World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia diperingati pada 15 Maret tiap tahunnya. (Sumber gambar: Pexels/Koolshooters)

Hari Tidur Sedunia 15 Maret 2024, Simak Sejarah & Urgensi Peringatannya

15 March 2024   |   07:31 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, setiap orang membutuhkan tidur yang cukup. Saking pentingnya pola tidur yang sehat, terciptalah World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia. Peringatan ini dibuat sebagai pengingat pentingnya pola tidur sehat, termasuk mendorong kesadaran akan gangguan tidur.

Hari Tidur Sedunia rutin diperingati setiap tahun pada hari Jumat sebelum Ekuinoks Maret, yakni penanda dimulainya musim semi di Belahan Bumi Utara dan musim gugur di Belahan Bumi Selatan. Ini adalah hari dimana baik individu, penyedia layanan kesehatan, maupun pendidik berkumpul untuk berdiskusi dan belajar tentang pentingnya tidur yang baik. Pada tahun ini, Hari Tidur Sedunia jatuh pada 15 Maret 2024. 

Mengutip dari situs World Sleep Society, peringatan Hari Tidur Sedunia menyoroti pentingnya tidur, sekaligus menjadi seruan untuk mengambil tindakan terhadap isu-isu yang berkaitan dengan tidur, baik dari segi kedokteran, pendidikan, hingga aspek sosial. Upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi beban masalah tidur pada masyarakat di seluruh dunia melalui pencegahan dan pengelolaan gangguan tidur yang lebih baik. 

"Hari Tidur Sedunia adalah kesempatan sempurna untuk menggabungkan upaya menuju kesadaran [pentingnya] tidur, pendidikan, penjangkauan, dan keterlibatan masyarakat, demi mengurangi kesenjangan tidur dan memastikan akses yang adil terhadap tidur yang sehat bagi semua orang," kata Lourdes DelRosso selaku salah satu penggagas World Sleep Day dikutip dari The Standard. 

Baca juga: Yuk Pelajari Cara Tidur Nyenyak Bebas Demensia

Peringatan Hari Tidur Sedunia dinilai penting lantaran kesulitan tidur merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat modern, yang bisa berdampak pada berbagai aspek dalam hidup setiap individu.

Menurut American Sleep Association, lebih dari 50 hingga 70 juta orang menderita beberapa jenis gangguan tidur. Dari jumlah tersebut, disebutkan lebih dari 25 juta orang menderita apnea tidur, sementara masalah tidur yang paling sering dilaporkan adalah insomnia yakni gangguan yang menyebabkan penderitanya kesulitan atau tidak dapat tidur dengan baik. 

Sementara itu, menurut hasil survei Philips Global Sleep pada 2019, sekitar 62 persen orang dewasa di seluruh dunia merasa tidak puas dengan durasi tidur yang mereka dapatkan. Serta, sekitar sepertiga penderita gangguan tidur mencari bantuan profesional untuk mengatasi kualitas tidur mereka.

"Penyebab kesenjangan kesehatan tidur memerlukan penelitian yang cermat. Strategi untuk mengurangi kesenjangan ini terbukti menjadi alat yang sangat ampuh dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di seluruh dunia," kata Ketua World Sleep Day, Fang Han.
 

d

Orang dewasa berusia 18-40 tahun disarankan untuk tidur dengan durasi 7-9 jam per malam. (Sumber gambar: Miriam Alonso/Pexels)

Menukil dari situs Health Assured, orang dewasa berusia 18-40 tahun disarankan untuk tidur dengan durasi 7-9 jam per malam agar mendapatkan kualitas tidur yang baik. Dengan menjalankan pola tidur yang baik, fungsi tubuh seseorang pun akan berjalan dengan baik, sehingga dapat terhindar dari beberapa penyakit seperti stres, diabetes, hingga penyakit jantung.

Sebaliknya, ada beberapa dampak yang mengintai baik secara fisik maupun mental apabila seseorang kekurangan tidur. Secara fisik, kekurangan tidur dapat membuat seseorang lebih sulit berpikir jernih, menurunkan kekebalan tubuh, menyebabkan masalah penurunan berat badan, serta meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.

Sementara dari segi mental, kekurangan tidur pada malam hari dapat menurunkan kemampuan seseorang dalam mengelola emosi, berdampak pada pengendalian impuls, mengurangi pemikiran positif, meningkatkan kekhawatiran, serta menyebabkan atau memperburuk depresi.
 
 

Sejarah & Tema Hari Tidur Sedunia 2024

Tahun ini, peringatan Hari Tidur Sedunia mengusung tema "Kesetaraan Tidur untuk Kesehatan Global". Tema ini diusung lantaran masih adanya kesenjangan yang besar dalam kesehatan tidur antar populasi di seluruh dunia, sehingga menciptakan beban tambahan dan memperkuat kesenjangan kesehatan.

Peringatan Hari Tidur Sedunia telah berlangsung selama 16 tahun. Hari Tidur Sedunia pertama kali berlangsung pada tahun 2008 yang dibuat oleh World Association of Sleep Medicine (WASM) dan World Sleep Federation (WSF). Peringatan ini digagas oleh sekelompok penyedia layanan kesehatan serta anggota komunitas medis yang bekerja dan belajar di bidang pengobatan dan penelitian tidur.

Tujuan peringatan ini bermula untuk mempertemukan sejumlah penyedia layanan kesehatan tidur untuk berdiskusi serta mendistribusikan informasi seputar tidur di seluruh dunia. Para pakar menganggap bahwa kualitas tidur yang kurang penting untuk menjadi prioritas dalam dunia kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dunia. Terlebih, di tengah arus masyarakat modern yang sibuk dan kerap kesulitan mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Kini, Hari Tidur Sedunia diselenggarakan oleh World Sleep Society (WSS), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Setiap dua tahun sekali, para anggota WSS akan menyelenggarakan World Sleep Congress atau Kongres Tidur Dunia, untuk mendorong kemajuan kualitas kesehatan tidur masyarakat di seluruh dunia.

"World Sleep Society akan memenuhi misi ini dengan mempromosikan dan mendorong pendidikan, penelitian dan perawatan pasien di seluruh dunia, khususnya di belahan dunia dimana praktik pengobatan tidur kurang berkembang," demikian pernyataan WSS dalam situs resminya.

Baca juga: 5 Barang yang Sebaiknya Jangan Ada di Kamar Tidur, Biar Istirahat Nyaman dan Tenang

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Genhype, Begini Siasat Mengatur Keuangan yang Sehat sampai Masa Tua

BERIKUTNYA

5 Menu Olahan Kurma yang Enak Buat Buka Puasa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: