Manfaat Darah Biru Kepiting Tapal Kuda yang Dibanderol hingga Rp946 Juta
05 March 2024 |
17:30 WIB
Horseshoe crab atau kepiting tapal kuda menjadi perbincangan warganet di media sosial. Kepiting tapal kuda ramai lantaran tergolong hewan purba yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu, serta memiliki darah biru. Lantaran keistimewaan itu, kepiting ini diklaim memiliki harga yang cukup fantastis.
Seorang pengguna media sosial X (sebelumnya Twitter) menuliskan bahwa darah biru dari kepiting tapal kuda bisa dibanderol hingga sekitar Rp700 juta per 3,7 liter. Lantas, apa yang membuat kepiting tapal kuda ini begitu istimewa sehingga dibanderol dengan harga yang mahal?
Mengutip situs Florida Fish and Wildlife Conservation Commision, Horseshoe crab atau kepiting tapal kuda adalah hewan purba yang telah ada sejak 445 juta tahun yang lalu, bahkan jauh sebelum dinosaurus ada.
Baca juga: 49 Makhluk Hidup Baru Ditemukan di Indonesia, dari Kepiting hingga Cicak
Meski namanya kepiting, horseshoe crab bukan kepiting seutuhnya. Hewan satu ini lebih dekat dengan keluarga laba-laba dan arachnida dibandingkan dengan famili kepiting atau lobster.
Sampai saat ini, tercatat ada empat spesies kepiting tapal kuda yang masih hidup. Satu spesies yakni Limulus polyphemus biasa ditemukan di Amerika Utara di sepanjang pantai Atlantik dan Teluk dari Maine hingga Meksiko, sementara tiga spesies lainnya banyak ditemukan di Asia, seperti di sekitar pantai India, Vietnam, China, Kalimantan, dan Jepang bagian selatan.
Ketiga spesies tersebut yakni kepiting tapal kuda tulang belakang (Tachypleus tridentatus), kepiting tapal kuda pesisir (Tachypleus gigas) dan kepiting tapal kuda bakau (Carcinoscorpius rotundicauda).
Kepiting tapal kuda memiliki struktur tubuh mirip tangki yang terdiri cangkang depan yang disebut prosoma, cangkang belakang yang disebut opisthosoma, dan ekor mirip paku yang disebut telson. Beberapa orang menganggap kepiting tapal kuda adalah hewan berbahaya karena memiliki ekor yang tajam, padahal sebenarnya mereka hewan yang jinak.
Meskipun cangkang kepiting tapal kuda keras, mereka sangat sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya. Kepiting satu ini sangat sensitif terhadap cahaya. Mereka mempunyai 10 mata, sepasang mata majemuk di prosoma, dan 'reseptor foto' di area lain terutama di sepanjang ekor. Namun, disarankan untuk tidak memegang ekor kepiting tapal kuda karena bisa membahayakan hewan satu ini.
Selain warnanya yang terbilang unik, darah kepiting tapal kuda rupanya menyimpan sejumlah khasiat yang berguna untuk obat-obatan dan perawatan medis. Darah kepiting tapal kuda yang berwarna biru cerah serta memiliki sifat antibakteri luar biasa terbukti sangat berharga bagi industri medis.
Dilansir dari Natural History Museum, darah kepiting tapal kuda yang berwarna biru mengandung sel kekebalan penting yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun. Ketika sel-sel tersebut bertemu dengan bakteri yang menyerang, mereka menggumpal di sekitarnya dan melindungi seluruh tubuh kepiting tapal kuda dari racun.
Para ilmuwan menggunakan sel darah pintar ini untuk mengembangkan tes yang disebut Limulus Ameobosit Lisat, atau LAL, yang memeriksa kontaminasi pada vaksin baru. Teknik ini telah digunakan di seluruh dunia sejak tahun 1970-an untuk menghentikan para profesional medis memberikan suntikan penuh bakteri jahat yang dapat membuat manusia sakit parah.
Bahkan, darah kepiting tapal kuda juga digunakan dalam menguji lebih dari 100 vaksin oleh para ilmuwan ketika pandemi Covid-19. Dari penelitian penting tersebut, terciptalah vaksin yang bisa melindungi jutaan orang di berbagai belahan dunia. Berkat keistimewaannya itulah, darah kepiting tapal kuda dibanderol dengan harga yang fantastis yakni US$60.000 atau sekitar Rp946 juta per galonnya atau sekitar 3,7 liter.
Di satu sisi, penemuan tersebut memang menguntungkan untuk manusia karena vaksin yang terbuat dari sel darah kepiting tapal kuda menyelamatkan manusia dari segala macam penyakit termasuk campak dan gondongan. Namun, di sisi lain, dibutuhkan banyak kepiting tapal kuda untuk dikumpulkan dan dikeluarkan darahnya setiap tahun.
Tak hanya memberikan manfaat untuk manusia, kepiting tapal kuda juga berperan penting dalam menghidupi hewan lain di sekitar mereka. Telur kepiting tapal kuda merupakan camilan bergizi bagi burung yang bermigrasi, ikan, dan satwa liar lainnya. Selain itu, cangkang kerasnya yang besar berfungsi sebagai habitat mikro bagi banyak spesies lain seperti spons, kepiting bakau, remis, dan siput.
Baca juga: Ikuti 5 Langkah Mudah Ini Untuk Membersihkan Kepiting Segar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Seorang pengguna media sosial X (sebelumnya Twitter) menuliskan bahwa darah biru dari kepiting tapal kuda bisa dibanderol hingga sekitar Rp700 juta per 3,7 liter. Lantas, apa yang membuat kepiting tapal kuda ini begitu istimewa sehingga dibanderol dengan harga yang mahal?
