MIWA Pattern Rilis Koleksi MIWA Jolly, Fesyen Motif Karakter The Smurf
07 March 2024 |
20:26 WIB
Berbagai karakter ikonik dari dunia komik banyak diaplikasikan dalam dunia fesyen. Terbaru, pola tersebut digunakan oleh MIWA Pattern dengan meluncurkan koleksi MIWA Jolly, dalam merayakan 65 tahun kehadiran karakter SMURF yang dibuat oleh Peyo, kartunis asal Belgia.
Koleksi MIWA Jolly hadir dengan ragam pilihan fesyen, mulai dari outer, blouse, syal, aksesori, hingga baju dengan nuansa motif cerah. Bukan tanpa alasan koleksi tersebut dinamai MIWA Jolly. Sebab, karakter Smurf selalu merepresentasikan nuansa gembira laiknya jenama tersebut.
Oleh karena itu, kelimun karakter Smurf menjadi dominan dalam koleksi MIWA Jolly. Suku fiktif berkulit biru itu hadir dengan sentuhan warna-warni yang ciri khas MUWA Pattern, sehingga tampilannya tetap estetik saat dipakai orang-orang dari berbagai kalangan usia.
Baca juga: Ada Itang Yunasz sampai Rya Baraba, Intip Busana Spesial Lebaran di Indonesia Fashion Aesthetic (IFA) 2024
Sama seperti sebelumnya, motif-motif pada koleksi MIWA Jolly merupakan buah karya sang desainer sekaligus pemilik MIWA Pattern yakni Mira Hoeng. Dalam proses pengerjaannya, sang desainer juga masih memilih warna-warna primer yang memberi kesan semarak yang diwakili palet merah, biru, kuning, dan kuning.
Sebagai sosok yang juga menggemari komik sejak kecil, Smurf memang menjadi salah satu karakter favorit Mira. Oleh karena itu ketika diajak menjadi kolaborator dalam perayaan hari jadi Smurf yang ke-65 di Indonesia, tanpa tedeng aling-aling dua langsung mengiyakan untuk menggarap proyek tersebut.
"Kerukunan dan kedamaian hidup para Smurf dan kejenakaan mereka selalu memberi kesan mendalam bagi saya. Smurf juga menjadi salah satu sumber inspirasi saya saat bekerja sebagai ilustrator di sebuah perusahaan animasi," kata Mira dalam acara peluncuran di Grand Indonesia, Rabu, (7/3/24).
Dalam prosesnya, Mira mendesain tiga motif berdasarkan tiga karakter yang menonjol dalam cerita Smurf. Yaitu Papa Smurf, Smurfette dan Smurf yang merupakan karakter generic dalam komik. Setiap karakter tersebut juga memiliki kesan yang mendalam bagi lulusan Lasalle College of the Arts itu.
Sosok Papa Smurf misalnya, yang dibayangkan sebagai tokoh yang karismatik, pemimpin yang lembut hati dan penyayang, serta sosok penemu dalam komunitas yang dipimpinnya. Sementara itu, Smurfette, yang merupakan satu-satunya perempuan juga dianggap sebagai sosok yang memiliki kecantikan luar dalam dan periang.
"Kalau sosok Smurf, mereka meninggalkan kesan dalam ingatan saya karena keunikan dan kekompakannya. mereka adalah sosok yang selalu riang gembira, seru, menyukai petualangan dan tidak pernah kehabisan ide,” jelasnya.
Baca juga: Smurf Merapat, Garena Rilis Patch Baru Island Mystery
Selaras, Chief Operation Officer Total Lisensi Global yang menjadi representatif Smurf Belgia di Indonesia, Wintono Mihardja mengatakan, kolaborasi dengan Mira Hoeng dan MIWA Pattern memang baru pertama kali dilakukan oleh pihak Smurf Indonesia dengan menggandeng pekerja kreatif di Tanah Air.
Kendati baru perdana dilakukan di Indonesia, kolaborasi dengan desainer menurut Wintono merupakan hal yang biasa dilakukan di negara lain. Bahkan dia mengungkap, tahun lalu Smurf juga berkolaborasi dengan label Emporio Armani yang diejawantahkan ke dalam berbagai produk fesyen seperti kaso hingga topi.
“Selama ini, kolaborasi yang kami lakukan memang baru sebatas kolaborasi pembuatan produk yang tetap memakai karya dari Smurf. Kolaborasi untuk membuat karya baru yang menampilkan ciri khas masing-masing pihak seperti yang kami lakukan dengan MIWA Pattern ini baru pertama kalinya dilakukan,” paparnya.
Sementara itu, Direktur PT Central Retail Indonesia yang menaungi Central Department Store, Hedy Djaja Ria, juga mengapresiasi hasil kolaborasi yang dilakukan MIWA Pattern dengan Smurf. Menurutnya kolaborasi tersebut merupakan salah satu bentuk pengakuan dunia desain global pada talenta seniman Indonesia
“Keceriaan warna-warni koleksi MIWA Pattern menurut saya memiliki napas yang sama dengan kegembiraan dan optimisme para Smurf. Maka, saya merasa senang sekali ketika mengetahui Mira menjadi kolaborator Smurf di Indonesia untuk peringatan ke-65 tahun karakter Smurf," katanya.
The Smurf merupakan karakter komik ciptaan seniman dan penulis komik asal Belgia, Peyo. Karakter manusia mungil biru berwarna biru yang dipimpin oleh Papa Smurf ini, 'ditemukan' Peyo saat komiknya yang berjudul Johan et Pirlouit La Flûte à six trous (Seruling Enam Lubang) diterbitkan secara berseri di majalah Spirou.
Dalam cerita tersebut, Johan sang jagoan, bertemu dengan sekelompok suku fiktif berkulit biru berukuran kecil dengan pakaian putih yang disebut Schtroumpf. Uniknya Schtroumpf itu juga diikuti oleh banyak rekannya yang mirip, dengan seorang pemimpin tua yang mengenakan pakaian merah dan berjanggut putih.
Debut penuh pertama para Smurf diterbitkan di Spirou pada tanggal 23 Oktober 1958. Arkian, karakter Smurf terbukti sukses besar, dan cerita Smurf independen pertama muncul di Spirou pada tahun 1959. Sementara di Indonesia, karakter ini populer dan dikenal oleh generasi 80 dan 90-an.
Baca juga: Boardwalk Rumah Mode CHANEL Fall-Winter 2024-2025 Angkat Gaya Fesyen 1920-an & 1970-an
Editor: Puput Ady Sukarno
Koleksi MIWA Jolly hadir dengan ragam pilihan fesyen, mulai dari outer, blouse, syal, aksesori, hingga baju dengan nuansa motif cerah. Bukan tanpa alasan koleksi tersebut dinamai MIWA Jolly. Sebab, karakter Smurf selalu merepresentasikan nuansa gembira laiknya jenama tersebut.
Oleh karena itu, kelimun karakter Smurf menjadi dominan dalam koleksi MIWA Jolly. Suku fiktif berkulit biru itu hadir dengan sentuhan warna-warni yang ciri khas MUWA Pattern, sehingga tampilannya tetap estetik saat dipakai orang-orang dari berbagai kalangan usia.
Baca juga: Ada Itang Yunasz sampai Rya Baraba, Intip Busana Spesial Lebaran di Indonesia Fashion Aesthetic (IFA) 2024
Sama seperti sebelumnya, motif-motif pada koleksi MIWA Jolly merupakan buah karya sang desainer sekaligus pemilik MIWA Pattern yakni Mira Hoeng. Dalam proses pengerjaannya, sang desainer juga masih memilih warna-warna primer yang memberi kesan semarak yang diwakili palet merah, biru, kuning, dan kuning.
Sebagai sosok yang juga menggemari komik sejak kecil, Smurf memang menjadi salah satu karakter favorit Mira. Oleh karena itu ketika diajak menjadi kolaborator dalam perayaan hari jadi Smurf yang ke-65 di Indonesia, tanpa tedeng aling-aling dua langsung mengiyakan untuk menggarap proyek tersebut.
"Kerukunan dan kedamaian hidup para Smurf dan kejenakaan mereka selalu memberi kesan mendalam bagi saya. Smurf juga menjadi salah satu sumber inspirasi saya saat bekerja sebagai ilustrator di sebuah perusahaan animasi," kata Mira dalam acara peluncuran di Grand Indonesia, Rabu, (7/3/24).
