Tengok Keindahan 3 Masjid dengan Arsitektur Unik di Singapura
13 March 2024 |
06:00 WIB
Saat mendengar nama Singapura, beberapa pemikiran yang pertama kali terlintas dalam benak banyak orang adalah bangunan pencakar langit, dan berbagai infrastruktur modern lainnya. Padahal Singapura memiliki budaya yang sangat menarik, salah satunya tercermin pada masjid-masjid dengan arsitektur serta sejarah menarik.
Sebagai agama terbesar ke-3 dengan 15,2 persen dari total jumlah penganut agama di Singapura, Islam memiliki jejak sejarah yang mendalam dengan warisan budaya di negara ini. Melansir National Library Board of Singapura, orang beretnis Arab pertama diyakini tiba di Singapura pada 1819. Mereka berperan penting dalam ekonomi Singapura saat itu yang terlibat dalam perdagangan eceran, grosir dan produksi, bisnis haji dan umrah untuk umat muslim, dan pengembangan tanah properti.
Baca juga: 7 Masjid yang Jadi Destinasi Wisata Religi Favorit di Indonesia
Di samping itu, kelompok Arab di Singapura turut ambil bagian dalam kegiatan filantropis, seperti mendirikan sekolah agama Islam dan menyumbangkan tanah untuk proyek masyarakat. Melalui upaya ini, pengaruh dan penyebaran Agama Islam makin mencuat dalam lingkup masyarakat dari berbagai etnis yang tinggal di Singapura.
Kondisi itu menciptakan urgensi untuk mulai membangun berbagai fasilitas untuk mendukung pertumbuhan jumlah penduduk mereka. Pembangunan masjid-masjid ini merupakan hasil dari dedikasi dan persaudaraan antar umat muslim di Singapura yang dituangkan menjadi karya arsitektur yang indah.
Untuk menghargai kekayaan budaya dan arsitekturnya, Genhype dapat menikmati keindahan tiga masjid dengan arsitektur unik yang berdiri megah di Singapura.
Dibangun pada 1820 oleh keluarga Aljunied, Masjid Omar Kampong Melaka adalah masjid tertua di Singapura yang berada di Jalan Keng Cheow. Berawal sebagai surau dengan atap kayu, kemudian digantikan dengan atap batu bata pada 1855. Masjid ini telah mengalami beberapa kali rekonstruksi, salah satu yang mencolok adalah penambahan menara dengan pola khas gaya arsitektur Islam yang rumit pada 1985. Hal itu menunjukkan bahwa gaya arsitektur masjid ini selalu berevolusi dari waktu ke waktu.
Pada 2009, masjid kembali mendapatkan renovasi dengan memperluas beberapa ruangan seperti tempat sholat wanita, dan pusat informasi. Masjid ini memiliki kapasitas 500 jamaah yang sebagian besar dikunjungi oleh para pekerja kantoran dari pusat kota terdekat. Sang pendiri masjid ini Syed Omar bin Ali Aljunied dan keturunannya di sekitar area masjid.
Meliputi area seluas 2.449 meter persegi, Masjid Abdul Gaffoor mampu menampung hingga 3.000 jemaah. Uniknya pengurus masjid ini menawarkan kelas madrasah dalam bahasa Tamil selain kelas agama biasanya. Ini menunjukan bahwa Masjid Abdul Gafoor adalah pusat persatuan dan inklusivitas budaya, tak hanya dari segi arsitektur, namun dari umatnya juga.
Pada saat proses konstruksinya, semua umat muslim, tidak peduli status finansialnya, semua ikut berkontribusi. Umat muslim yang kurang mampu menyumbangkan ujung botol kaca, yang digunakan untuk mendekorasi dasar dari kubah emas.
Baca juga: Menilik Hal-hal Menarik dari 5 Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Mengenang sejarah ini, Masjid Sultan diresmikan sebagai salah satu Monumen Nasional Singapura pada 1975, berfungsi sebagai pusat kegiatan khusus bagi umat Islam Singapura untuk berdoa dan berinteraksi satu sama lain hingga saat ini.
Editor: Fajar Sidik
Sebagai agama terbesar ke-3 dengan 15,2 persen dari total jumlah penganut agama di Singapura, Islam memiliki jejak sejarah yang mendalam dengan warisan budaya di negara ini. Melansir National Library Board of Singapura, orang beretnis Arab pertama diyakini tiba di Singapura pada 1819. Mereka berperan penting dalam ekonomi Singapura saat itu yang terlibat dalam perdagangan eceran, grosir dan produksi, bisnis haji dan umrah untuk umat muslim, dan pengembangan tanah properti.
Baca juga: 7 Masjid yang Jadi Destinasi Wisata Religi Favorit di Indonesia
Di samping itu, kelompok Arab di Singapura turut ambil bagian dalam kegiatan filantropis, seperti mendirikan sekolah agama Islam dan menyumbangkan tanah untuk proyek masyarakat. Melalui upaya ini, pengaruh dan penyebaran Agama Islam makin mencuat dalam lingkup masyarakat dari berbagai etnis yang tinggal di Singapura.
Kondisi itu menciptakan urgensi untuk mulai membangun berbagai fasilitas untuk mendukung pertumbuhan jumlah penduduk mereka. Pembangunan masjid-masjid ini merupakan hasil dari dedikasi dan persaudaraan antar umat muslim di Singapura yang dituangkan menjadi karya arsitektur yang indah.
Untuk menghargai kekayaan budaya dan arsitekturnya, Genhype dapat menikmati keindahan tiga masjid dengan arsitektur unik yang berdiri megah di Singapura.
1. Masjid Omar Kampong Melaka
Dibangun pada 1820 oleh keluarga Aljunied, Masjid Omar Kampong Melaka adalah masjid tertua di Singapura yang berada di Jalan Keng Cheow. Berawal sebagai surau dengan atap kayu, kemudian digantikan dengan atap batu bata pada 1855. Masjid ini telah mengalami beberapa kali rekonstruksi, salah satu yang mencolok adalah penambahan menara dengan pola khas gaya arsitektur Islam yang rumit pada 1985. Hal itu menunjukkan bahwa gaya arsitektur masjid ini selalu berevolusi dari waktu ke waktu.Pada 2009, masjid kembali mendapatkan renovasi dengan memperluas beberapa ruangan seperti tempat sholat wanita, dan pusat informasi. Masjid ini memiliki kapasitas 500 jamaah yang sebagian besar dikunjungi oleh para pekerja kantoran dari pusat kota terdekat. Sang pendiri masjid ini Syed Omar bin Ali Aljunied dan keturunannya di sekitar area masjid.
2. Masjid Abdul Gaffoor
Dibangun pada awal 1900-an di distrik konservasi Little India oleh Shaik bdul Gaffooor Bin Shaik Hyder, masjid ini adalah salah satu masjid ikonik di Singapura dengan gaya arsitek yang unik. Menurut Majelis Ulama Islam Singapura, arstektur pada masjid ini dipengaruhi oleh gaya arsitektur dari India Selatan, Moghul dan Eropa. Ini menciptakan perpaduan yang sangat indah antara motif klasik barat dengan elemen-elemen arsitektur khas Asia Selatan.Meliputi area seluas 2.449 meter persegi, Masjid Abdul Gaffoor mampu menampung hingga 3.000 jemaah. Uniknya pengurus masjid ini menawarkan kelas madrasah dalam bahasa Tamil selain kelas agama biasanya. Ini menunjukan bahwa Masjid Abdul Gafoor adalah pusat persatuan dan inklusivitas budaya, tak hanya dari segi arsitektur, namun dari umatnya juga.
3. Masjid Sultan
Hampir setua Masjid Omar Kampong Melaka, Masjid Sultan didirikan pada 1824 oleh sultan pertama di Singapura, Sultan Hussein Shah. Masjid yang terletak di Kampong Gelam ini, adalah saksi bisu dari perkembangan agama dan budaya Islam di Singapura.Pada saat proses konstruksinya, semua umat muslim, tidak peduli status finansialnya, semua ikut berkontribusi. Umat muslim yang kurang mampu menyumbangkan ujung botol kaca, yang digunakan untuk mendekorasi dasar dari kubah emas.
Baca juga: Menilik Hal-hal Menarik dari 5 Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Mengenang sejarah ini, Masjid Sultan diresmikan sebagai salah satu Monumen Nasional Singapura pada 1975, berfungsi sebagai pusat kegiatan khusus bagi umat Islam Singapura untuk berdoa dan berinteraksi satu sama lain hingga saat ini.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.