Mengutip situs Florida Fish and Wildlife Conservation Commision, Horseshoe crab atau kepiting tapal kuda adalah hewan purba yang telah ada sejak 445 juta tahun yang lalu, bahkan jauh sebelum dinosaurus ada.
Baca juga: 49 Makhluk Hidup Baru Ditemukan di Indonesia, dari Kepiting hingga Cicak
pengetahuan yang baru sender dapet dan bisa dishare
— convomfs (@convomfs) March 2, 2024
dia namanya kepiting tapal kuda. dia hewan purba dan udah ada sejak lebih dari 400jt tahun lalu. warna darah dia biru (yang di gambar) pic.twitter.com/34qlmiIPY5
Meski namanya kepiting, horseshoe crab bukan kepiting seutuhnya. Hewan satu ini lebih dekat dengan keluarga laba-laba dan arachnida dibandingkan dengan famili kepiting atau lobster.
Sampai saat ini, tercatat ada empat spesies kepiting tapal kuda yang masih hidup. Satu spesies yakni Limulus polyphemus biasa ditemukan di Amerika Utara di sepanjang pantai Atlantik dan Teluk dari Maine hingga Meksiko, sementara tiga spesies lainnya banyak ditemukan di Asia, seperti di sekitar pantai India, Vietnam, China, Kalimantan, dan Jepang bagian selatan.
Ketiga spesies tersebut yakni kepiting tapal kuda tulang belakang (Tachypleus tridentatus), kepiting tapal kuda pesisir (Tachypleus gigas) dan kepiting tapal kuda bakau (Carcinoscorpius rotundicauda).
Kepiting tapal kuda memiliki struktur tubuh mirip tangki yang terdiri cangkang depan yang disebut prosoma, cangkang belakang yang disebut opisthosoma, dan ekor mirip paku yang disebut telson. Beberapa orang menganggap kepiting tapal kuda adalah hewan berbahaya karena memiliki ekor yang tajam, padahal sebenarnya mereka hewan yang jinak.
Meskipun cangkang kepiting tapal kuda keras, mereka sangat sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya. Kepiting satu ini sangat sensitif terhadap cahaya. Mereka mempunyai 10 mata, sepasang mata majemuk di prosoma, dan 'reseptor foto' di area lain terutama di sepanjang ekor. Namun, disarankan untuk tidak memegang ekor kepiting tapal kuda karena bisa membahayakan hewan satu ini.
Kepiting tapal kuda. (Sumber gambar: National History Museum)
Manfaat Darah Kepiting Tapal Kuda
Menukil laman Department of Natural Resources, darah kepiting tapal kuda berwarna biru atau biru kehijauan jika terkena udara. Darah berwarna biru pada kepiting tapal kuda lantaran mengandung pigmen pernapasan berbasis tembaga yang disebut hemosianin.Selain warnanya yang terbilang unik, darah kepiting tapal kuda rupanya menyimpan sejumlah khasiat yang berguna untuk obat-obatan dan perawatan medis. Darah kepiting tapal kuda yang berwarna biru cerah serta memiliki sifat antibakteri luar biasa terbukti sangat berharga bagi industri medis.
Dilansir dari Natural History Museum, darah kepiting tapal kuda yang berwarna biru mengandung sel kekebalan penting yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun. Ketika sel-sel tersebut bertemu dengan bakteri yang menyerang, mereka menggumpal di sekitarnya dan melindungi seluruh tubuh kepiting tapal kuda dari racun.
Para ilmuwan menggunakan sel darah pintar ini untuk mengembangkan tes yang disebut Limulus Ameobosit Lisat, atau LAL, yang memeriksa kontaminasi pada vaksin baru. Teknik ini telah digunakan di seluruh dunia sejak tahun 1970-an untuk menghentikan para profesional medis memberikan suntikan penuh bakteri jahat yang dapat membuat manusia sakit parah.
Bahkan, darah kepiting tapal kuda juga digunakan dalam menguji lebih dari 100 vaksin oleh para ilmuwan ketika pandemi Covid-19. Dari penelitian penting tersebut, terciptalah vaksin yang bisa melindungi jutaan orang di berbagai belahan dunia. Berkat keistimewaannya itulah, darah kepiting tapal kuda dibanderol dengan harga yang fantastis yakni US$60.000 atau sekitar Rp946 juta per galonnya atau sekitar 3,7 liter.
Di satu sisi, penemuan tersebut memang menguntungkan untuk manusia karena vaksin yang terbuat dari sel darah kepiting tapal kuda menyelamatkan manusia dari segala macam penyakit termasuk campak dan gondongan. Namun, di sisi lain, dibutuhkan banyak kepiting tapal kuda untuk dikumpulkan dan dikeluarkan darahnya setiap tahun.
Tak hanya memberikan manfaat untuk manusia, kepiting tapal kuda juga berperan penting dalam menghidupi hewan lain di sekitar mereka. Telur kepiting tapal kuda merupakan camilan bergizi bagi burung yang bermigrasi, ikan, dan satwa liar lainnya. Selain itu, cangkang kerasnya yang besar berfungsi sebagai habitat mikro bagi banyak spesies lain seperti spons, kepiting bakau, remis, dan siput.
Baca juga: Ikuti 5 Langkah Mudah Ini Untuk Membersihkan Kepiting Segar
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.