Alasan Reza Rahadian Main Film Horor Lagi di Siksa Kubur Setelah 16 Tahun

Aktor Reza Rahadian didapuk menjadi salah satu pemain film Siksa Kubur, garapan sutradara Joko Anwar. Peran ini adalah comeback Reza di film horor setelah sekian lama tidak mengambil proyek film dari genre yang sukses melambungkan namanya tersebut.

Reza terakhir kali main film horor pada 2008, atau berjarak 16 tahun silam. Kini, lewat perannya sebagai karakter Adil di film Siksa Kubur, Reza akan kembali mengeksplorasi genre horor lagi.

Baca juga: Joko Anwar Ungkap Siksa Kubur Akan Jadi Film Interaktif, Penonton Harus Ikuti Instruksi

Reza mengatakan kembalinya ke dunia film horor lewat film Siksa Kubur adalah langkah yang tepat. Sebab, film-film yang disutradarai Joko Anwar kerap kali jadi tolok ukur baru bagi perfilman Indonesia. Salah satu yang cukup momumental baginya adalah Pengabdi Setan.
 

Menurutnya, Joko Anwar adalah sutradara yang sering kali mampu menghadirkan cerita yang segar dan kompleks. Setiap karakter selalu punya kekuatannya sendiri sehingga masing-masing punya peran penting dalam mendukung cerita sebuah film.

“Jadi, kalau saya bermain film horor lagi, ya minimal harus seperti itu. Artinya, kalau bukan Bang Joko, saya tidak tahu,” ungkap Reza Rahadian.

Oleh karena itu, ketika tawaran kerja sama dengan Joko Anwar datang, Reza tak pernah pikir panjang untuk menimbangnya. Dia langsung mengatakan mau untuk terlibat dalam film-film sutradara berumur 48 tahun tersebut.

Terlebih, saat tawaran karakter Adil di film Siksa Kubur ini datang kepadanya, caranya pun cukup unik. Reza bercerita kalau Joko tidak memberikannya skenario, justru adalah penjelasan perannya terlebih dahulu.

“Bang Joko menghubungi dan menjelaskan bahwa ada satu karakter yang sangat menarik buat saya dan kayaknya ini cukup menantang. Setelah itu, saya tidak punya alasan untuk bilang tidak,” imbuhnya.

Reza mengatakan penceritaan dan proses kreatif adalah dua hal yang penting. Dua hal tersebut pula yang kerap kali membuatnya ragu untuk memilih proyek horor sebelumnya. Namun, dengan Joko Anwar, dirinya percaya dua hal itu akan digarap serius.

Sementara itu, Joko Anwar mengatakan sedari awal dirinya memang sudah menentukan pilihan karakter Adil untuk diperankan oleh Reza Rahadian. Menurutnya, hanya Reza aktor yang cocok untuk memainkan karakter tersebut.

Dirinya cukup takjub dengan cara dan usaha Reza untuk mendalami karakter Adil. Diungkap Joko, Reza sampai mendatanginya hanya untuk memperlihatkan hasil pendalam karakter.

Totalitas Reza ini yang membuatnya kini jadi aktor paling penting di Indonesia sekarang. Sebab, eksplorasi yang dilakukannya bukan hanya saat bekerja, tetapi di luar proses itu pun dia tetap mencari cara terbaik untuk memerankan karakter yang akan dimainkannya.

"Reza Rahadian ini, bahkan ketika saya lagi cari lokasi, dia datang. Dia mau 'bang, coba lihat, nanti Adil akan aku buat seperti ini'," imbuhnya.

Film Siksa Kubur bakal beredar di bioskop mulai 11 April 2024. Film yang diproduseri oleh Tia Hasibuan ini akan mengikuti kisah Sita (Faradina Mufti). Setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya dengan agama.
 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by Siksa Kubur (@siksakubur.movie)

Sejak saat itu, tujuan hidup sita hanya satu. Dia hanya ingin mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya. Namun, tindakan Sita tentunya memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya.

Film horor ini dijanjikan akan menghadirkan cerita yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan mengangkat tema agama sebagai latar cerita.

Baca juga: Film Siksa Kubur Angkat Kisah Kelam Anak Korban Bom Bunuh Diri yang Tak Percaya Agama

Selain itu, film ini juga akan hadir dengan konsep film interaktif. Film interaktif adalah jenis film yang memberikan pengalaman menonton berbeda. Nantinya, bagian akhir film ini akan ditentukan oleh masing-masing penonton. Penonton akan melakukan sesuatu sehingga menghidupkan format interaktif tersebut. 

Editor: Fajar Sidik