Fakta-fakta Jerawat Hormonal & Cara Mengatasinya
12 March 2024 |
22:00 WIB
Setiap orang, laki-laki maupun perempuan pasti pernah mengalami masalah pada kulitnya. Masalah pada kulit yang dialami bisa sangat beragam, tapi yang paling umum adalah jerawat. Mungkin banyak dari Genhype yang relate dengan masalah jerawat, apalagi wanita.
Rasanya jerawat sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masalah kulit yang dialami oleh wanita. Apalagi ketika keadaan seperti menstruasi atau hamil, biasanya jerawat muncul di waktu yang tak terduga.
Situasi ini dapat membuat seseorang menjadi tidak percaya diri atau minder karena dapat memengaruhi penampilan, sehingga banyak yang rela merogoh kocek dan menghalalkan segala perawatan wajah untuk mengatasi jerawat tersebut.
Namun, sebelum Genhype memutuskan untuk melakukan perawatan di klinik kecantikan, kalian harus mengetahui jerawat apa yang tumbuh . Terdapat beberapa jenis jerawat, tapi biasanya yang paling umum adalah jerawat hormonal. Apa itu jerawat hormonal? Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.
Baca juga: 4 Cara Mencegah & Mengatasi Jerawat di Wajah, Bikin Tampil Lebih Percaya Diri
Banyaknya minyak atau sebum yang dihasilkan itu nantinya akan membuat pori-pori menjadi tersumbat hingga menyebabkan munculnya jerawat hormonal. Jerawat ini mirip dengan jerawat biasa tetapi dapat menyebabkan nodul dan kista yang lebih dalam.
Ketika seseorang memasuki masa pubertas, biasanya jerawat hormonal akan muncul di T Zone, zona pada wajah yang kerap kali menjadi tempat munculnya jerawat seperti di dahi, hidung, dan dagu. Berbeda pada orang dewasa, jerawat hormonal biasanya muncul di bagian bawah wajah seperti bawah pipi dan sekitar garis rahang.
Berbeda dengan jerawat biasa, jerawat hormonal akan terasa sakit jika disentuh karena termasuk cystic acne yang benjolannya terletak lebih dalam di bawah permukaan kulit.
Jerawat hormonal terjadi karena adanya fluktuasi hormon yang dapat dialami oleh siapa saja, perempuan maupun laki-laki. Namun, dalam kebanyakan kasus, jerawat hormonal sering dialami oleh perempuan pada usia 20 hingga 30an, khususnya bagi mereka yang sedang hamil atau proses menopause. Tak hanya itu, jerawat hormonal juga sering dijumpai ketika seseorang dalam masa pubertas.
Jerawat hormonal memiliki beberapa jenis atau variasi yang umum dialami oleh banyak orang, di antaranya adalah:
Pada dasarnya sebagian besar jerawat dipicu oleh hormon. Ada banyak cara yang bisa kalian lakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon, misalnya seperti menjaga pola makan, mengurangi tingkat stres, melakukan perawatan wajah secara rutin, hingga mengatur pola hidup yang sehat.
Namun, jika jerawat yang kalian hadapi selalu muncul terus-menerus, kalian bisa mencoba mengurangi efek hormon androgen dengan terapi anti-androgen.
Dilansir dari La Roche-Posay, salah satu cara yang ampuh untuk mengontrol jerawat hormonal adalah menggunakan pil KB. Selain sebagai alat kontrasepsi, nyatanya pil KB dapat membantu mengurangi produksi sebum berlebih di kulit wajah karena mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat menghentikan produksi hormon androgen pada tubuh, sehingga dapat mencegah pori-pori tersumbat dan munculnya jerawat.
Baca juga: Cuma Pakai 4 Skincare, Begini Rangkaian Perawatan Kulit Berjerawat yang Simpel
Jerawat hormonal murni terjadi karena hormon yang ada pada tubuh. Untuk mengatasinya, mulailah dengan memperhatikan gaya hidup yang Genhype terapkan. Berikut penjelasannya.
Gunakan pelembab yang tidak akan memperburuk jerawat, pakailah pelembap yang memiliki formulasi bebas minyak dan non-komedogenik agar pori-pori tidak tersumbat.
Minumlah suplemen probiotik atau makanan yang mengandung bakteri baik seperti yogurt. Bakteri baik ini dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh sehingga mengurangi munculnya jerawat.
Salah satu pemicu munculnya jerawat adalah karena stres. Oleh sebab itu, Genhype harus mengelola stres dengan baik. Lakukanlah kegiatan yang dapat mengurangi tingkat stres, misalnya seperti melakukan yoga, pijat, dan meditasi. Selain itu, kalian juga bisa melakukan kegiatan olahraga secara teratur.
Baca juga: 5 Manfaat Toner untuk Wajah Berjerawat, Bisa Redakan Peradangan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Rasanya jerawat sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masalah kulit yang dialami oleh wanita. Apalagi ketika keadaan seperti menstruasi atau hamil, biasanya jerawat muncul di waktu yang tak terduga.
Situasi ini dapat membuat seseorang menjadi tidak percaya diri atau minder karena dapat memengaruhi penampilan, sehingga banyak yang rela merogoh kocek dan menghalalkan segala perawatan wajah untuk mengatasi jerawat tersebut.
Namun, sebelum Genhype memutuskan untuk melakukan perawatan di klinik kecantikan, kalian harus mengetahui jerawat apa yang tumbuh . Terdapat beberapa jenis jerawat, tapi biasanya yang paling umum adalah jerawat hormonal. Apa itu jerawat hormonal? Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.
Baca juga: 4 Cara Mencegah & Mengatasi Jerawat di Wajah, Bikin Tampil Lebih Percaya Diri
Sumber foto: Pexels/Anna Nekrashevich
Apa itu Jerawat Hormonal?
Dilansir dari Cleveland Clinic, jerawat hormonal adalah jerawat yang muncul karena disebabkan oleh produksi sebum berlebih akibat fluktuasi hormon yang tidak stabil sehingga membuat hormon tidak seimbang.Banyaknya minyak atau sebum yang dihasilkan itu nantinya akan membuat pori-pori menjadi tersumbat hingga menyebabkan munculnya jerawat hormonal. Jerawat ini mirip dengan jerawat biasa tetapi dapat menyebabkan nodul dan kista yang lebih dalam.
Fakta Jerawat Hormonal
1. Muncul di beberapa area wajah
Ketika seseorang memasuki masa pubertas, biasanya jerawat hormonal akan muncul di T Zone, zona pada wajah yang kerap kali menjadi tempat munculnya jerawat seperti di dahi, hidung, dan dagu. Berbeda pada orang dewasa, jerawat hormonal biasanya muncul di bagian bawah wajah seperti bawah pipi dan sekitar garis rahang.
2. Jerawat terasa menyakitkan
Berbeda dengan jerawat biasa, jerawat hormonal akan terasa sakit jika disentuh karena termasuk cystic acne yang benjolannya terletak lebih dalam di bawah permukaan kulit.
3. Muncul pada waktu tertentu
Jerawat hormonal terjadi karena adanya fluktuasi hormon yang dapat dialami oleh siapa saja, perempuan maupun laki-laki. Namun, dalam kebanyakan kasus, jerawat hormonal sering dialami oleh perempuan pada usia 20 hingga 30an, khususnya bagi mereka yang sedang hamil atau proses menopause. Tak hanya itu, jerawat hormonal juga sering dijumpai ketika seseorang dalam masa pubertas.
4. Variasi jerawat hormonal
Jerawat hormonal memiliki beberapa jenis atau variasi yang umum dialami oleh banyak orang, di antaranya adalah:
- Komedo: Pori-pori yang tersumbat.
- Papula: Benjolan kecil berwarna merah muda tanpa nanah.
- Pustula: Benjolan merah yang disertai dengan nanah putih atau kuning yang dapat terlihat.
- Nodul: Benjolan yang berukuran besar, keras, dan menyakitkan.
- Kista: Benjolan yang diisi oleh nanah yang terjepit dalam kulit secara mendalam.
5. Pil KB sebagai obat terapi
Pada dasarnya sebagian besar jerawat dipicu oleh hormon. Ada banyak cara yang bisa kalian lakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon, misalnya seperti menjaga pola makan, mengurangi tingkat stres, melakukan perawatan wajah secara rutin, hingga mengatur pola hidup yang sehat.Namun, jika jerawat yang kalian hadapi selalu muncul terus-menerus, kalian bisa mencoba mengurangi efek hormon androgen dengan terapi anti-androgen.
Dilansir dari La Roche-Posay, salah satu cara yang ampuh untuk mengontrol jerawat hormonal adalah menggunakan pil KB. Selain sebagai alat kontrasepsi, nyatanya pil KB dapat membantu mengurangi produksi sebum berlebih di kulit wajah karena mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat menghentikan produksi hormon androgen pada tubuh, sehingga dapat mencegah pori-pori tersumbat dan munculnya jerawat.
Baca juga: Cuma Pakai 4 Skincare, Begini Rangkaian Perawatan Kulit Berjerawat yang Simpel
Cara Mengatasi Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal murni terjadi karena hormon yang ada pada tubuh. Untuk mengatasinya, mulailah dengan memperhatikan gaya hidup yang Genhype terapkan. Berikut penjelasannya.1. Bersihkan wajah dengan lembut
Jerawat hormonal dapat dibilang sebagai salah satu jerawat yang sensitif. Untuk itu, Genhype perlu perhatian lebih ketika membersihkan wajah. Cuci wajah dengan pembersih dua kali sehari agar pori-pori tetap bersih dari kotoran dan minyak. Usahakan untuk membersihkan wajah secara lembut.
2. Perhatikan pelembap yang digunakan
Gunakan pelembab yang tidak akan memperburuk jerawat, pakailah pelembap yang memiliki formulasi bebas minyak dan non-komedogenik agar pori-pori tidak tersumbat.
3. Perhatikan asupan
Minumlah suplemen probiotik atau makanan yang mengandung bakteri baik seperti yogurt. Bakteri baik ini dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh sehingga mengurangi munculnya jerawat.
4. Kendalikan stres
Salah satu pemicu munculnya jerawat adalah karena stres. Oleh sebab itu, Genhype harus mengelola stres dengan baik. Lakukanlah kegiatan yang dapat mengurangi tingkat stres, misalnya seperti melakukan yoga, pijat, dan meditasi. Selain itu, kalian juga bisa melakukan kegiatan olahraga secara teratur. Baca juga: 5 Manfaat Toner untuk Wajah Berjerawat, Bisa Redakan Peradangan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.