Berbagai Teknologi Ini Bantu Atasi Kesuburan
07 March 2024 |
21:46 WIB
Kehadiran buah hati menjadi dambaan setiap orang tua. Namun tidak sedikit pasangan yang telah lama menikah, tetapi belum juga dikaruniai buah hati. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya masalah ovulasi, gangguan hormon, endometriosis, kondisi medis seperti diabetes, epilepsi, penyakit tiroid dan kondisi lainnya.
Selain itu, kehamilan pertama pada usia di atas 35 tahun juga berisiko, seiring tingkat kesuburan yang tidak lagi prima. Faktor gaya hidup seperti stres, kelebihan atau kekurangan berat badan, merokok juga ikut mendorong sulitnya memiliki buah hati.
Dokter Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, dr Niken Pudji Pangastuti SpOG K-FER, memaparkan saat ini berbagai kemajuan teknologi semakin membantu mengatasi gangguan kesuburan.
Baca juga: Jadi Lambang Kesuburan, Cek 7 Manfaat Buah Anggur Untuk Kesehatan
Pertama, In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung, yaitu proses pembuahan di laboratorium, diikuti dengan transfer embrio yang berkualitas ke rahim. Kedua, Intrauterine Insemination (IUI), sebagai solusi awal yang membantu meningkatkan peluang kehamilan dengan mengintroduksi sperma langsung ke rahim.
“Selain teknologi tersebut, ada juga layanan konseling prakonsepsi, yaitu dukungan emosional dengan psikolog dan informasi yang penting oleh konselor sebelum memulai perjalanan bayi tabung," tuturnya.
dr. UF Bagazi, Sp.OG Direktur Brawijaya Hospital Antasari mengatakan bayi tabung telah menjadi salah satu pilihan para pasangan untuk mewujudkan impian mendapatkan buah hati. Beruntung saat ini sudah ada sejumlah rumah sakit di Indonesia yang menyediakan layanan tersebut dengan dokter yang berkompeten dan berpengalaman.
"Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk program bayi tabung. Sebab, saat ini Brawijaya IVF Center telah menjalin kerja sama dengan Star Fertility, sebuah lembaga reproduksi terkemuka dari Malaysia untuk program tersebut," ucapnya.
dr Rusi Muhaimin Syamsi MM Direktur Operasional Brawijaya Hospital Saharjo menambahkan di dalam program bayi tabung juga didukung oleh beberapa teknologi dan layanan lainnya, yaitu, Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) yakni proses di mana sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur, untuk keberhasilan pembuahan yang lebih tinggi. Sesuai untuk masalah kualitas sperma.
Kemudian terdapat Pemilihan Embrio Terbaik (PGT-A) sebagai sebuah teknologi untuk mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi sehingga dapat mempercepat terjadinya kehamilan dari Program Kehamilan IVF (Bayi Tabung).
Tak hanya teknologi canggih, program bayi tabung juga didukung layanan konseling prakonsepsi dengan memberikan dukungan emosional dari psikolog dan informasi yang penting oleh konselor sebelum memulai perjalanan bayi tabung.
Serta IVF Time Lapse Technology dengan teknologi tersebut, incubato memberikan pengawasan embrio yang terus menerus dengan media kultur yang khusus untuk memastikan perkembangan optimal embrio.
"Teknologi mutakhir ini tidak hanya memungkinkan tim medis dalam mengumpulkan data untuk memilih embrio yang tepat tapi juga untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan dalam proses yang lebih efektif," jelasnya.
Lantas berapa biaya untuk program bayi tabung ini? Pasangan hanya perlu menyiapkan anggaran mulai Rp69,5 juta untuk mencakup obat-obatan stimulasi IVF, Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), storage freezing embrio, Ovum Pick Up (OPU) embrio time lapse, hingga fresh/frozen embrio transfer.
Nah, sebelum mengikuti program tersebut bisa juga memilih Couple Fertility Check up Package senilai Rp1,99 juta sudah mencakup konsultasi obsgyn konsultan fertilitas, USG 2D, konsultasi dengan dokter spesialis andrologi, hingga analisis sperma.
"Ini adalah langkah awal Anda menuju kebahagiaan sebagai orang tua dengan biaya yang terjangkau," jelasnya.
Baca juga : Belum Berhasil Hamil? Yuk Lakukan Pemeriksaan Kesuburan
Editor: Puput Ady Sukarno
Selain itu, kehamilan pertama pada usia di atas 35 tahun juga berisiko, seiring tingkat kesuburan yang tidak lagi prima. Faktor gaya hidup seperti stres, kelebihan atau kekurangan berat badan, merokok juga ikut mendorong sulitnya memiliki buah hati.
Dokter Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, dr Niken Pudji Pangastuti SpOG K-FER, memaparkan saat ini berbagai kemajuan teknologi semakin membantu mengatasi gangguan kesuburan.
Baca juga: Jadi Lambang Kesuburan, Cek 7 Manfaat Buah Anggur Untuk Kesehatan
Pertama, In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung, yaitu proses pembuahan di laboratorium, diikuti dengan transfer embrio yang berkualitas ke rahim. Kedua, Intrauterine Insemination (IUI), sebagai solusi awal yang membantu meningkatkan peluang kehamilan dengan mengintroduksi sperma langsung ke rahim.
“Selain teknologi tersebut, ada juga layanan konseling prakonsepsi, yaitu dukungan emosional dengan psikolog dan informasi yang penting oleh konselor sebelum memulai perjalanan bayi tabung," tuturnya.
dr. UF Bagazi, Sp.OG Direktur Brawijaya Hospital Antasari mengatakan bayi tabung telah menjadi salah satu pilihan para pasangan untuk mewujudkan impian mendapatkan buah hati. Beruntung saat ini sudah ada sejumlah rumah sakit di Indonesia yang menyediakan layanan tersebut dengan dokter yang berkompeten dan berpengalaman.
"Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk program bayi tabung. Sebab, saat ini Brawijaya IVF Center telah menjalin kerja sama dengan Star Fertility, sebuah lembaga reproduksi terkemuka dari Malaysia untuk program tersebut," ucapnya.
dr Rusi Muhaimin Syamsi MM Direktur Operasional Brawijaya Hospital Saharjo menambahkan di dalam program bayi tabung juga didukung oleh beberapa teknologi dan layanan lainnya, yaitu, Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) yakni proses di mana sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur, untuk keberhasilan pembuahan yang lebih tinggi. Sesuai untuk masalah kualitas sperma.
Kemudian terdapat Pemilihan Embrio Terbaik (PGT-A) sebagai sebuah teknologi untuk mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi sehingga dapat mempercepat terjadinya kehamilan dari Program Kehamilan IVF (Bayi Tabung).
Tak hanya teknologi canggih, program bayi tabung juga didukung layanan konseling prakonsepsi dengan memberikan dukungan emosional dari psikolog dan informasi yang penting oleh konselor sebelum memulai perjalanan bayi tabung.
Serta IVF Time Lapse Technology dengan teknologi tersebut, incubato memberikan pengawasan embrio yang terus menerus dengan media kultur yang khusus untuk memastikan perkembangan optimal embrio.
"Teknologi mutakhir ini tidak hanya memungkinkan tim medis dalam mengumpulkan data untuk memilih embrio yang tepat tapi juga untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan dalam proses yang lebih efektif," jelasnya.
Lantas berapa biaya untuk program bayi tabung ini? Pasangan hanya perlu menyiapkan anggaran mulai Rp69,5 juta untuk mencakup obat-obatan stimulasi IVF, Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), storage freezing embrio, Ovum Pick Up (OPU) embrio time lapse, hingga fresh/frozen embrio transfer.
Nah, sebelum mengikuti program tersebut bisa juga memilih Couple Fertility Check up Package senilai Rp1,99 juta sudah mencakup konsultasi obsgyn konsultan fertilitas, USG 2D, konsultasi dengan dokter spesialis andrologi, hingga analisis sperma.
"Ini adalah langkah awal Anda menuju kebahagiaan sebagai orang tua dengan biaya yang terjangkau," jelasnya.
Baca juga : Belum Berhasil Hamil? Yuk Lakukan Pemeriksaan Kesuburan
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.