Ilustrasi mobil. (Sumber gambar: Volker Thimm/Pexels)

Kenali 5 Masalah Mobil yang Rawan Terjadi saat Musim Hujan

29 February 2024   |   08:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia memasuki musim hujan. BMKG mengungkapkan bahwa bulan Februari masih menjadi puncak musim hujan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih dapat terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga performa kendaraan khususnya mobil.

Musim hujan seringkali menjadi tantangan bagi pemilik kendaraan, karena adanya berbagai masalah yang dapat muncul pada mobil selama periode ini. Genangan air, embun di kaca, rem yang tidak pakem, hingga konsumsi bahan bakar yang meningkat, semuanya dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan kendaraan.

Air hujan yang mengandung zat dan bersifat korosif juga rentan merusak cat mobil sehingga lebih mudah berkarat. Belum lagi ditambah ada risiko kerusakan mesin mobil akibat banjir saat hujan deras. Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi beberapa risiko kerusakan mobil saat rutin digunakan pada musim hujan, untuk menghindari dari potensi kerusakan.

Baca Juga: Makin Bergeliat, Begini Potensi Usaha Bisnis Bengkel Mobil di Indonesia

Berikut adalah lima masalah mobil yang rawan terjadi pada musim hujan sekaligus cara mengatasinya menurut National Sales Manager PCR PT Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono, seperti diolah dari keterangan resminya.
 

1. Wiper mobil tidak berfungsi

Masalah pertama yang rentan terjadi pada mobil saat sering digunakan pada musim hujan ialah wiper yang tidak berfungsi. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan wiper mati, mulai dari karet yang sudah aus, sistem engkol yang kotor, hingga kabel penggerak yang sudah usang.

Agar wiper kendaraan tetap berfungsi secara optimal, kalian dapat melakukan beberapa langkah seperti periksa kondisi wiper secara rutin terutama sebelum musim hujan, ganti sekring wiper dengan yang baru jika diperlukan, serta gunakan air wiper yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mobil. Selain itu, ganti karet wiper secara berkala minimal setiap enam bulan sekali. 
 

2. Aki mobil mati

Suhu udara yang lebih rendah serta kelembaban yang meningkat dapat menyebabkan aki bekerja dua kali lipat, terutama saat menghidupkan mesin. Komponen mobil seperti lampu kabut, unit AC, sound system dan wiper juga akan mengonsumsi lebih banyak tenaga dari aki, yang mengakibatkan kapasitasnya berkurang drastis.

Oleh karena itu, penting untuk mengecek aki mobil sebelum berkendara, terutama jika akan melakukan perjalanan ke luar kota saat musim hujan. Batasi penggunaan aki jika sudah berusia 2-3 tahun atau sudah menempuh jarak 50.000 kilometer. 
 

Ilustrasi seseorang mengendarai mobil. (Sumber gambar: Why Kei/Unsplash)

Ilustrasi seseorang mengendarai mobil. (Sumber gambar: Why Kei/Unsplash)

3. Kaca mobil berembun

Cuaca dingin dan hujan seringkali menyebabkan kaca menjadi rentan berembun. Penyebab lainnya adalah kelembaban dalam kabin mobil karena paparan partikel air dari pendinginan udara AC.

Sebelum mengganggu visibilitas dan keamanan berkendara, lakukan servis AC tiap tiga bulan sekali untuk mencegah proses pengembunan. Manfaatkan juga fitur resirkulasi pada mobil untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam tanpa mengubah suhu AC, sehingga mencegah perbedaan suhu yang dapat menyebabkan embun terbentuk di kaca mobil.
 

4. Rem tidak pakem

Ketika berkendara di atas permukaan jalan yang basah, sistem pengereman mungkin menjadi kurang responsif. Air yang terjebak di antara kampas rem dan cakramnya dapat mengganggu kontak antara kedua komponen tersebut.

Untuk menghindari kondisi tersebut, pengendara disarankan melakukan perawatan secara rutin untuk memeriksa kondisi minyak rem dan menggantinya, terutama jika mobil sudah mencapai 40.000 kilometer. 

Selain itu, ban yang sudah aus juga dapat mengurangi traksi sehingga membuat mobil sulit berhenti dalam kecepatan tinggi. Pada ban mobil biasanya sudah terdapat simbol Tread Wear Indicator (TWI) untuk membantu pengendara mengukur batas keausan yang diperbolehkan. Jika kembang ban telah mencapai segitiga TWI, sebaiknya segera lakukan penggantian ban.
 

5. Risiko mengalami aquaplaning

Aquaplaning adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan kontak dengan aspal karena genangan air, sehingga mengakibatkan hilangnya traksi dan ketidakstabilan kendaraan. Hal ini disebabkan oleh ketebalan genangan air dan kecepatan mobil yang tinggi, yang membuat alur ban tidak mampu mengalirkan air dengan efektif.

Untuk mencegah aquaplaning, hindari kecepatan di atas 60 km/jam ketika berkendara saat musim hujan. Pastikan juga kondisi ban tidak botak, karena hal ini dapat mengakibatkan ban tidak mampu melakukan pembuangan air dan menyulitkan pengereman, sehingga mobil kehilangan kendali.

Baca juga: 7 Cara Merawat Kendaraan setelah Liburan Panjang

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Irresistible Bazaar, Surganya Tas Preloved Branded Ada di Senayan Park

BERIKUTNYA

Ini Kata Tia Hasibuan & Joko Anwar Soal Tolok Ukur Baru Genre Horor di Film Siksa Kubur

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: