Boardwalk Rumah Mode CHANEL Fall-Winter 2024-2025 Angkat Gaya Fesyen 1920-an & 1970-an
07 March 2024 |
14:51 WIB
Layar raksasa yang menampilkan siluet panjang dan romantis, di sebuah pantai yang indah itu, menjadi latar para model saat berjalan di boardwalk rumah mode CHANEL Fall-Winter 2024-2025. Koleksi yang dipamerkan untuk musim gugur dan musim dingin ini tampak kental dengan sentuhan androgini dan romantik.
Model pertama keluar dengan rok mini, sepatu bot setinggi paha, dan mantel panjang berwarna hitam. Wajahnya dibingkai topi lebar berona pink, dan tas tangannya berayun dalam setiapnya melangkah di runway.
Rangkaian ansambel lain melangkah perlahan setelahnya. Kali ini, coat panjang dengan sedikit motif berpalet hitam dan putih dipadukan dengan celana panjang yang menciptakan aksen menarik. Coat yang memanjang di bagian bawahnya seperti sebuah rok terbelah yang unik.
Baca juga: Koleksi Gaun Putih Penari Balet dari Chanel Spring Summer 2024 Haute Couture Show
Beberapa model yang melangkah selanjutnya, tampil dengan balutan yang penuh kreasi. Dari jaket puffer pendek, shearling coat, hingga jumpsuit kulit hitam ditampilkan satu per satu sebagai rangkaian fesyen yang menarik.
Dari setiap koleksi yang dihadirkan, coat dan topi bertepi lebar menjadi visi elegan utama yang coba dihadirkan oleh Virgine Viard, Direktur Kreatif Chanel. Hal tersebut menciptakan intensi feminim, tetapi sekaligus romantik.
“Koleksi ready to wear musim gugur-musim dingin 2024/2025 Chanel merupakan penghormatan kepada Deauville, tempat yang mengilhami Gabrielle Chanel dalam penemuan daya pikat fesyennya,” tulis pengumuman resmi Chanel, dikutip Hypeabis.id dari laman resminya, Kamis (7/3/2024).
Siluet panjang dan romantis yang dibayangkan oleh Virginie Viard mengambil corak cerah atau pastel dari warna langit Deauville, wilayah kecil di Prancis barat laut, yang punya cuaca selalu berubah. Inspirasi ini dipadukan dengan cokelat dan emas yang juga mengacu pada hubungan Planches of Deauville.
Dalam merancang busananya, koleksi Virginie Viard kali ini juga mengambil inspirasi dari era 1920-an dan 1970-an. Kombinasi gaya dari dua era ini menghasilkan fesyen yang romantik dan penuh dengan sejarah Deauville.
Deauville memang jadi tempat yang penting bagi rumah mode ini. Butik pertama CHANEL ada di wilayah tersebut. Berawal dari kota itulah CHANEL memulai segalanya dan berkembang menjadi sebesar sekarang.
“Untuk koleksi ini, kami membuat ulang boardwalk Deauville. Layar raksasa tempat siluet panjang dan romantis ini menjadi tempat berjalan model dalam balutan cahaya dari fajar hingga senja,” ucap Virgine Viard, dikutip Hypeabis.id dari laman resmi Federation de la Haute Couture et de la Mode, Kamis (7/3/2024).
Dalam pagelaran ini, tas-tas ikonik yang muncul di banyak model, begitu pula topi bertepi lebar berwarna pastel, syal sutra warna-warni, sepatu bot setinggi lutut, dan sepatu bot setinggi paha dari kulit domba, adalah bahasa fesyen dari Virgine yang tampak ingin mencerminkan mantel Anouk Aimee dalam A Man and a Woman.
Baca juga: 5 Cara Membedakan Tas Chanel Asli dan Palsu, Perhatikan Nomor Seri dan Logonya
Editor: Puput Ady Sukarno
Model pertama keluar dengan rok mini, sepatu bot setinggi paha, dan mantel panjang berwarna hitam. Wajahnya dibingkai topi lebar berona pink, dan tas tangannya berayun dalam setiapnya melangkah di runway.
Rangkaian ansambel lain melangkah perlahan setelahnya. Kali ini, coat panjang dengan sedikit motif berpalet hitam dan putih dipadukan dengan celana panjang yang menciptakan aksen menarik. Coat yang memanjang di bagian bawahnya seperti sebuah rok terbelah yang unik.
Baca juga: Koleksi Gaun Putih Penari Balet dari Chanel Spring Summer 2024 Haute Couture Show
Beberapa model yang melangkah selanjutnya, tampil dengan balutan yang penuh kreasi. Dari jaket puffer pendek, shearling coat, hingga jumpsuit kulit hitam ditampilkan satu per satu sebagai rangkaian fesyen yang menarik.
Dari setiap koleksi yang dihadirkan, coat dan topi bertepi lebar menjadi visi elegan utama yang coba dihadirkan oleh Virgine Viard, Direktur Kreatif Chanel. Hal tersebut menciptakan intensi feminim, tetapi sekaligus romantik.
“Koleksi ready to wear musim gugur-musim dingin 2024/2025 Chanel merupakan penghormatan kepada Deauville, tempat yang mengilhami Gabrielle Chanel dalam penemuan daya pikat fesyennya,” tulis pengumuman resmi Chanel, dikutip Hypeabis.id dari laman resminya, Kamis (7/3/2024).
Siluet panjang dan romantis yang dibayangkan oleh Virginie Viard mengambil corak cerah atau pastel dari warna langit Deauville, wilayah kecil di Prancis barat laut, yang punya cuaca selalu berubah. Inspirasi ini dipadukan dengan cokelat dan emas yang juga mengacu pada hubungan Planches of Deauville.
Dalam merancang busananya, koleksi Virginie Viard kali ini juga mengambil inspirasi dari era 1920-an dan 1970-an. Kombinasi gaya dari dua era ini menghasilkan fesyen yang romantik dan penuh dengan sejarah Deauville.
Deauville memang jadi tempat yang penting bagi rumah mode ini. Butik pertama CHANEL ada di wilayah tersebut. Berawal dari kota itulah CHANEL memulai segalanya dan berkembang menjadi sebesar sekarang.
“Untuk koleksi ini, kami membuat ulang boardwalk Deauville. Layar raksasa tempat siluet panjang dan romantis ini menjadi tempat berjalan model dalam balutan cahaya dari fajar hingga senja,” ucap Virgine Viard, dikutip Hypeabis.id dari laman resmi Federation de la Haute Couture et de la Mode, Kamis (7/3/2024).
Dalam pagelaran ini, tas-tas ikonik yang muncul di banyak model, begitu pula topi bertepi lebar berwarna pastel, syal sutra warna-warni, sepatu bot setinggi lutut, dan sepatu bot setinggi paha dari kulit domba, adalah bahasa fesyen dari Virgine yang tampak ingin mencerminkan mantel Anouk Aimee dalam A Man and a Woman.
Baca juga: 5 Cara Membedakan Tas Chanel Asli dan Palsu, Perhatikan Nomor Seri dan Logonya
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.