Ilustrasi pemeriksaan kesehatan (Sumber gambar: Nguyễn Hiệp/Unsplash)

Mulai Februari 2025, Begini Penjelasan Skema Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

28 January 2025   |   21:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

2025 menjadi tahun yang sedikit berbeda untuk warga yang merayakan ulang tahun. Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera meluncurkan program skrining kesehatan yang dinamai Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).  

Jika Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berpusat pada 14 jenis penyakit tertentu, program PKG ini akan lebih difokuskan pada kelompok usia dan deteksi dini penyakit-penyakit yang relevan untuk setiap tahap kehidupan. 

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji menjelaskan, selain mengurangi angka penyakit yang terlambat diketahui, tujuan utama dari pemeriksaan kesehatan gratis ini juga untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.  

"Kami ingin agar rata-rata umur sehat masyarakat Indonesia meningkat, bukan hanya rata-rata umur hidupnya," katanya. 

Baca juga: Alur Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang Berlaku Mulai Februari 2025
 
Saat ini, Kemenkes RI tengah fokus mempersiapkan pengembangan sistem, prosedur, dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pemeriksaan dapat dijalankan dengan baik di seluruh Indonesia. Setiaji mengatakan bahwa pemerintah telah bekerja keras mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan.

"Jadi kami sedang maraton ini ya, menyiapkan bukan hanya prosedur saja. Kemarin sudah keluar KMK (Keputusan Menteri Kesehatan) untuk jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk semua usia mulai dari bayi baru lahir hingga lanjut usia," imbuhnya.
 
Dia juga menjelaskan skema PKG akan dilakukan sejak kelahiran melalui berbagai pemeriksaan sudah mulai dilakukan, termasuk pemeriksaan gula darah untuk anak-anak usia dua tahun, yang kini menjadi bagian dari upaya pencegahan dini.
 
Pemeriksaan untuk orang dewasa tercatat mencakup lebih dari 20 jenis tes termasuk pemeriksaan darah untuk mendeteksi kanker, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya yang sering kali baru diketahui setelah mencapai stadium lanjut.
 
Setiaji menegaskan, pemeriksaan kesehatan ini akan didukung dengan sistem digital, yang akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan menjadwalkan pemeriksaan. Kemenkes telah mempersiapkan dua sistem utama. "Minggu ini kita sudah menyelesaikan sistem, jadi ada dua sistem yang bekerja di sini, satu untuk masyarakat mendapatkan informasi tentang PKG, dan satu lagi untuk pencatatan di fasilitas kesehatan," jelas Setiaji.
 
Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan fitur pengingat yang dikirimkan melalui WhatsApp dengan pengingat 30 hari sebelum, 7 hari sebelum, dan seterusnya untuk memastikan masyarakat tidak melewatkan jadwal pemeriksaan mereka. Tak perlu khawatir, masyarakat juga diberi batas waktu pemeriksaan hingga 30 hari setelah tanggal ulang tahun.
 
Pemerintah juga akan berkoordinasi penuh dengan dinas kesehatan di provinsi, kabupaten, dan kota untuk menyiapkan logistik, tenaga kesehatan, serta fasilitas kesehatan yang diperlukan. Tidak hanya mempersiapkan fasilitas kesehatan, dia menyebut Kemenkes juga akan mendorong upaya jemput bola khusus bagi anak-anak demi memudahkan masyarakat dalam menjalani pemeriksaan. 
 
Semua pemeriksaan akan dilakukan di fasilitas kesehatan kecuali untuk anak-anak sekolah yang akan menjalani pemeriksaan di sekolah. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan pemeriksaan dilakukan di tempat-tempat lain jika diperlukan seperti laboratorium atau menggunakan layanan online untuk beberapa jenis pemeriksaan. 
 

Uji Coba & Sosialisasi 

Untuk memastikan kelancaran program ini, Kemenkes juga telah melakukan simulasi di beberapa wilayah. Salah satunya adalah uji coba PKG di Kota Depok yang dilaksanakan pada Selasa (14/1/2025). "Kami sudah coba simulasi, dan ada beberapa hal yang kami evaluasi, seperti waktu pemeriksaan, kapasitas, dan efisiensi prosesnya," kata Setiaji.

Hasil dari simulasi tersebut digunakan untuk memperbaiki prosedur dan skema PKG agar masyarakat tidak terlalu lama berada di tempat pemeriksaan sehingga pemeriksaan bisa dilakukan dengan efektif. 
 
Setiaji juga memastikan bahwa pemeriksaan akan dimulai dengan pre-screening, yang memungkinkan masyarakat untuk hanya melakukan tes fisik pada hari pemeriksaan, sehingga mengurangi waktu tunggu yang lama di fasilitas kesehatan.
 
Program pemeriksaan kesehatan gratis ini diperkirakan mulai pada awal Februari 2025. Akan tetapi, untuk tanggal pastinya, Setiaji belum bisa mengonfirmasi. "Secara tanggal, tepatnya belum bisa diinformasikan, tapi harusnya awal Februari,” tegasnya,
 
Selain fokus pada evaluasi prosedur, pemerintah juga berfokus pada sosialisasi, di mana program ini telah diinformasikan secara bertahap melalui berbagai media dan masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut melalui aplikasi SATUSEHAT. Lewat aplikasi ini, masyarakat akan menerima pengingat dan informasi terkait pemeriksaan yang akan dilakukan menjelang hari ulang tahun.
 
Terakhir, Setiaji juga menjelaskan pemerintah dapat lebih mudah mengidentifikasi tren kesehatan masyarakat dan merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran pada masa depan melalui data yang terkumpul dan terintegrasi di SATUSEHAT. Program ini diharapkan dapat mempercepat upaya pencegahan dan penanganan penyakit sejak dini yang pada akhirnya akan mengurangi beban biaya kesehatan jangka panjang bagi negara. 

Baca juga: Bukan Peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Klaim Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Proses Kreatif & Makna Music Video Zen, Lagu Terbaru Jennie

BERIKUTNYA

Menyelami Perayaan Imlek Masyarakat China Benteng

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: