Perlu Waspada Gaes, Ini Prediksi Ancaman Siber di Sektor Finansial Tahun Depan
25 November 2021 |
12:40 WIB
Seperti kita tahu 2021 akan segera berakhir. Tahun ini merupakan periode yang penuh dengan tantangan, tak terkecuali dalam lanskap industri keamanan siber khususnya yang terkait dengan kejahatan di sektor finansial yang dilakukan secara daring.
Pandemi yang masih menjadi topik utama tahun ini kian mendorong digitalisasi di berbagai sektor termasuk keuangan. Ini meliputi perihal meningkatnya jumlah transaksi keuangan secara online hingga maraknya tren mata uang kripto.
Melihat Kembali peristiwa dan tren krusial yang membentuk sektor ancaman keuangan pada tahun ini, peneliti perusahaan keamanan siber Kaspersky membuat beberapa perkiraan yang akan menghiasi lansekap industry keamanan siber di sektor finansial pada tahun depan, berikut ini :
Kaspersky menyatakan bahwa serangan terhadap mata uang kripto akan semakin tumbuh mengingat cryptocurrency adalah aset digital dan semua transaksinya dilakukan secara daring, serta menawarkan anonimitas kepada para penggunanya.
Ini merupakan fitur yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber. Perusahaan itu juga menyatakan bahwa bukan hanya individu atau kelompok kejahatan yang terlibat, tapi organisasi dan aktor ancaman yang disponsori negara juga akan menargetkan industri ini.
Sementara serangan mata uang kripto terhadap pengguna menjadi lebih tertarget, para pelaku kejahatan siber juga terus melakukan cara-cara baru untuk mencuri aset keuangan para penggunanya melalui berbagai metode kreatif.
Dalam hal peluang investasi, Kaspersky memperkirakan pelaku akan memanfaatkan pembuatan dan penjualan perangkat illegal dengan sistem backdoor, diikuti oleh kampanye rekayasa sosial dan Teknik lain untuk mencuri aset keuangan korban.
Kesederhanaan, keterjangkauan, dan efektivitas dalam serangan akan memainkan peran kunci dalam mengadopsi infostealer terhadap aset keuangan, setidaknya sebagai upaya pengumpulan data tahap pertama.
Pelaku ancaman yang berbeda akan memanfaatkannya guna membuat profil korban untuk serangan lebih lanjut. Ini tidak terbatas pada serangan seperti ransomware yang ditargetkan, tapi juga serangan bertarget tradisional, dan metode lainnya.
Fenomena pandemi telah mendorong pemanfaatan mobile banking yang lebih matang. Pakar Kaspersky memprediksi akan lebih banyak implan seperti trojan mobile banking untuk platform seluler seperti Android dan iOS.
Ini termasuk remote access trojan (RAT) yang dapat menghindari sistem keamanan yang diadopsi oleh bank misalnya dengan memanfaatkan one time password (OTP) dan multi factor authentication (MFA).
Editor: Dika Irawan
Pandemi yang masih menjadi topik utama tahun ini kian mendorong digitalisasi di berbagai sektor termasuk keuangan. Ini meliputi perihal meningkatnya jumlah transaksi keuangan secara online hingga maraknya tren mata uang kripto.
Melihat Kembali peristiwa dan tren krusial yang membentuk sektor ancaman keuangan pada tahun ini, peneliti perusahaan keamanan siber Kaspersky membuat beberapa perkiraan yang akan menghiasi lansekap industry keamanan siber di sektor finansial pada tahun depan, berikut ini :
Serangan mata uang kripto yang ditargetkan bakal makin marak
Kaspersky menyatakan bahwa serangan terhadap mata uang kripto akan semakin tumbuh mengingat cryptocurrency adalah aset digital dan semua transaksinya dilakukan secara daring, serta menawarkan anonimitas kepada para penggunanya.
Ini merupakan fitur yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber. Perusahaan itu juga menyatakan bahwa bukan hanya individu atau kelompok kejahatan yang terlibat, tapi organisasi dan aktor ancaman yang disponsori negara juga akan menargetkan industri ini.
Keamanan yang tidak memadai dan dompet digital palsu sebagai ancaman kripto
Sementara serangan mata uang kripto terhadap pengguna menjadi lebih tertarget, para pelaku kejahatan siber juga terus melakukan cara-cara baru untuk mencuri aset keuangan para penggunanya melalui berbagai metode kreatif.
Dalam hal peluang investasi, Kaspersky memperkirakan pelaku akan memanfaatkan pembuatan dan penjualan perangkat illegal dengan sistem backdoor, diikuti oleh kampanye rekayasa sosial dan Teknik lain untuk mencuri aset keuangan korban.
Akselerasi dan peningkatan pencurian informasi (infostealer)
Kesederhanaan, keterjangkauan, dan efektivitas dalam serangan akan memainkan peran kunci dalam mengadopsi infostealer terhadap aset keuangan, setidaknya sebagai upaya pengumpulan data tahap pertama.
Pelaku ancaman yang berbeda akan memanfaatkannya guna membuat profil korban untuk serangan lebih lanjut. Ini tidak terbatas pada serangan seperti ransomware yang ditargetkan, tapi juga serangan bertarget tradisional, dan metode lainnya.
Implan seluler yang akan meningkat
Fenomena pandemi telah mendorong pemanfaatan mobile banking yang lebih matang. Pakar Kaspersky memprediksi akan lebih banyak implan seperti trojan mobile banking untuk platform seluler seperti Android dan iOS.
Ini termasuk remote access trojan (RAT) yang dapat menghindari sistem keamanan yang diadopsi oleh bank misalnya dengan memanfaatkan one time password (OTP) dan multi factor authentication (MFA).
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.