Ilustrasi bonding ibu dan anak (Sumber gambar: Some Tale/Unsplash)

Moms Tak Perlu Bingung, Begini Cara Bonding dengan Anak saat Beranjak Dewasa

31 January 2024   |   19:33 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Seiring anak bertambah usia, orang tua sering menghadapi sikap anak yang mulai sulit terbuka terhadap kehidupannya. Situasi itu juga yang membuat kedekatan antara orang tua dan anak seringkali mulai memudar seiring dengan pertumbuhannya menuju dewasa.

Padahal, menjaga kedekatan dengan anak diperlukan untuk membuatnya tetap percaya dan nyaman berbicara mengenai apa yang dilaluinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam istilah yang lebih umum, kedekatan ini sering disebut sebagai bonding, sebagai ikatan emosional antar individu dalam kehidupan manusia.

Sebuah studi oleh Robert Winston dan Rebecca Chicot yang dipublikasi dalam London Journal of Primary Care menjelaskan bagaimana pentingnya peran bonding terhadap kehidupan jangka panjang bagi anak.

Baca juga: 5 Cara Membangun Bonding dengan Anak di Tengah Kesibukan Orang Tua

Menurut studi tersebut, usia bayi merupakan masa yang paling krusial dalam hal perkembangan otak. Dalam masa-masa awal kehidupannya, anak memerlukan banyak dukungan yang ditopang dari aspek kedekatan. Hasil studi menunjukkan, anak yang menjalani kehidupan dengan pola bonding, cenderung tumbuh sebagai anak yang bahagia, mandiri, dan tangguh.

Psikolog Edukasi dari Rumah Dandelion Orissa Rinjani mengatakan bahwa dengan menjaga bonding yang baik dapat membantu anak merasa ditemani selama pencarian konsep dirinya. Sayangnya, bonding kerap kali dianggap sebagai momen yang biasa. Padahal, ada segudang manfaat di baliknya yang bisa mendukung anak bertumbuh hingga dewasa.

Bonding bisa mendukung kesejahteraan dan aktualisasi diri anak. Jika bonding tidak maksimal, ada dampak negatif yang bisa saja terjadi. Misalnya lack of connection, membuat anak jarang atau bingung berinteraksi saat dia bertumbuh dewasa,” kata Orissa dalam agenda Konferensi Pers Transpulmin A Touch to Remember di Hotel Des Indes, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Bonding yang tidak dibangun dengan baik mampu menciptakan efek domino bagi kepercayaan diri dan keterbukaan anak. Orissa menegaskan bahwa bonding berarti memahami bahwa anak memiliki kebutuhan untuk merasa aman dan dicintai. Anak akan sulit melalui kesehariannya, terutama dalam hal interaksi jika masa-masa emas menjalin kedekatan ini dilewatkan begitu saja.

“Kalau kedekatan yang dibangun kurang, maka dia akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain. Makin lama nantinya ini akan menghambat dia ke depannya, termasuk ke aspek kognitif, kesehatan mental, bahkan akademik,” jelas Orissa.

Namun kembali lagi pada akar masalahnya bahwa bonding mungkin lebih leluasa dilakukan saat masa bayi. Semakin bertambah dewasa, Orissa menyoroti juga tantangan orang tua untuk terus menjalin kedekatan dengan anak.

Menurutnya, cara untuk membuat anak lebih terbuka dapat dilakukan dengan berbagai trik. Pertama, mulailah dengan memahami kesulitan anak dalam menjelaskan apa yang dirasakannya.

“Kadang anak bingung mau cerita apa, kadang mereka enggak tahu. Tugas kita untuk pelan-pelan membuka pertanyaan itu,” katanya.

Baca juga: Moms, Pijat Bayi Penting Lho Buat Bangun Bonding Attachment

Langkah lain adalah memulai cerita dari perspektif orang tua. Moms bisa membuka pembicaraan dengan memulai percakapan ringan mengenai apa saja aktivitas yang dilakukan hari ini, hingga mengungkapkan perasaan atau mood sepanjang hari itu.

Selain itu, orang tua juga bisa membuka topik obrolan dengan cara reminiscing, atau mengenang cerita masa lalu saat anak kecil sembari membuka album foto anak saat kecil. 

(Baca artikel hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

7 Anime Seru Siap Tayang Februari 2024, Ada Spy x Family dan Demon Slayer

BERIKUTNYA

Berkenalan dengan Dua Desainer Cilik Indonesia yang Tampil di Ajang Fashion Show Dunia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: