Seri monolog Di Tepi Sejarah (sumber gambar: arsip Kemendikbudristek)

Happy Salma Ungkap Seri Monolog Di Tepi Sejarah Musim Keempat Masuki Pra-Produksi

01 July 2024   |   17:44 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Penikmat seni pertunjukan dan sejarah siap semringah. Setelah sukses digelar selama tiga tahun berturut-turut, seri monolog Di Tepi Sejarah masih akan terus berlanjut. Saat ini, edisi keempat monolog yang membahas tokoh yang jarang tersorot di arus utama sejarah itu masih dalam tahap penggodokan.

Di Tepi Sejarah adalah salah satu seri monolog yang selalu ditunggu oleh pencinta seni pertunjukan setiap tahunnya. Seri monolog produksi Titimangsa dan KawanKawan Media ini mengangkat cerita tentang tokoh-tokoh yang ada di tepian sejarah.

Baca juga: Seri Monolog Di Tepi Sejarah Musim Ketiga Kini Bisa Ditonton di Indonesiana TV, Catat Tanggalnya!

Para tokoh yang juga punya andil penting ini kerap kurang disadari kehadirannya dan tersisih dalam arus utama sejarah bangsa. Namun, keberadaanya sebenarnya juga punya peran penting di dalam peristiwa-peristiwa bersejarah lahirnya Republik Indonesia.

Dengan premis yang menarik, seri monolog Di Tepi Sejarah mampu hadir sebagai pertunjukan yang memberi sudut pandang lain dalam melihat sejarah Indonesia melalui tokoh-tokoh yang tertepikan tersebut.
 

Happy Salma (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P)

Happy Salma (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P)


Pendiri Titimangsa Foundation sekaligus produser Di Tepi Sejarah, Happy Salma, mengatakan edisi keempat akan segera hadir. Namun, penonton mesti bersabar sejenak karena saat ini musim keempat masih dapat tahap pra-produksi.

Menurut Happy, tim dari Titimangsa kini sedang menggodok tokoh-tokoh mana saja yang akan diangkat ke dalam pertunjukan. Selain itu, timnya juga sedang melakukan riset agar tokoh bersejarah ini bisa dihadirkan ke dalam pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sesuai dengan data sejarah.

Happy menyebut proses riset memang biasanya membutuhkan waktu yang panjang. Untuk setiap edisi, proses pra-produksi termasuk juga riset bisa dilakukan satu tahun lamanya.

Dalam musim keempat, akan hal spesial yang dihadirkan. Seperti tradisi musim-musim sebelumnya, selalu ada tokoh baru yang akan diangkat menjadi cerita di seri monolognya. Happy lantas membocorkan beberapa petunjuk menarik mengenai tokoh yang sekiranya akan diangkat tahun ini.

“Tahun ini inginnya akan ada tokoh dari bidang sastra. Selain itu, ada juga tokoh yang mengangkat senjata. Beberapa perempuan, beberapa juga laki-laki, dalam setiap seri kita memang mencoba menyeimbangkan itu,” ucap Happy.

Menurut Happy, dalam proses kurasinya, dirinya biasanya akan berdiskusi dengan tim sutradara dan penulis, serta berbagai stakeholder lain. Nantinya, nama-nama yang dipilih akan coba ditarik satu benang merah sehingga setiap musimnya ada semacam tema besar yang diangkat.

Dalam meramu naskah seri monolog musim keempat ini, Happy mencoba menerapkan treatment yang cukup menarik. Dia ingin tokoh perempuan skenarionya ditulis oleh laki-laki, sedangkan tokoh laki-laki ditulis oleh perempuan.

“Karena kita membutuhkan dua sisi gender itu sih. Kalau semua laki-laki atau semua perempuan, itu tidak memberikan kekayaan sudut pandang,” terangnya.
 

Happy mengaku bersyukur bahwa seri monolog Di Tepi Sejarah selalu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Semua ini, kata dia, bisa terjadi karena kolaborasi yang luar biasa dari berbagai stakeholder dan tim kreatif.

Proyek Di Tepi Sejarah memang kerap menggandeng seniman lintas medium. Ada yang dari perfilman, teater, hingga sastra. Kolaborasi ini juga diharapkan bisa menjadi jembatan kesenian yang apik, selain tentu saja menjadi wadah melahirkan banyak bakat-bakat baru di dunia seni pertunjukan.

Di luar itu, Happy juga berharap mampu menjaga eksistensi dunia pertunjukan serta menjadi pintu masuk penonton mengenal kesenian ini. Menurutnya, dalam membangun ekosistem yang baik, penonton juga harus dilatih agar terbiasa dalam mengapresiasi seni pertunjukan.

Baca juga: Cerita Felix K Nesi Garap Naskah Monolog Di Tepi Sejarah Tokoh Francisca Casparina

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Festival Musik Here Comes The Sun Eater 2024 Digelar 6 Juli di Bali

BERIKUTNYA

Cek 6 Pameran Seni Terbaru Juli 2024 di Jakarta hingga Bandung

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: