menu dari Mr. Crispy (sumber gambar : Mr. Crispy)

Tren Kuliner Pedas: Evolusi dan Prospek Bisnis Sambal di Indonesia

07 February 2024   |   13:59 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Makanan pedas, dengan kekayaan dan keanekaragaman rempah-rempahnya, termasuk cabai, telah merajai lidah banyak orang Indonesia. Karena itu, tak mengherankan jika bisnis sambal dan makanan pedas menjadi ladang prospek yang menggiurkan di negeri ini.

Salah satu kisah sukses yang menginspirasi datang dari Carel Setiawan, pendiri Oelek.id. Perjalanannya dimulai dari keinginan untuk mengangkat kembali bisnis keluarga yang terpuruk akibat pandemi. 

"Saya banyak mencoba usaha, mulai dari jualan siomay secara online hingga akhirnya kami mencoba jualan sambal dan ternyata hasil penjualannya bagus. Bisnis sambal yang dijuluki ‘Oelek’ akhirnya ditekuni secara online sejak tahun 2021,” katanya.

Baca Juga: Tak Sekadar Viral, Ini Rahasia Sambal Bakar Indonesia Miliki 19 Outlet Setelah Setahun Berdiri

Awalnya Oelek hanya memiliki tiga jenis sambal saja yakni sambal teri, sambal kecombrang dan sambal terasi. Seiring berjalannya waktu, dia pun makin semangat untuk berinovasi sehingga bisnis sambal yang dijalankannya ini berbeda dari yang lain.

Pada awal 2022, Oelek menghadirkan lebih banyak varian, mulai dari sambal cumi, sambal ayam suwir dan sambal se’i sapi. Namun berbeda dengan pemilik usaha sambal lainnya yang hanya menjadikan lauk sebagai bagian kecil dari sambal, Oelek.id justru menawarkan sambal dengan potongan lauk yang lebih besar sehingga dapat dijadikan sebagai lauk untuk makanan sehari-hari.

"Kami memiliki tagline ‘Lauk Disambelin, Bukan Sambel Dilaukin’ karena kami ingin memastikan pembeli bisa mendapatkan potongan besar lauk dalam satu porsi sambal,” jelas Carel.

Untuk mendapatkan bahan baku tersebut, Carel memastikan bahwa semua bahan segar dan didapatkan langsung dari beberapa pelaku usaha di pasar tradisional, yaitu Pasar Lama Tangerang dan Pasar Cikokol. Selain itu, Carel juga menggandeng pelaku usaha daging hingga 15 orang.

Tak hanya menghadirkan varian produk yang lebih beragam, Carel juga menekuni proses pengolahan yang lebih canggih agar produk sambalnya makin tahan lama. Misalnya, dengan memanfaatkan proses pasteurisasi untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan mikroba, sehingga sambal Oelek bisa tahan 3 bulan. Carel pun mulai menggunakan proses sterilisasi sehingga sambal Oelek bisa tahan 1 tahun.
 

Aktif di Media Sosial & E-commerce


Sementara itu, dari sisi pemasaran dan marketing, Carel terbilang sangat aktif memanfaatkan media sosial dan e-commerce. Mulai dari melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan para influencer, memasang iklan di media sosial, melakukan affiliate marketing, hingga aktif mengikuti kampanye dari e-commerce.

Dengan berbagai inovasi yang terus dilakukan, penjualan toko online-nya ikut mengalami peningkatan seperti penjualan di salah satu lokapasar yang melesat hingga lebih dari 11,5 kali lipat sepanjang 2023 dibandingkan 2022.

Selain Carel, pelaku usaha lainnya yang sukses mengembangkan bisnis sambal dan lauk secara online adalah Andrianto Sunggoro. Pada mulanya, pria yang sempat bekerja sebagai sales perabotan rumah tangga di Singkawang, Kalimantan Barat ini sukses mengembangkan restoran ayam geprek di bawah brand Mr. Crispy pada 2016 .

Baca Juga: Sukses Bangun 6 Outlet, Ternyata Brand Raja Rawit Berawal dari Sambal Meledak

Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 telah menghantam bisnis yang dibangunnya tersebut. “Usaha restoran ayam geprek saya terpaksa tutup,” ucapnya.

Meski demikian, sebagai seorang pebisnis Andrianto tak tinggal diam, dia pun mulai memanfaatkan platform penjualan secara online.

Secara perlahan, Andrianto mulai ‘menghidupkan’ kembali Mr Crispy dengan menjual aneka sambal dan lauk secara online. Ternyata cara tersebut cukup berhasil, banyak masyarakat yang menyukai berbagai produk yang diproduksi oleh Mr Crispy.

Andrianto terus menghadirkan berbagai varian rasa Mr Crispy yang menjadi pilihan masyarakat. Beberapa produknya antara lain sambal bawang, sambal cumi asin, sambal cakalang, sambal daging ayam, sambal petai, dan lain sebagainya.

Selain itu, dia juga paket lauk siap makan seperti lauk cumi balado, gabus balado, bilis balado, serta berbagai aneka snack dengan range harga mulai dari Rp20.000-an.

Dalam memproduksi berbagai varian Mr Crispy, Andrianto bekerja sama dengan sejumlah penjual cabai dan bawang dari pasar tradisional di DKI Jakarta.

Untuk memasarkan produknya, tentu saja Andrianto sangat mengandalkan penjualan online baik melalui e-commerce maupun media sosial. Dia pun terbilang cukup aktif mengikuti berbagai kampanye dari e-commerce dan harbolnas.

Berkat penjualan online tersebut, setidaknya dalam sebulan, Mr. Crispy mampu mencatatkan hingga ratusan juta rupiah. “Kami juga mencatat adanya kenaikan omzet saat ini dari keseluruhan penjualan online mencapai 10 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi lalu,” ungkap Andrianto.
 

Kiat-kiat Usaha Sambal agar Berhasil

 

Ilustrasi Sambal (Sumber foto: Canva)

Ilustrasi Sambal (Sumber foto: Canva)


Nah, jika Genhype berminat untuk menekuni bisnis sambal, berikut ada beberapa tips bisnis yang bisa diperhatikan:
 

1. Berinovasi dan Berbeda


Inovasi dalam rasa dan jenis sambal sangat penting untuk membedakan produk Anda dari kompetitor. Seperti Oelek.id yang menawarkan sambal dengan potongan lauk yang lebih besar, dan Mr. Crispy dengan berbagai varian rasa unik.
 

2. Manfaatkan Bahan Baku Lokal Berkualitas


Pastikan untuk mendapatkan bahan baku segar dan berkualitas dari sumber terpercaya. Hal ini tidak hanya menjamin rasa tetapi juga kualitas produk sambal Anda.
 

3. Pengolahan Produk yang Cermat


Proses pengolahan yang canggih seperti pasteurisasi dan sterilisasi dapat meningkatkan daya tahan produk. Ini memungkinkan sambal Anda tahan lebih lama tanpa mengurangi kualitas rasa.
 

4. Aktif di Media Sosial dan E-commerce


Pemanfaatan media sosial dan e-commerce sangat efektif untuk meningkatkan penjualan. Kerja sama dengan influencer dan partisipasi dalam kampanye e-commerce dapat meningkatkan visibilitas produk Anda.
 

5. Kolaborasi dengan Pelaku Usaha Lain


Berkolaborasi dengan pelaku usaha lain, seperti pelaku usaha daging atau penjual bahan baku, dapat membantu Anda mendapatkan bahan baku berkualitas dengan harga yang lebih baik.
 

6. Fokus pada Kualitas dan Keunikan Produk


Jaga kualitas produk Anda dengan standar yang tinggi dan tawarkan keunikan yang tidak bisa ditemukan pada produk lain. Ini akan membuat pelanggan kembali lagi dan lagi.
 

7. Responsif terhadap Feedback Pelanggan


Dengarkan dan tanggapi feedback dari pelanggan dengan serius. Ini akan membantu Anda memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas produk serta layanan.
 

8. Pengemasan yang Menarik


Pengemasan yang menarik dan informatif tidak hanya melindungi produk tetapi juga berfungsi sebagai sarana promosi yang efektif.
 

9. Penyesuaian Strategi Pemasaran


Sesuaikan strategi pemasaran Anda berdasarkan tren pasar dan perilaku konsumen. Kampanye promosi yang kreatif dan menarik dapat meningkatkan awareness dan penjualan.
 

10. Pantau dan Analisis Tren Pasar


Terus pantau dan analisis tren pasar untuk menemukan peluang baru dan antisipasi perubahan preferensi konsumen.

Nah, dengan mengikuti tips-tips ini, pelaku bisnis sambal dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk sukses di pasar kuliner Indonesia yang kompetitif.

Baca Juga: Lebih Sehat, Yuk Cobain Resep Sambal Terong Rebus yang Viral Ini

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Sinopsis Drama Korea Pyramid Game, Persaingan ke Puncak Piramida yang Mengancam Nyawa

BERIKUTNYA

Penulis Klarifikasi, Drakor Uinyeo Dae Jang Geum Bukan Sekuel dari Jewel In The Palace (2003)

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: