Ini Kata Tia Hasibuan & Joko Anwar Soal Tolok Ukur Baru Genre Horor di Film Siksa Kubur
29 February 2024 |
06:00 WIB
1
Like
Like
Like
Kolaborasi apik dua sineas Indonesia, Tia Hasibuan dan Joko Anwar, akhirnya kembali dalam film horor terbaru mereka berjudul Siksa Kubur. Duet apik antara produser dan sutradara ini kerap menciptakan film-film penting dan menjadi standar baru sinema Indonesia.
Sebelumnya, Tia dan Joko telah bekerja sama mulai dari produksi film Kala (2007), Pintu Terlarang (2009), Modus Anomali (2012), A Copy of My Mind (2015), dan Pengabdi Setan (2017). Kini, keduanya akan kembali meramu Siksa Kubur yang menjadi kali perdana Joko Anwar bermain-main dengan genre horor religi.
Produser Tia Hasibuan tampak santai ketika ditanya soal standardisasi baru apa lagi yang ingin dikejar oleh dirinya dan Joko Anwar. Tia mengatakan bahwa setiap kali dia dan Joko Anwar ingin membuat film baru, ada sebuah komitmen bersama untuk selalu menciptakan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga: Eksklusif Sutradara Joko Anwar: Siksa Kubur Bukan Sinema Dakwah atau Film Setan
Dalam film Siksa Kubur ini, Tia menyoroti keterlibatan talenta-talenta terbaik Tanah Air yang tergabung di
filmnya. Mereka adalah orang-orang yang punya dedikasi, mencurahkan pikiran dan tenaganya, untuk bisa berproses bersama di film Siksa Kubur.
“Saat membuat film ini, kita juga enggak mau semua dilakukan terburu-buru. Semua proses kita berikan waktu yang cukup untuk menghasilkan film yang baik,” ungkap Tia di XXI Epicentrum, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Tia mengatakan film horor produksinya ini akan sangat berbeda dari apa yang pernah dilakukannya dengan Joko Anwar. Selain mengambil subtema religi, Tia juga menyebut film ini mencoba tampil tidak dengan sekadar jumpscare, tetapi juga memiliki arti dan kesan yang lebih dalam.
Menurutnya, Siksa Kubur akan membawa kengerian penonton hingga mempertanyakan keimanan yang dimilikinya setelah menonton film ini. Melalui tema agama, film ini diharapkan tidak sekadar mengandalkan visual mencekam, tetapi sekaligus membawa gagasan yang menusuk ke hati penontonnya.
Sementara itu, sutradara Joko Anwar menilai Siksa Kubur akan menjadi sebuah film berarti baginya. Film ini menandai judul ke-10 dalam karier penyutradaraannya yang tahun ini menyentuh usia 19 tahun.
Selama hampir 2 dekade berkarya, Joko mengaku telah banyak mengambil dan menerima di dalam dunia sinema. Dia telah banyak bereksplorasi dan tidak habis-habisnya belajar dan menerima masukan serta kritikan dari karya-karya sebelumnya.
“Kali ini, saya ingin membuat film yang punya makna. Yang tidak hanya secara film enak diikuti, tetapi setelah penonton ini keluar dari bioskop, harapannya ada sesuatu yang dibawa, ada sesuatu yang tetap tinggal di hati,” terang Joko.
Joko mengatakan harapan itu hanya bisa terwujud jika film punya cerita yang kuat. Dia berharap setelah melewati banyak kritikan, meramu banyak judul film, Siksa Kubur akan menjadi suguhan yang lebih dewasa.
Saat membuat film ini, Joko dengan detail meramu banyak hal. Dia menciptakan cerita dan karakter yang kuat dari masing-masing pemain. Workshop pemain dan kru pun telah dilakukan dengan baik. Dia berharap, pada saatnya nanti ketika tayang di bioskop, film ini bisa diterima dengan baik.
Dalam membuat film ini, Joko Anwar juga punya fokus khusus pada ajaran-ajaran agama. Dengan mendeklarasikan diri sebagai film horor religi, filmnya ingin benar-benar tak ingin membuat kesalahan. Dalam artian, film religi ini harus berbasis pada ajaran agama aslinya.
Oleh karena itu, Joko pun menggandeng pemuka agama untuk penasehat film. Namun, di luar itu dirinya juga mempelajari banyak buku dan kajian untuk memperkuat filmnya dan membuatnya lebih relate dengan banyak orang.
Siksa Kubur akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada Lebaran tahun ini, yakni 10 April 2024. Film ini akan dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Faradina Mufti, Reza Rahadian, Christine Hakim, Happy Salma, Fachri Albar dan para pemain top lain lintas generasi.
Baca Juga: Kengerian dengan Skoring Mencekam dalam Teaser Film Siksa Kubur
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M. Taufikul Basari
Sebelumnya, Tia dan Joko telah bekerja sama mulai dari produksi film Kala (2007), Pintu Terlarang (2009), Modus Anomali (2012), A Copy of My Mind (2015), dan Pengabdi Setan (2017). Kini, keduanya akan kembali meramu Siksa Kubur yang menjadi kali perdana Joko Anwar bermain-main dengan genre horor religi.
Produser Tia Hasibuan tampak santai ketika ditanya soal standardisasi baru apa lagi yang ingin dikejar oleh dirinya dan Joko Anwar. Tia mengatakan bahwa setiap kali dia dan Joko Anwar ingin membuat film baru, ada sebuah komitmen bersama untuk selalu menciptakan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga: Eksklusif Sutradara Joko Anwar: Siksa Kubur Bukan Sinema Dakwah atau Film Setan
Dalam film Siksa Kubur ini, Tia menyoroti keterlibatan talenta-talenta terbaik Tanah Air yang tergabung di
filmnya. Mereka adalah orang-orang yang punya dedikasi, mencurahkan pikiran dan tenaganya, untuk bisa berproses bersama di film Siksa Kubur.
“Saat membuat film ini, kita juga enggak mau semua dilakukan terburu-buru. Semua proses kita berikan waktu yang cukup untuk menghasilkan film yang baik,” ungkap Tia di XXI Epicentrum, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Tia mengatakan film horor produksinya ini akan sangat berbeda dari apa yang pernah dilakukannya dengan Joko Anwar. Selain mengambil subtema religi, Tia juga menyebut film ini mencoba tampil tidak dengan sekadar jumpscare, tetapi juga memiliki arti dan kesan yang lebih dalam.
Menurutnya, Siksa Kubur akan membawa kengerian penonton hingga mempertanyakan keimanan yang dimilikinya setelah menonton film ini. Melalui tema agama, film ini diharapkan tidak sekadar mengandalkan visual mencekam, tetapi sekaligus membawa gagasan yang menusuk ke hati penontonnya.
Sementara itu, sutradara Joko Anwar menilai Siksa Kubur akan menjadi sebuah film berarti baginya. Film ini menandai judul ke-10 dalam karier penyutradaraannya yang tahun ini menyentuh usia 19 tahun.
Selama hampir 2 dekade berkarya, Joko mengaku telah banyak mengambil dan menerima di dalam dunia sinema. Dia telah banyak bereksplorasi dan tidak habis-habisnya belajar dan menerima masukan serta kritikan dari karya-karya sebelumnya.
“Kali ini, saya ingin membuat film yang punya makna. Yang tidak hanya secara film enak diikuti, tetapi setelah penonton ini keluar dari bioskop, harapannya ada sesuatu yang dibawa, ada sesuatu yang tetap tinggal di hati,” terang Joko.
Joko mengatakan harapan itu hanya bisa terwujud jika film punya cerita yang kuat. Dia berharap setelah melewati banyak kritikan, meramu banyak judul film, Siksa Kubur akan menjadi suguhan yang lebih dewasa.
Saat membuat film ini, Joko dengan detail meramu banyak hal. Dia menciptakan cerita dan karakter yang kuat dari masing-masing pemain. Workshop pemain dan kru pun telah dilakukan dengan baik. Dia berharap, pada saatnya nanti ketika tayang di bioskop, film ini bisa diterima dengan baik.
Dalam membuat film ini, Joko Anwar juga punya fokus khusus pada ajaran-ajaran agama. Dengan mendeklarasikan diri sebagai film horor religi, filmnya ingin benar-benar tak ingin membuat kesalahan. Dalam artian, film religi ini harus berbasis pada ajaran agama aslinya.
Oleh karena itu, Joko pun menggandeng pemuka agama untuk penasehat film. Namun, di luar itu dirinya juga mempelajari banyak buku dan kajian untuk memperkuat filmnya dan membuatnya lebih relate dengan banyak orang.
Siksa Kubur akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada Lebaran tahun ini, yakni 10 April 2024. Film ini akan dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Faradina Mufti, Reza Rahadian, Christine Hakim, Happy Salma, Fachri Albar dan para pemain top lain lintas generasi.
Baca Juga: Kengerian dengan Skoring Mencekam dalam Teaser Film Siksa Kubur
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.