Dari kiri ke kanan, Mira Hoeng, Hedy Djaja Ria, dan Wintono Mihardja, dalam acara peluncuran Koleksi fesyen MIWA Jolly di Grand Indonesia. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Abdurachman)
Sosok Papa Smurf misalnya, yang dibayangkan sebagai tokoh yang karismatik, pemimpin yang lembut hati dan penyayang, serta sosok penemu dalam komunitas yang dipimpinnya. Sementara itu, Smurfette, yang merupakan satu-satunya perempuan juga dianggap sebagai sosok yang memiliki kecantikan luar dalam dan periang.
"Kalau sosok Smurf, mereka meninggalkan kesan dalam ingatan saya karena keunikan dan kekompakannya. mereka adalah sosok yang selalu riang gembira, seru, menyukai petualangan dan tidak pernah kehabisan ide,” jelasnya.
Baca juga: Smurf Merapat, Garena Rilis Patch Baru Island Mystery
Selaras, Chief Operation Officer Total Lisensi Global yang menjadi representatif Smurf Belgia di Indonesia, Wintono Mihardja mengatakan, kolaborasi dengan Mira Hoeng dan MIWA Pattern memang baru pertama kali dilakukan oleh pihak Smurf Indonesia dengan menggandeng pekerja kreatif di Tanah Air.
Kendati baru perdana dilakukan di Indonesia, kolaborasi dengan desainer menurut Wintono merupakan hal yang biasa dilakukan di negara lain. Bahkan dia mengungkap, tahun lalu Smurf juga berkolaborasi dengan label Emporio Armani yang diejawantahkan ke dalam berbagai produk fesyen seperti kaso hingga topi.
“Selama ini, kolaborasi yang kami lakukan memang baru sebatas kolaborasi pembuatan produk yang tetap memakai karya dari Smurf. Kolaborasi untuk membuat karya baru yang menampilkan ciri khas masing-masing pihak seperti yang kami lakukan dengan MIWA Pattern ini baru pertama kalinya dilakukan,” paparnya.
Desainer Mira Hoeng dalam acara peluncuran koleksi fesyen MIWA Jolly di Grand Indonesia. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Abdurachman)
Sementara itu, Direktur PT Central Retail Indonesia yang menaungi Central Department Store, Hedy Djaja Ria, juga mengapresiasi hasil kolaborasi yang dilakukan MIWA Pattern dengan Smurf. Menurutnya kolaborasi tersebut merupakan salah satu bentuk pengakuan dunia desain global pada talenta seniman Indonesia
“Keceriaan warna-warni koleksi MIWA Pattern menurut saya memiliki napas yang sama dengan kegembiraan dan optimisme para Smurf. Maka, saya merasa senang sekali ketika mengetahui Mira menjadi kolaborator Smurf di Indonesia untuk peringatan ke-65 tahun karakter Smurf," katanya.
The Smurf merupakan karakter komik ciptaan seniman dan penulis komik asal Belgia, Peyo. Karakter manusia mungil biru berwarna biru yang dipimpin oleh Papa Smurf ini, 'ditemukan' Peyo saat komiknya yang berjudul Johan et Pirlouit La Flûte à six trous (Seruling Enam Lubang) diterbitkan secara berseri di majalah Spirou.
Dalam cerita tersebut, Johan sang jagoan, bertemu dengan sekelompok suku fiktif berkulit biru berukuran kecil dengan pakaian putih yang disebut Schtroumpf. Uniknya Schtroumpf itu juga diikuti oleh banyak rekannya yang mirip, dengan seorang pemimpin tua yang mengenakan pakaian merah dan berjanggut putih.
Debut penuh pertama para Smurf diterbitkan di Spirou pada tanggal 23 Oktober 1958. Arkian, karakter Smurf terbukti sukses besar, dan cerita Smurf independen pertama muncul di Spirou pada tahun 1959. Sementara di Indonesia, karakter ini populer dan dikenal oleh generasi 80 dan 90-an.
Baca juga: Boardwalk Rumah Mode CHANEL Fall-Winter 2024-2025 Angkat Gaya Fesyen 1920-an & 1970-an
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.