5 Tips Menjaga Keuangan buat Pekerja Kantoran
29 June 2021 |
16:24 WIB
Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat, jika pada 28 Juni 2021, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah kasus tembus 20.694 kasus, maka secara total sudah mencapai 2,11 juta kasus. dengan begitu di dunia RI menduduki peringkat ke-17 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Perencana Keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal Aulia Akbar menilai, harus ada persiapan dalam hal keuangan untuk berjaga-jaga atas meningkatnya penyebaran virus mematikan ini.
1. Waspadai pengeluaran tidak tetap.
Pada awal 2021, sebagian dari Genhype mungkin sudah kembali kerja dari kantor selama tiga, dua atau satu kali dalam sepekan. Dengan menyaksikan peningkatan kasus Covid-19 dan pengetatan PPKM Mikro, bukan tidak mungkin perusahaan tempat Anda bekerja akan menerapkan kebijakan kerja di rumah secara penuh.
Work from Home (WFH) tentu bisa membantu kita menghemat biaya transportasi, uang makan atau jajan. Namun, kondisi ini juga bisa memunculkan sejumlah pengeluaran tak terduga.
Sebut saja seperti tagihan listrik yang berpotensi membengkak lantaran banyak peralatan dan elektronik yang lebih sering digunakan ketika Anda di rumah. Mulai dari lampu, kipas angin, AC, microwave, dan perangkat kerja.
Selain listrik, pemakaian internet tentu menjadi kebutuhan yang harus tersedia saat WFH. Penggunaan paket internet berbasis kuota dari provider telekomunikasi tentu kurang efektif, dan bisa membuat pengeluaran kamu membengkak.
Kedua, pengeluaran di atas tentu dengan jenis tidak tetap. Karena itu, mungkin saja jumlahnya akan membengkak. Akan lebih baik jika kamu menggunakan internet fiber di rumah daripada memakai sistem kuota, dan menetapkan batas pengeluaran listrik demi menghemat biaya.
2. Siapkan dana darurat
Covid-19 sudah terbukti mampu memberikan tekanan yang cukup berat dalam perekonomian. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan laba karena terdampak pandemi yang sudah berlangsung sejak tahun 2020 ini.
Sebagai karyawan, potensi kita mengalami pengurangan pendapatan karena pemotongan gaji
atau kehilangan kerja juga masih ada. Karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan dana darurat. Nah, untuk amannya, sebaiknya kamu menyediakan dana darurat minimal enam kali pengeluaran
bulanan.
3. Miliki jaminan kesehatan
Tidak semua dari kita beruntung mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerja. Jika kamu hanya mendapat BPJS Kesehatan, maka miliki juga asuransi kesehatan swasta. Sebab, pada dasarnya, dua jaminan kesehatan itu saling melengkapi.
BPJS Kesehatan menanggung hampir segala jenis penyakit dan tidak mengenal istilah pre- existing condition, namun asuransi kesehatan tentu bisa menjadi solusi bagi kamu untuk berobat secara praktis tanpa harus meminta rujukan dari dokter umum.
Bila bujet kamu terbatas, pertimbangkanlah untuk memiliki asuransi rawat inap terlebih dulu. Karena untuk rawat jalan, kamu bisa mengandalkan BPJS Ketenagakerjaan.
Perencana Keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal Aulia Akbar menilai, harus ada persiapan dalam hal keuangan untuk berjaga-jaga atas meningkatnya penyebaran virus mematikan ini.
1. Waspadai pengeluaran tidak tetap.
Pada awal 2021, sebagian dari Genhype mungkin sudah kembali kerja dari kantor selama tiga, dua atau satu kali dalam sepekan. Dengan menyaksikan peningkatan kasus Covid-19 dan pengetatan PPKM Mikro, bukan tidak mungkin perusahaan tempat Anda bekerja akan menerapkan kebijakan kerja di rumah secara penuh.
Ilustrasi (Dok Mikhail Nilov/Pexels)
Work from Home (WFH) tentu bisa membantu kita menghemat biaya transportasi, uang makan atau jajan. Namun, kondisi ini juga bisa memunculkan sejumlah pengeluaran tak terduga.
Sebut saja seperti tagihan listrik yang berpotensi membengkak lantaran banyak peralatan dan elektronik yang lebih sering digunakan ketika Anda di rumah. Mulai dari lampu, kipas angin, AC, microwave, dan perangkat kerja.
Selain listrik, pemakaian internet tentu menjadi kebutuhan yang harus tersedia saat WFH. Penggunaan paket internet berbasis kuota dari provider telekomunikasi tentu kurang efektif, dan bisa membuat pengeluaran kamu membengkak.
Kedua, pengeluaran di atas tentu dengan jenis tidak tetap. Karena itu, mungkin saja jumlahnya akan membengkak. Akan lebih baik jika kamu menggunakan internet fiber di rumah daripada memakai sistem kuota, dan menetapkan batas pengeluaran listrik demi menghemat biaya.
2. Siapkan dana darurat
Covid-19 sudah terbukti mampu memberikan tekanan yang cukup berat dalam perekonomian. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan laba karena terdampak pandemi yang sudah berlangsung sejak tahun 2020 ini.
Sebagai karyawan, potensi kita mengalami pengurangan pendapatan karena pemotongan gaji
atau kehilangan kerja juga masih ada. Karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan dana darurat. Nah, untuk amannya, sebaiknya kamu menyediakan dana darurat minimal enam kali pengeluaran
bulanan.
3. Miliki jaminan kesehatan
Tidak semua dari kita beruntung mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerja. Jika kamu hanya mendapat BPJS Kesehatan, maka miliki juga asuransi kesehatan swasta. Sebab, pada dasarnya, dua jaminan kesehatan itu saling melengkapi.
BPJS Kesehatan menanggung hampir segala jenis penyakit dan tidak mengenal istilah pre- existing condition, namun asuransi kesehatan tentu bisa menjadi solusi bagi kamu untuk berobat secara praktis tanpa harus meminta rujukan dari dokter umum.
Bila bujet kamu terbatas, pertimbangkanlah untuk memiliki asuransi rawat inap terlebih dulu. Karena untuk rawat jalan, kamu bisa mengandalkan BPJS Ketenagakerjaan.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.