Ilustrasi sistem ESB (Sumber : ESB)

Mendorong Digitalisasi Bisnis Kuliner Indonesia dengan Teknologi AI

26 August 2024   |   19:37 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Di tengah arus perkembangan teknologi yang semakin pesat, adaptasi digital menjadi kunci keberhasilan berbagai sektor bisnis, termasuk industri kuliner. PT Esensi Solusi Buana (ESB), startup yang didirikan oleh Gunawan Woen pada 2018, hadir dengan misi untuk merevolusi cara kerja cafe dan restoran di Indonesia melalui solusi teknologi yang komprehensif.

Dengan memanfaatkan aplikasi kasir terintegrasi dan teknologi kecerdasan buatan (AI), ESB telah membantu ribuan pelaku usaha kuliner beralih dari metode tradisional ke operasional yang lebih modern dan efisien. ESB menjadi pemain dalam industri makanan dan minuman (F&B) dengan menawarkan ekosistem digital yang mencakup berbagai aspek operasional bisnis.

Baca juga: Jaringan Distribusi Jadi Rantai Kuat Kesukesan Ekspor Elektronik, Ini Kata Pakar Branding

Di bawah kepemimpinan Gunawan, ESB telah berkembang dan melayani lebih dari 30.000 merchant dengan total transaksi bulanan yang mencapai Rp3 triliun. Menurut Gunawan ide awal mendirikan ESB muncul dari keprihatinannya terhadap minimnya dukungan teknologi di industri F&B Indonesia.

"Saya melihat industri kuliner, terutama di Indonesia, belum mendapat perhatian yang cukup dalam hal teknologi dan software, padahal kontribusinya terhadap PDB sangat besar. Kami ingin merevolusi industri ini dengan memberikan solusi yang tepat guna dan terjangkau bagi para pelaku usaha," ujarnya.

Apalagi dia melihat masih banyak pelaku usaha kuliner di Indonesia bergantung pada cara-cara tradisional atau menggunakan software yang tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

"Pilihan yang ada sangat terbatas. Jika punya modal besar, mereka bisa membuat software sendiri. Kalau tidak, mereka harus menggunakan software yang tersedia di pasaran, yang seringkali tidak cocok untuk kebutuhan F&B," jelasnya.

Untuk mengatasi masalah ini, ESB menawarkan ekosistem software yang mencakup seluruh aspek operasional dari depan hingga belakang toko. Di bagian depan, ada POS (Point of Sale) yang mudah digunakan, sistem pemesanan, sistem loyalitas, kios, sistem dapur, dan customer display.

Sementara di bagian belakang, kami menyediakan ERP (Enterprise Resource Planning) yang mencakup produksi, inventory, akuntansi, keuangan, dan koneksi ke rantai pasokan. Selain itu, ESB juga menerapkan teknologi AI yang membantu pelaku usaha kuliner meningkatkan penjualan dan efisiensi operasional.

"Teknologi AI kami, seperti OLIN, membantu meningkatkan nilai rata-rata pesanan dengan memberikan rekomendasi produk atau promosi yang sesuai untuk konsumen. AI juga membantu mendeteksi potensi kecurangan dan memberikan proyeksi bisnis secara real-time," terangnya.

Menurut Gunawan, penggunaan AI dalam bisnis F&B sangat penting untuk menyesuaikan harga dan menu dengan kemampuan belanja konsumen serta memberikan kontrol yang lebih baik terhadap bisnis. Sebab, melalui pemanfaatan teknologi AI, pengusaha kuliner bisa menjalankan bisnis mereka dengan lebih efisien dan meningkatkan profitabilitas.

Meskipun ESB telah merambah pasar internasional seperti Swiss dan Malaysia, fokus utama perusahaan tetap di Indonesia. "Kami percaya bahwa masih banyak potensi yang belum tergarap di pasar lokal, dan kami ingin memperkuat posisi kami di sini sebelum melakukan ekspansi lebih lanjut ke pasar internasional," ucapnya.

Ke depan, ESB berencana untuk terus mengembangkan teknologi AI-nya, terutama dalam hal customer loyalty dan menyempurnakan OLIN. Dia ingin memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan dapat membantu pelaku usaha kuliner untuk lebih memahami pelanggan mereka dan tetap kompetitif di pasar yang semakin ketat.

Dengan biaya yang terjangkau, mulai dari Rp99.000 per bulan hingga jutaan rupiah, serta teknologi AI OLIN yang dikenakan biaya Rp500.000 per bulan, ESB memberikan solusi yang dapat diakses oleh berbagai jenis bisnis F&B, dari yang berskala kecil hingga besar.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Poster dan Trailer Film My Annoying Brother Dirilis

BERIKUTNYA

IBM Gandeng Markoding & Universitas Ciputra Cetak SDM Mahir Teknologi AI

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: