Indonesia Sambut Pergeseran Tren yang Lebih Besar ke Kendaraan Listrik
23 September 2022 |
10:11 WIB
Dunia tengah berkontestasi mencari kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Teknologi kendaraan bermotor terus berkembang dan berinovasi, menciptakan kendaraan dengan bermacam keunggulan, tidak terkecuali di Indonesia.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menilai langkah pemerintah mengeluarkan Inpres 7/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sudah sesuai.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengatakan bahwa kendaraan bermotor listrik jenis apa pun atau kendaraan dengan bahan bakar hidrogen akan menjadi kendaraan bermotor masa depan “Yang saat ini keberadaannya semakin nyata,” katanya.
Baca juga: 4 Jenis Mobil Listrik yang Perlu Genhype Ketahui
Dia menuturkan industri otomotif di dalam negeri membangun pemahaman bahwa kendaraan masa depan yang akan lalu lalang di jalanan Indonesia adalah kendaraan yang memiliki dua syarat utama. Pertama adalah kendaraan bermotor dengan emisi gas buang yang rendah dan ramah lingkungan. Kedua adalah kendaraan bermotor yang dapat menggunakan bahan bakar nabati atau dengan baban bakar baru dan terbarukan lainnya.
Menurutnya, cepat atau lambat penggunaan bahan bakar fosil akan segera berakhir. Pemerintah dan industri otomotif nasional telah memulai beragam langkah di masa transisi untuk mengganti bahan bakar fosil menuju bahan bakar baru dan terbarukan.
Berangkat dari proyeksi itu, industri otomotif Indonesia telah menyediakan kendaraan bermotor listrik hasil produksi dalam negeri, baik kendaraan penumpang maupun komersial ringan. Kendaraan itu memiliki harga yang beragam, yakni Rp200 juta – Rp300 juta, Rp400 juta – Rp600 juta, dan di atas Rp600 juta.
Industri juga akan terus mengembangkan ketersediaan merek dan varian kendaraan bermotor sesuai dengan arah kebijakan pemerintah. Saat ini, asosiasi telah membuktikan eksistensi kendaraan tersebut kepada masyarakat melalui ajang GIIAS 2022.
Dalam catatan Gaikindo, kendaraan bermotor listrik yang telah terjual sebanyak 1.594 unit. Dari total itu, 320 kendaraan berupa kendaraan hibrida dan 1.274 unit lainnya adalah kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Dia menambahkan bahwa yang harus dicermati oleh semua pihak adalah tantangan yang perlu dihadapi industri otomotif Indonesia pada masa yang akan datang. Tantangan itu adalah untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan bermotor listrik yang diproduksi di Indonesia, dan terus berkontribusi sebagai salah satu industri yang menyumbangkan devisa negara.
Baca juga: 5 Sepeda Motor Listrik yang Bisa Jadi Solusi Harga BBM Naik
Untuk diketahui, data Google Trends pada 2020 – 2021 mencatat bahwa animo masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik di dalam negeri cukup tinggi. Animo itu terlihat dari pencarian masyarakat terkait informasi kendaraan listrik yang mencatatkan pertumbuhan signifikan.
Karlina Ayuningtyas, Industry Analyst Google Indonesia, menuturkan bahwa Google mencatat volume pencarian untuk kendaran listrik lebih besar 30 persen dari volume pencarian untuk sport utility vehicles (SUV) atau hatchbacks dari Agustus 2021 sampai dengan Juli 2022.
Tidak haya itu, volume pencarian yang melibatkan merek juga mengalami peningkatan 300 persen sepanjang 2021 jika dibandingkan dengan volume pencarian pada 2020. “Orang tidak hanya ingin mencari tahu dari sisi kategori, tapi juga merek,” katanya.
Dia menuturkan bahwa data Google juga menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak hanya sekedar ingin tahu tentang kendaraan listrik. Mereka, paparnya, juga memiliki keinginan yang lebih besar untuk membeli.
Penelusuran untuk mencari tahu harga kendaraan listrik mencapai 35 persen dari penelurusan terkait kendaraan listrik secara keseluruhan. Sementara itu, paparnya, dari total penelusuran kendaraan hibrida, 29 persen di antaranya adalah penelusuran tentang informasi harga.
“Ini menunjukkan peluang besar bagi merek yang mencoba untuk merebut generasi konsumen baru, 90 persen di antaranya mencari informasi tentang kendaraan listrik secara online,” katanya.
Minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, lanjutnya, juga terlihat dari survei pelanggan Google pada Juli 2022 yang mengungkapkan bahwa responden yang tertarik dengan kendaraan listrik dan hibrida mencapai 17 persen.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menilai langkah pemerintah mengeluarkan Inpres 7/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sudah sesuai.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengatakan bahwa kendaraan bermotor listrik jenis apa pun atau kendaraan dengan bahan bakar hidrogen akan menjadi kendaraan bermotor masa depan “Yang saat ini keberadaannya semakin nyata,” katanya.
Baca juga: 4 Jenis Mobil Listrik yang Perlu Genhype Ketahui
Dia menuturkan industri otomotif di dalam negeri membangun pemahaman bahwa kendaraan masa depan yang akan lalu lalang di jalanan Indonesia adalah kendaraan yang memiliki dua syarat utama. Pertama adalah kendaraan bermotor dengan emisi gas buang yang rendah dan ramah lingkungan. Kedua adalah kendaraan bermotor yang dapat menggunakan bahan bakar nabati atau dengan baban bakar baru dan terbarukan lainnya.
Menurutnya, cepat atau lambat penggunaan bahan bakar fosil akan segera berakhir. Pemerintah dan industri otomotif nasional telah memulai beragam langkah di masa transisi untuk mengganti bahan bakar fosil menuju bahan bakar baru dan terbarukan.
Berangkat dari proyeksi itu, industri otomotif Indonesia telah menyediakan kendaraan bermotor listrik hasil produksi dalam negeri, baik kendaraan penumpang maupun komersial ringan. Kendaraan itu memiliki harga yang beragam, yakni Rp200 juta – Rp300 juta, Rp400 juta – Rp600 juta, dan di atas Rp600 juta.
Industri juga akan terus mengembangkan ketersediaan merek dan varian kendaraan bermotor sesuai dengan arah kebijakan pemerintah. Saat ini, asosiasi telah membuktikan eksistensi kendaraan tersebut kepada masyarakat melalui ajang GIIAS 2022.
Dalam catatan Gaikindo, kendaraan bermotor listrik yang telah terjual sebanyak 1.594 unit. Dari total itu, 320 kendaraan berupa kendaraan hibrida dan 1.274 unit lainnya adalah kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Dia menambahkan bahwa yang harus dicermati oleh semua pihak adalah tantangan yang perlu dihadapi industri otomotif Indonesia pada masa yang akan datang. Tantangan itu adalah untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan bermotor listrik yang diproduksi di Indonesia, dan terus berkontribusi sebagai salah satu industri yang menyumbangkan devisa negara.
Baca juga: 5 Sepeda Motor Listrik yang Bisa Jadi Solusi Harga BBM Naik
Untuk diketahui, data Google Trends pada 2020 – 2021 mencatat bahwa animo masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik di dalam negeri cukup tinggi. Animo itu terlihat dari pencarian masyarakat terkait informasi kendaraan listrik yang mencatatkan pertumbuhan signifikan.
Karlina Ayuningtyas, Industry Analyst Google Indonesia, menuturkan bahwa Google mencatat volume pencarian untuk kendaran listrik lebih besar 30 persen dari volume pencarian untuk sport utility vehicles (SUV) atau hatchbacks dari Agustus 2021 sampai dengan Juli 2022.
Tidak haya itu, volume pencarian yang melibatkan merek juga mengalami peningkatan 300 persen sepanjang 2021 jika dibandingkan dengan volume pencarian pada 2020. “Orang tidak hanya ingin mencari tahu dari sisi kategori, tapi juga merek,” katanya.
Dia menuturkan bahwa data Google juga menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak hanya sekedar ingin tahu tentang kendaraan listrik. Mereka, paparnya, juga memiliki keinginan yang lebih besar untuk membeli.
Penelusuran untuk mencari tahu harga kendaraan listrik mencapai 35 persen dari penelurusan terkait kendaraan listrik secara keseluruhan. Sementara itu, paparnya, dari total penelusuran kendaraan hibrida, 29 persen di antaranya adalah penelusuran tentang informasi harga.
“Ini menunjukkan peluang besar bagi merek yang mencoba untuk merebut generasi konsumen baru, 90 persen di antaranya mencari informasi tentang kendaraan listrik secara online,” katanya.
Minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, lanjutnya, juga terlihat dari survei pelanggan Google pada Juli 2022 yang mengungkapkan bahwa responden yang tertarik dengan kendaraan listrik dan hibrida mencapai 17 persen.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.