PPKM Dilonggarkan, Kesehatan Keuangan Jangan Ikut Kendor Ya!
07 September 2021 |
17:21 WIB
Pemerintah memutuskan kembali melanjutkan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 3 dan 4 di Pulau Jawa - Bali sejak Selasa (7/9/2021) hingga Senin 13 September 2021. Hal itu dilakukan karena pengendalian wabah Covid-19 di Jawa-Bali terus mengalami perbaikan.
Pemberlakuan regulasi ini juga datang dengan sejumlah pelonggaran di ruang publik, salah satunya penyesuaian jumlah orang di dalam ruangan serta waktu makan di tempat atau dine in.
Meskipun PPKM sudah dilonggarkan, bukan berarti pandemi sudah betul-betul berkurang, Genhype. Justru pelonggaran jadi waktu krusial di mana orang bisa abai atau lengah ketika keluar rumah.
Misalnya, ketika berkunjung ke pusat perbelanjaan atau tempat wisata di mana risiko terpapar COVID-19 masih tinggi.
Karena itu, kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan meskipun penerapan PPKM untuk sepekan ke depan lebih longgar.
Selain menerapkan prokes ekstra ketat, ada beberapa hal yang juga harus kita diwaspadai ketika kembali menjalani aktivitas di luar rumah.
Perencana keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar mengungkapkan beberapa hal yang harus diwaspadai masyarakat saat penerapan PPKM yang kini lebih longgar.
1. Pastikan dana darurat Anda tetap aman.
Ketika PPKM lebih longgar, banyak godaan yang bisa membuat Anda jadi lengah untuk menggunakan dana tersebut. Misalnya, keinginan untuk pergi liburan ketika sudah lama berdiam diri di rumah.
Jangan sampai dana darurat tersebut jadi digunakan untuk kepentingan hiburan bersama keluarga. Sebab, baik kalian yang berstatus karyawan maupun wirausahawan, wajib sekali menyediakan dana darurat di masa pandemi ini.
Tujuan dari dana darurat bukan hanya untuk membayar segala bentuk kebutuhan yang bersifat mendadak saja, melainkan sebagai dana menyambung hidup jika penghasilan kita hilang atau berkurang.
Untuk Genhype yang bekerja dengan gaji tetap atau karyawan dan status memiliki tanggungan, siapkan dana darurat enam kali pengeluaran bulanan. Sementara itu, bagi Genhype yang berstatus pengusaha, disarankan untuk memiliki 12 kali pengeluaran atau lebih.
2. Manfaatkan BPJS Kesehatan jika dana terbatas.
Genhype, biaya berobat itu enggak murah, dan akan terus mengalami kenaikan seiring dengan berjalannya waktu. Kalau saja kita jatuh sakit dan harus bayar biaya berobat pakai tabungan sendiri, maka tabungan kita yang bakal terkuras. Karena itu, pentingnya memiliki asuransi kesehatan.
Namun, jika memang premi asuransi kesehatan terlalu mahal, milikilah setidaknya BPJS Kesehatan terlebih dulu. Kalian bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan bila harus menjalani proses rawat jalan.
3. Lindungi diri & keluarga jika terjadi hal tak terduga.
Jika kalian adalah pencari nafkah utama dan sudah memiliki tanggungan, maka milikilah asuransi jiwa.
Ketahuilah bahwa risiko hilangnya penghasilan bila si pencari nafkah kehilangan kemampuan dalam bekerja, baik karena kehilangan fungsi anggota tubuh atau meninggal dunia, cukup berat.
Impian anggota keluarga kita jadi kandas dan bahkan menjadikan anak generasi sandwich. Uang pertanggungan yang akan keluar dari polis asuransi jiwa akan menjadi bekal bagi keluarga yang ditinggalkan.
Karena itu, penting bagi kita melindungi diri dan keluarga untuk meminimalisir hal-hal tak terduga yang tidak diinginkan.
Editor: Fajar Sidik
Pemberlakuan regulasi ini juga datang dengan sejumlah pelonggaran di ruang publik, salah satunya penyesuaian jumlah orang di dalam ruangan serta waktu makan di tempat atau dine in.
Meskipun PPKM sudah dilonggarkan, bukan berarti pandemi sudah betul-betul berkurang, Genhype. Justru pelonggaran jadi waktu krusial di mana orang bisa abai atau lengah ketika keluar rumah.
Misalnya, ketika berkunjung ke pusat perbelanjaan atau tempat wisata di mana risiko terpapar COVID-19 masih tinggi.
Karena itu, kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan meskipun penerapan PPKM untuk sepekan ke depan lebih longgar.
Selain menerapkan prokes ekstra ketat, ada beberapa hal yang juga harus kita diwaspadai ketika kembali menjalani aktivitas di luar rumah.
Perencana keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar mengungkapkan beberapa hal yang harus diwaspadai masyarakat saat penerapan PPKM yang kini lebih longgar.
Ilustrasi (Dok. Lifepal)
Ketika PPKM lebih longgar, banyak godaan yang bisa membuat Anda jadi lengah untuk menggunakan dana tersebut. Misalnya, keinginan untuk pergi liburan ketika sudah lama berdiam diri di rumah.
Jangan sampai dana darurat tersebut jadi digunakan untuk kepentingan hiburan bersama keluarga. Sebab, baik kalian yang berstatus karyawan maupun wirausahawan, wajib sekali menyediakan dana darurat di masa pandemi ini.
Tujuan dari dana darurat bukan hanya untuk membayar segala bentuk kebutuhan yang bersifat mendadak saja, melainkan sebagai dana menyambung hidup jika penghasilan kita hilang atau berkurang.
Untuk Genhype yang bekerja dengan gaji tetap atau karyawan dan status memiliki tanggungan, siapkan dana darurat enam kali pengeluaran bulanan. Sementara itu, bagi Genhype yang berstatus pengusaha, disarankan untuk memiliki 12 kali pengeluaran atau lebih.
2. Manfaatkan BPJS Kesehatan jika dana terbatas.
Genhype, biaya berobat itu enggak murah, dan akan terus mengalami kenaikan seiring dengan berjalannya waktu. Kalau saja kita jatuh sakit dan harus bayar biaya berobat pakai tabungan sendiri, maka tabungan kita yang bakal terkuras. Karena itu, pentingnya memiliki asuransi kesehatan.
Namun, jika memang premi asuransi kesehatan terlalu mahal, milikilah setidaknya BPJS Kesehatan terlebih dulu. Kalian bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan bila harus menjalani proses rawat jalan.
3. Lindungi diri & keluarga jika terjadi hal tak terduga.
Jika kalian adalah pencari nafkah utama dan sudah memiliki tanggungan, maka milikilah asuransi jiwa.
Ketahuilah bahwa risiko hilangnya penghasilan bila si pencari nafkah kehilangan kemampuan dalam bekerja, baik karena kehilangan fungsi anggota tubuh atau meninggal dunia, cukup berat.
Impian anggota keluarga kita jadi kandas dan bahkan menjadikan anak generasi sandwich. Uang pertanggungan yang akan keluar dari polis asuransi jiwa akan menjadi bekal bagi keluarga yang ditinggalkan.
Karena itu, penting bagi kita melindungi diri dan keluarga untuk meminimalisir hal-hal tak terduga yang tidak diinginkan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.