Mengatur Keuangan yang Sehat sampai Masa Tua

15 March 2024   |   13:20 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Dalam konsep keuangan, pendapatan selalu bersifat terbatas sementara pengeluaran tidak demikian. Untuk itu, diperlukan siasat yang tepat untuk mengatur keseimbangan keuangan secara cermat. Sebab, kondisi finansial tiap orang bakal menemui pasang surut. Jika tidak diantisipasi, ini bisa menimbulkan masalah. 

RM Priority Banking Manager Area Jakarta Kebon Sirih, Bank Mandiri Yulyana Anggreyni mengatakan bahwa pendapatan akan menemui titik jenuhnya pada usia sekitar 45 tahun. Namun titik jenuh pendapatan tersebut berbanding terbalik dengan pengeluaran yang sifatnya tak terbatas.

Dengan asumsi pekerja pensiun pada usia 55 tahun, sementara angka usia harapan hidup berada pada usia 75 tahun, Yulyana menarik kesimpulan bahwa manusia setidaknya pernah melewati sekitar 240 bulan hidup tanpa kepastian finansial setelah pensiun.

Baca juga: Cara Praktis Mengatur Keuangan saat Ramadan Agar Tidak Boncos

Oleh sebab itu, diperlukan strategi untuk mengatur keuangan secara tepat dan sehat. Mengelola keuangan yang sehat merupakan kunci untuk menjaga kondisi finansial stabil hingga masa tua. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah mengatur pengeluaran. 

Menurut Yulyana, penting bagi tiap individu untuk mempunyai catatan keuangan. Catatan tersebut berisi komposisi keuangan dengan proporsi tabungan sebanyak 20%, pengeluaran prioritas sebanyak 40%-70%, serta pengeluaran yang bersifat tambahan sebanyak 0%-30%. Seseorang sudah harus mempersiapkan strategi ini sejak masa awal menginjak dunia kerja.

Kedua, mempersiapkan dana darurat dengan instrumen wajib yang likuiditasnya mudah. Dana ini hanya akan digunakan dalam kondisi darurat seperti kehilangan pendapatan, sakit, terjadi musibah, atau kejadian tak terduga lainnya.

“Baiknya untuk yang single dana darurat sekitar 3-6 kali pendapatan, sementara kalau sudah menikah 6-12 kali pendapatan,” kata Yulyana dalam agenda Kamis Santuy di Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (14/3/2024).
 

Agenda Financial Planning bersama Bank Mandiri, Program Kamis Santuy di Wisma Bisnis Indonesia (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Agenda Financial Planning bersama Bank Mandiri, Program Kamis Santuy di Wisma Bisnis Indonesia (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Tabungan hanya merupakan langkah awal memastikan kondisi finansial sehat. Langkah ketiga, diperlukan strategi untuk memproteksi aset dengan tujuan mengelola risiko agar menghindari kerugian finansial.

Yulyana menjelaskan, proteksi ini berguna untuk mengelola risiko yang mungkin akan timbul pada masa mendatang. Proteksi aset dibagi menjadi tiga yakni proteksi individu berupa asuransi jiwa & kesehatan, serta proteksi aset seperti asuransi properti dan kendaraan.

Keempat, individu juga perlu memperhatikan manajemen utang. Sah-sah saja untuk berutang asal memperhatikan beberapa syarat seperti kesanggupan membayar, memperhitungkan jangka waktu pembayaran, dan pinjaman yang produktif. Kesanggupan membayar ditentukan dengan persentase maksimal sebanyak 30?ri penghasilan.

Untuk jangka waktu, tiap individu perlu memperhatikan periode yang sesuai dengan penggunaan dana. “Kalau jangka waktu, sebaiknya justru utang itu secepat mungkin dilunasi. Namun kembali lagi, jangka waktu bisa disesuaikan dengan kemampuan berutang tiap individu yang berbeda-beda,” katanya. 

Baca juga: 5 Benefit Finansial Punya Perencanaan Keuangan Sejak Dini

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Daftar Libur Nasional & Cuti Bersama Lebaran 2024

BERIKUTNYA

Hari Tidur Sedunia 15 Maret 2024, Simak Sejarah & Urgensi Peringatannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: