Belanja baru adalah salah satu pengeluaran yang kerap dilakukan saat Ramadan (Sumber gambar: Pexels/ Ron Lach)

Langkah Sederhana Mengatur Keuangan Jelang Ramadan Agar Tidak Boncos

28 February 2024   |   20:06 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Ramadan sebentar lagi tiba. Pada momen bulan suci yang puncaknya dirayakan dengan Idulfitri ini biasanya akan muncul kebutuhan-kebutuhan rumah tangga yang sifatnya tahunan dan harus dibelanjakan untuk keberlangsungan ibadah di bulan puasa dan kebutuhan hari raya.

Bagi kalangan pekerja, umumnya akan mengandalkan gaji sekaligus tunjangan hari raya (THR) untuk memenuhi segala kebutuhan tahunan tersebut. Masalahnya, meskipun terdapat dana lebih dari THR, tidak jarang kondisi keuangan keluarga setelah Lebaran justru malah boncos, karena pengeluaran yang tidak terkontrol. 

Baca juga: 5 Benefit Finansial Punya Perencanaan Keuangan Sejak Dini

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Raharjo mengatakan bahwa sebenarnya pengeluaran keluarga cenderung relatif sama dari bulan ke bulan dalam setahun. Namun, pada bulan–bulan tertentu, pengeluaran dapat membengkak karena ada pengeluaran tahunan.

Pengeluaran tahunan itu seperti liburan, pembayaran spp semesteran, pembayaran pajak, dan sebagainya. Di luar itu, keluarga juga cenderung memiliki pengeluaran yang tidak kalah besar saat hari raya. Jika tidak diatur, pengeluaran hari raya dapat membuat keuangan menjadi sulit.

Untuk itu, ada beberapa langkah yang harus menjadi perhatian keluarga dalam pengelolaan keuangan menjelang Ramadan, agar tidak mengalami kesulitan saat Idulftri atau setelahnya.


1. Prediksi pola pengeluaran

Langkah pertama dalam pengelolaan keuangan menjelang Ramadan adalah dengan memprediksi pola pengeluaran. Dia menuturkan bahwa biasanya individu atau keluarga sudah mengenali pola pengeluaran rutin bulanan, baik untuk utilitas rumah, cicilan, biaya transportasi, belanja rutin bulanan, pengeluaran anak, dan sebagainya.

Saat Ramadan dan Idulfitri, individu atau keluarga perlu memasukkan komponen lain, yaitu anggaran khusus untuk itu, seperti biaya mudik yang di dalamnya terdapat biaya transportasi, akomodasi, uang saku, serta angpau.

Dia menuturkan, belanja kebutuhan seperti baju baru untuk keluarga dan budaya memberikan uang lebaran kepada keponakan atau sanak saudara akan membuat biaya yang dikeluarkan mengalami pembengkakan.

Tidak hanya itu, beban biaya juga akan mengalami peningkatan pada hari raya jika individu atau keluarga harus memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada asisten rumah tangga serta pekerja di lingkungan RT. Pengeluaran lain yang dapat menambah beban biaya pada momen ini adalah untuk infak, zakat dan sedekah.

Dengan keberadaan banyak komponen pengeluaran tersebut, Genhype perlu menyusun anggaran guna mencegah pengeluaran tidak terkendali. Dalam pengelolaan keuangannya, tidak menutp kemungkinan ada pos pengeluaran mengalami penurunan, seperti biaya makan di luar atau di tempat kerja.


2. Indentifikasi sumber pendapatan

Setelah memprediksi pola pengeluaran, langkah lainnya adalah mengidentifikasi sumber pendapatan. Saat hari raya, para pekerja atau karyawan biasanya akan mendapatkan THR.

Sumber pendapatan tahunan ini  mirip seperti bonus tahunan dan dapat digunakan untuk meng-cover pengeluaran Ramadan dan Idulfitri yang mengalami pembengkakan. Sementara itu, pemilik penghasilan tidak tetap perlu memeriksa ulang sumber penghasilannya.

Pemilik penghasilan tidak tetap perlu memeriksa apakah pendapatan saat Ramadan dan setelah hari raya mengalami fluktuasi atau tidak. Jika mengalami fluktuasi, mereka perlu melakukan antisipasi dengan menyisihkan sebagian keuntungan pada bulan sebelum Ramadan untuk menutupi pengeluaran tambahan saat bulan puasa. 

Sementara itu, individu dengan pendapatan tidak tetap tidak perlu khawatir jika penghasilan mengalami peningkatan pada saat Ramadan atau setelah Idulfitri lantaran kenaikan pengeluaran dapat diantisipasi.


3. Optimalisasi anggaran

Setelah mengetahui pengeluaran dan pendapatan, langkah selanjutnya adalah melakukan optimalisasi dengan menyusun anggaran guna menghindari pembengkakan pengeluaran yang dapat membuat “kantong” jebol. Genhype dapat melakukan optimalisasi pengeluaran dengan berbagai cara penghematan dan penyusunan prioritas.

Bersikaplah realistis dengan mendahulukan kebutuhan prioritas dan berhemat jika pendapatan tidak memungkinkan untuk memenuhi seluruh pengeluaran hari raya. Tidak hanya itu, berbagai diskon, promo, kupon, dan poin dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan prioritas.

Jika pendapat yang diraih tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan, Genhype dapat menghapus beberapa pengeluaran yang kurang prioritas. Selain itu, cara lain adalah menambah pendapatan dengan memanfaatkan momentum ini seperti membuat bisnis musiman.


4. Dana cadangan sisihkan sejak awal

Selain tiga langkah pengelolaan keuangan agar tidak mengalami kesulitan saat Ramadan dan setelahnya, Genhype juga perlu menyisihkan sebagian dari pendapatan rutin sejak awal. Hal itu, guna berjaga-jaga jika ada pengeluaran yang tidak dapat terprediksi. 

Baca juga: 4 Langkah Mengamankan Keuangan Keluarga

Genhype juga perlu berhati-hati jika harus menutupi pengeluaran dengan utang konsumtif. Pengeluaran hari raya jangan sampai menjadi beban pada bulan berikutnya lantaran harus  membayar cicilan dengan bunganya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Korea Dihantui Parasit Mematikan dalam Serial Parasyte: The Grey

BERIKUTNYA

Pameran Unconditional Love: Saat Cinta Tak Bersyarat Dimaknai Lewat Bahasa Rupa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: