Rapper JPEGMAFIA (Sumber: instagram.com/jpegmafia/)

3 Rapper Alternative Dengan Suara Eksperimental

14 March 2024   |   18:23 WIB
Image
Arindra Fachri Satria Pradana Mahasiswa Mass Communication BINUS University

Rap atau hip-hop  adalah sebuah genre yang selalu berevolusi dengan munculnya banyak sub-genre, musisi, serta beatmaker setiap tahunya. Banyak rapper yang disukai khalayak luas karena gaya produksi suara yang lebih familiar. Namun ada beberapa rapper yang hanya bertujuan untuk mengekspresikan visi musikal dan kreatifnya tanpa batas.

Rapper yang suka bereksperimen akan masuk ke sub-genre alternative hip-hop. Suara para rapper dalam subgenre ini sangat unik, sering kali menggabungkan unsur-unsur dari musik rock, pop, jaz, soul, reggae, dan folk. Perpaduan genre inilah yang menjadi sebuah pondasi bagi para rapper untuk mendobrak batasan dan menantang stereotip hip-hop tradisional.

Selain secara suara, rapper eksperimental menulis lirik dengan fokus yang berbeda. Melansir dari komunitas daring Sonemic di laman rateyourmusic, rapper eksperimental cenderung memiliki fokus pada ide-ide yang lebih abstrak seperti eksistensialisme atau institusi sosial daripada masalah sehari-hari atau kesombongan yang biasa dibahas oleh rapper biasa.

Baca Juga: Rapper Yeat Rilis Album Baru Bertajuk 2093 dengan Konsep Futuristik

Mereka cenderung menyajikan ide-ide ini melalui lirik-lirik ini dengan berbagai metafora yang luas dan pilihan kata yang simbolis. Ini membuat pendengar tertarik karena mereka dapat memiliki interpretasi berbeda atas metafora-metafora tersebut.

Dengan keunikan suara dan lirik yang sangat berbeda dengan satu sama lain, berikut adalah 3 rapper dengan suara sangat eksperimental!
 

1. Earl Sweatshirt

Earl Sweatshirt (Sumber Foto: Facebook/Earl Sweatshirt)

Earl Sweatshirt (Sumber Foto: Facebook/Earl Sweatshirt)


Lahir dengan nama Thebe Neruda Kgositsile di Los Angeles, Earl Sweatshirt adalah seorang rapper, penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman Amerika. Awalnya memulai kariernya pada 2008 dengan nama Sly Tendencies.

Bakatnya menarik perhatian rapper terkenal Tyler The Creator, yang mengundangnya untuk bergabung dengan kolektif hip-hop alternatif Odd Future pada akhir 2009. Setelah bergabung, ia mengubah nama panggungnya menjadi Earl Sweatshirt.

Pada Maret 2010, Earl merilis mixtape debutnya pada umur 16 tahun, yang memperoleh banyak pengakuan dan pujian kritis. Namun kariernya akan mengalami pemberhentian selama 2  tahun, saat ibunya mengirimnya ke sekolah asrama di Samoa selama satu setengah tahun, sehingga ia tidak bisa merekam musik, namun kembali ke Odd Future pada 2012.

Saat ini Earl menandatangani kontrak dengan label independennya Tan Cressida, yang sebelumnya didistribusikan oleh Columbia Records. Ia telah merilis 3 album yang memiliki suara yang berbeda dari satu sama lain. Earl memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai sampel menjadi suatu lagu, gaya produksi yang benar-benar eksperimental.

Rapper ini kerap mengeksplorasi tema-tema pribadi yang mendalam melalui liriknya, mencakup topik-topik seperti refleksi diri, kesehatan mental, dan masalah sosial. Disampaikan dengan flow yang santai dengan permainan kata yang rumit, membedakannya Earl dari rapper lain di industri ini.
 

2. JPEGMAFIA

 

JPEGMAFIA (Sumber Gambar: Instagram/jpegmafia)

JPEGMAFIA (Sumber Gambar: Instagram/jpegmafia)


JPEGMAFIA, yang bernama asli Barrington DeVaughn Hendricks, lahir pada 22 Oktober 1989 di Baltimore, Maryland, AS. Dia adalah seorang rapper, penyanyi, dan produser rekaman Amerika yang dikenal memiliki karakter suaranya yang unik dan konfrontatif. 

Berawal sebagai anggota militer Angkatan Udara Amerika Serikat yang diberhentikan dengan hormat, Hendricks mencari cara untuk mengekspresikan visi artistiknya. Musik Rap adalah jawabanya, di mana ia mulai merilis musik dengan album pertamanya bertajuk Air Force,  yang menceritakan pengalamannya saat menjadi personel militer dan peralihannya menjadi warga sipil. Dibawakan dengan suara yang glitchy, penuh kepanikan, dan konfrontatif, baik secara musikal maupun politik.

Sekarang JPEGMAFIA telah menjadi salah satu nama terkenal di komunitas penggemar rap eksperimental, dengan membahas pandangan politiknya yang menantang, dilengkapi bersama gaya produksi yang kasar dan berisik. Hendricks adalah salah satu rapper yang terus berinovasi, menggabungkan banyak genre, mulai dari experimental hip hop, alternative hip hop, industrial hip hop, psychedelic rap, hingga lo-fi. 
 

3. Death Grips

 

 Death Grips (sumber gambar: Instagram/bbpoltergiest)

Death Grips (sumber gambar: Instagram/bbpoltergiest)


Berbeda dari kedua rapper sebelumnya Death Grips adalah grup hip-hop eksperimental yang dibentuk pada 2010 di Sacramento, California. Grup ini terdiri dari 3 anggota, Zach Hill sebagai pemain drum, Andy Morin memainkan keyboard, dan vokalis/rapper Stefan Burnett, alias MC Ride.

Grup ini terkenal dengan sifatnya yang tidak dapat diprediksi, mulai dari musiknya sampai penampilannya di panggung. Mereka sering membatalkan tur dan merilis album dengan sedikit pemberitahuan, membuat hubunganya bersama label rekaman Epic Records tidak bertahan lama. Meskipun mendapatkan reputasi kontroversial, mereka berhasil mengumpulkan banyak penggemar. 

Ini berkat gaya musik mereka yang terkesan murni dan abrasif, menaburkan elemen musik elektronik, suara bising dan industrial. Dibawakan dengan vokal terdistorsi, beat agresif, dan struktur lagu yang tidak konvensional. 

Grup ini mulai terkenal pada 2011, saat mereka merilis album mixtapenya bertajuk Exmilitary, yang dikenal sebagai album yang sangat kasar dan mendefinisikan gaya musik Death Grips. Namun pada tahun berikutnya, Death Grips kembali merilis album yang sudah lumayan dipoles, yaitu The Money Store. Album ini mendapat pujian kritis dari berbagai media, seperti Pitchfork yang memberi album ini peringkat 8,7 dari 10.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Kolaborasi dengan Rapper Matt Champion Lewat Single Slow Motion

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Resep Ayam Kukus Jahe ala Chef Olivia Tommy, Menu Sat Set & Sehat untuk Bulan Puasa

BERIKUTNYA

Diangkat Jadi Film Layar Lebar, Ini Resensi Novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: