Ruang kafe di rumah sutradara Joko Anwar. (Sumber gambar: Joko Anwar/Instagram)

Mengintip Kafe di Rumah Sutradara Joko Anwar yang Bergaya Industrial Minimalis

25 February 2024   |   15:29 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Ada satu ruangan menarik di rumah sutradara Joko Anwar. Ruangan itu didesain seperti kafe bergaya industrial minimalis yang berfungsi untuk beragam aktivitas oleh sang pemilik, mulai dari menulis, rapat, mengisi waktu luang dengan teman, atau sekadar bersantai sambil menikmati secangkir kopi.

Meski berbentuk kafe, ruangan tersebut tidak dibuka untuk umum dengan tujuan komersial seperti kafe pada umumnya. Kafe itu dibuat sebagai ruang komunal yang digunakan untuk berkumpul, tanpa harus mengganggu privasi ruang-ruang lain pada rumah.

Kepada Hypeabis.id, Joko Anwar bercerita ide pembuatan ruang kafe tersebut dilatarbelakangi kesukaan dirinya menulis skenario film di dalam kafe, serta kegemarannya pada kopi. "Tapi kalau setiap hari ke kafe kan mahal dan jauh. Akhirnya yasudah bikin kafe sendiri saja di rumah," kata sutradara film Pengabdi Setan itu.

Baca Juga: Eksklusif Sutradara Joko Anwar: Siksa Kubur Bukan Sinema Dakwah atau Film Setan

Sebelum menjadi ruang kafe, lahan tersebut dimanfaatkan Joko Anwar sebagai outdoor cinema atau bioskop luar ruangan untuk menonton film bersama keluarga dan teman-teman. 

Dia mengatakan bahwa ruang komunal itu benar-benar didesain layaknya kafe, dengan adanya mesin kopi dan perabotan lainnya. Bahkan, dia juga mengaku sempat mengikuti sekolah kopi, untuk memuaskan hasrat kegemarannya pada minuman tersebut. "Kalau misalkan teman-teman datang, ramai, aku bikinin kopi," ucapnya.

Melalui akun Instagramnya, Joko Anwar belum lama ini membagikan beberapa tampilan dari kafe miliknya itu. Ruang kafe itu tampak mengusung konsep desain industrial minimalis, terlihat dari atap, dinding, dan lantainya yang mengusung warna semen dipoles dengan dominasi palet abu-abu.

Pemilihan tekstur dan palet semacam itu merupakan salah satu karakteristik utama desain industrial yang kerap menampilkan bangunan ala pabrik dengan adanya material ekspos, tampilan interior yang tampak tidak selesai ataupun tampilan mekanikal yang tampak memukau.

Ya, salah satu ciri utama bangunan industrial adala over expose, yakni banyak hal yang dibiarkan 'terlihat' dan ditata sedemikian rupa sehingga tampak rapi, berkonsep, dan bergaya. Hal itu yang tampak juga pada instalasi lampu gantung, yang sengaja menampilkan saluran kabel layaknya yang sering ditemukan pada pabrik.
 


Selain menonjolkan ruangan dengan material ekspos, ruang kafe tersebut juga tampak dilengkapi dengan kaca-kaca besar yang berfungsi sebagai pintu sekaligus jendela, dengan garis monokrom warna hitam. Di samping mempertegas konsep industrial minimalis, penggunaan kaca tersebut juga membuat ruangan tampak lebih luas karena memaksimalkan pencahayaan dari luar.

Ruangan dengan konsep industrial minimalis juga biasanya menggunakan furniture dengan bentuk yang simpel dan tidak bertele-tele, dengan tujuan keseimbangan dan estetika yang tercipta dengan keseluruhan suasana. Plus, memadukan unsur kayu dan logam. Hal itu terwujud dalam penggunaan furniture kursi dari besi dan meja kafe bermaterial kayu berwarna hitam.

Selain dibiarkan polos dan terekspos, elemen-elemen pada bangunan industrial biasanya akan ditampilkan dengan warna monokrom atau warna bumi seperti cokelat, abu-abu, dan hijau kusam. Elemen ini terlihat pada pemilihan perabotan di ruang kafe tersebut seperti rak susun bertingkat berwarna hitam, serta beberapa kursi dan meja panjang outdoor dengan warna kayu asli.

Lantaran seluruh konsep tersebut, ruangan bergaya industrial minimalis rentan bakal menciptakan suasana yang terkesan gelap dan dingin. Namun, ruang kafe yang dibuat Joko Anwar tampak menonjolkan permainan cahaya sehingga menciptakan suasana yang justru hangat, akrab, sekaligus tenang.

Pada bagian ruang tengah, diisi dengan cahaya lampu gantung berwarna kuning, sementara untuk salah satu sudutnya, diletakkan sebuah lampu berwarna merah yang menarik perhatian. Lain halnya dengan rak susun di belakang meja kerja yang diberi sorotan lampu berwarna ungu di seluruh sisinya, serta lampu gantung di atas meja yang lebih jingga.

Joko Anwar menjelaskan pemilihan konsep desain industrial minimalis pada ruang kafe tersebut didasarkan karena pengalaman masa kecilnya yang tinggal di sebuah rumah sederhana. Dia mengaku rumah masa kecilnya di Medan kala itu hanya berdinding dan berlantai semen, yang tidak mewujud menjadi hunian rapi apalagi mewah.

"Dari kecil seperti itu, tetapi kemudian ternyata ada gaya desain seperti itu tapi bagus nama industrial minimalis. Ternyata dari kecil aku sudah tinggal di rumah bergaya industrial minimalis," ucap pria berusia 48 tahun itu.

Sutradara lulusan Institut Teknologi Bandung itu juga mengaku tidak menggunakan jasa arsitek ataupun desainer interior khusus dalam merancang ruang kafe tersebut. Seluruh tata ruang dan pemilihan furniture merupakan murni dari hasil ide rancangannya, dengan bantuan pekerja atau tukang. "Jadi enggak pakai arsitek, langsung bikin aja," imbuhnya.

Baca Juga: Poster Film Siksa Kubur Tampilkan Kepingan Petunjuk Baru, Jadi Horor Religi Pertama Ala Joko Anwar

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: M. Taufikul Basari
 

SEBELUMNYA

Film Agak Laen Tembus 7 Juta Penonton, Kritikus Film Minta Hal Ini

BERIKUTNYA

8 Gaya Selebritas yang Mencuri Perhatian di SAG Awards 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: