Band Naif Bubar Setelah 25 Tahun Berkarya, Ini Hits Kebanggaannya

Setelah Emil menyatakan pengunduran dirinya dari Naif, kini vokalis David Bayu mengumumkan bahwa band yang sudah berkarya di industri musik Indonesia selama 25 tahun itu resmi bubar. Hal tersebut diungkapkan David di channel YouTube-nya, David Bayu Tube, pada 10 Mei 2021.

Vokalis tersebut juga mengatakan bahwa wacana untuk mengumumkan status Naif kepada penggemar sudah dicetuskan sejak Oktober tahun lalu, bertepatan dengan di HUT ke-25 Naif. Namun, mereka urung melakukannya.

Alasan mereka membatalkan pengumuman pembubaran Naif pada peringatan seperempat abad itu karena Emil tak ingin menjadi sorotan publik.

“Nanti, jangan diumumkan waktu [hari jadi] 25 tahun. Saya simpan kata-katanya sampai hari ini,” ujar David menirukan ucapan Emil.
 
Sementara itu, Mohammad Amil Hussein atau sering disapa Emil membenarkan bahwa dirinya sudah tidak bersama Naif lagi.

Emil pun membenarkan sudah keluar dari grup sejak kuartal ketiga 2020 dan kini lebih fokus mengembangkan bisnisnya. Pria yang sebelumnya mengisi posisi bassis di Naif ini mengaku memilih fokus mengembangkan bisnis sepatunya sejak pandemi Covid-19.

Selain Emil, Pepeng yang mengisi posisi drummer dan penggagas band kelahiran kampus Institut Seni Jakarta (IKJ) itu juga dikabarkan keluar dari Naif.

Band Naif dibentuk pada tahun 1995 beranggotakan empat mahasiswa IKJ yakni David, Pepeng, Emil dan Jarwo. Mereka debut pada tahun 1998 dengan self-titled album.

Lagu-lagu yang dibawakan Naif seringkali menunjukkan kritik sosial dengan pembawaan melodi retro dan lirik yang sederhana, meskipun band ini tidak pernah mengklaim menjadi bagian dari kategori atau genre tertentu.

Naif mendirikan label indie mereka sendiri, Electrified Records, pada tahun 2009, mereka menganggap bekerja dengan label besar terlalu membatasi.

Beberapa lagu hits mereka berhasil melekat di benak pecinta musik Indonesia, antara lain:

1. Benci Untuk Mencinta
Lagu ini sepertinya tidak pernah absen dari panggung pertunjukkan musik di pensi sekolah hingga festival berskala besar. Dirilis pada 2005 lewat album Retropolis, ini jadi pembuktian bahwa musik retro yang dibawakan Naif dapat diterima oleh banyak pendengar.

2. Air dan Api
Naif merilis album The Best yang memuat lagu-lagu dari album pertama serta dua track baru yakni Air dan Api dan Senang Bersamamu. Lagu Air dan Api juga tak kalah populer dan sering jadi bagian dari setlist Naif ketika manggung.

3. Posesif
GenHype masa sih tidak kenal dengan lirik "Mengapa Aku Begini?" Lagu ini jadi titik balik bagi Naif setelah berhasil menembus ke dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terpopuler Sepanjang Masa Versi Rolling Stone. Konsep video klip cukup unik dengan karakter seorang transpuan, diperankan oleh almarhum Jeanny Stavia, atau Avi.

4. Mobil Balap
Pada tahun 2009, Rolling Stone Indonesia mencatatkan dua lagu Naif dalam daftar lagu Indonesia terbaik sepanjang masa. "Mobil Balap" ditempatkan di 55 dan digambarkan sebagai lagu Naif paling populer. Lagu ini merupakan satu dari sekian yang disisipkan pada album debut mereka. Adapun, Posesif, yang menempati urutan ke-96, digambarkan sebagai salah satu lagu mereka yang paling dikenal.

5. Aku Rela
Dirilis lewat album ketiga Naif, Titik Cerah, lagu ini hingga sekarang, lagu ini masih sering diputar atau dibawakan di berbagai kesempatan konser hingga karaoke. Di album ini juga terdapat lagu lain dari Naif yang tidak kalah populer seperti Curi-Curi Pandang.

Editor: Purboyo