Serba-serbi Implan Neuralink & Ambisi Elon Musk Tanam Cip di Otak Manusia
30 January 2024 |
21:50 WIB
Perusahaan milik Elon Musk, yakni Neuralink diklaim berhasil melakukan implan cip pertamanya ke otak manusia. Pada saat ini, individu penerima implan tersebut sedang dalam proses pemulihan setelah operasi, dan terlihat dalam kondisi yang baik.
Kabar itu disampaikan oleh Elon Musk melalui akun X (Twitter) @Elonmusk. Dalam cuitannya, Elon Musk menuturkan bahwa hasil awal tindakan implan itu menunjukkan terdapat lonjakan neuron yang menjanjikan.
Cuitan Elon Musk itu mendapatkan beragam respons dari pengguna Twitter. Tercatat, unggahan Elon Musk sudah mencapai 28 juta tayangan sejak dibuat pada Selasa, 30 Januari 2024. Beberapa di antaranya bersuka cita karena upaya itu jadi langkah progresif dan momentum penting dalam sejarah manusia.
Baca juga: Neuralink Milik Elon Musk Dapat Izin Studi Klinis Implan Chip ke Otak Manusia
Sebelum melakukan implan ke dalam otak manusia, Neuralink membuka pendaftaran bagi siapa saja yang berniat untuk melakukan uji coba ini. Dalam laman resminya, manajemen menuliskan bahwa mereka telah mendapatkan persetujuan dari dewan peninjau kelembagaan independen.
Perusahaan mengungkapkan, studi Prime (Precise Robotically Implant Brain-Computer Interface) yang dilakukan bertujuan mengevaluasi keamanan implan dan robot bedah serta menilai fungsionalitas awal brain-computer interface (BCI), yang memungkinkan penderita kelumpuhan mengendalikan perangkat eksternal dengan pikiran mereka
Dalam prosesnya, robot bedah (R1) akan digunakan untuk melakukan pembedahan penempatan benang sangat halus dan fleksibel ketika menanam implan N1 di wilayah otak yang mengontrol pergerakan tubuh. Setelah terpasang, implan itu akan merekam dan mengirimkan sinyal otak secara nirkabel ke aplikasi yang akan menerjemahkan maksud seseorang.
Studi Prime dilakukan berdasarkan investigasi pengecualian perangkat (IDE) yang diberikan oleh FDA pada Mei 2023. Berikut sejumlah fakta menarik tentang hal tersebut:
Tidak hanya itu, implant N1 yang ditanam ke dalam otak manusia juga disegel rapat dalam wadah biokompatibel yang tahan terhadap kondisi fisiologis beberapa kali lipat lebih keras jika dibandingkan kondisi di tubuh manusia.
Implan N1 juga menggunakan baterai kecil yang diisi tanpa kabel dari luar melalui pengisi daya induktif yang ringkas, sehingga penggunaannya mudah dan dapat dilakukan di mana saja.
Implan yang terpasang mencatat aktivitas saraf melalui 1024 elektroda yang didistribusikan melalui 64 thread. Di dalamnya juga terdapat benang ultra-tipis yang sangat fleksibel. Benang itu merupakan kunci untuk meminimalkan kerusakan selama implantasi dan seterusnya ketika berada di dalam otak.
Perusahaan mengeklaim bahwa robot tersebut dapat melakukan tugasnya dengan andal dan efisien tepat di tempat yang seharusnya ketika menjalankan operasi. Robot itu juga memiliki jarum yang lebih tipis dari rambut manusia untuk menangkap, memasukan, dan melepaskan benang.
Baca juga: Fakta Menarik Starlink, Layanan Internet Milik Elon Musk yang Akan Hadir di Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kabar itu disampaikan oleh Elon Musk melalui akun X (Twitter) @Elonmusk. Dalam cuitannya, Elon Musk menuturkan bahwa hasil awal tindakan implan itu menunjukkan terdapat lonjakan neuron yang menjanjikan.
Cuitan Elon Musk itu mendapatkan beragam respons dari pengguna Twitter. Tercatat, unggahan Elon Musk sudah mencapai 28 juta tayangan sejak dibuat pada Selasa, 30 Januari 2024. Beberapa di antaranya bersuka cita karena upaya itu jadi langkah progresif dan momentum penting dalam sejarah manusia.
Baca juga: Neuralink Milik Elon Musk Dapat Izin Studi Klinis Implan Chip ke Otak Manusia
The first human received an implant from @Neuralink yesterday and is recovering well.
— Elon Musk (@elonmusk) January 29, 2024
Initial results show promising neuron spike detection.
Sebelum melakukan implan ke dalam otak manusia, Neuralink membuka pendaftaran bagi siapa saja yang berniat untuk melakukan uji coba ini. Dalam laman resminya, manajemen menuliskan bahwa mereka telah mendapatkan persetujuan dari dewan peninjau kelembagaan independen.
Perusahaan mengungkapkan, studi Prime (Precise Robotically Implant Brain-Computer Interface) yang dilakukan bertujuan mengevaluasi keamanan implan dan robot bedah serta menilai fungsionalitas awal brain-computer interface (BCI), yang memungkinkan penderita kelumpuhan mengendalikan perangkat eksternal dengan pikiran mereka
Dalam prosesnya, robot bedah (R1) akan digunakan untuk melakukan pembedahan penempatan benang sangat halus dan fleksibel ketika menanam implan N1 di wilayah otak yang mengontrol pergerakan tubuh. Setelah terpasang, implan itu akan merekam dan mengirimkan sinyal otak secara nirkabel ke aplikasi yang akan menerjemahkan maksud seseorang.
Studi Prime dilakukan berdasarkan investigasi pengecualian perangkat (IDE) yang diberikan oleh FDA pada Mei 2023. Berikut sejumlah fakta menarik tentang hal tersebut:
1. Implan dapat ditanam sepenuhnya
Perusahaan menyebutkan bahwa antarmuka otak-komputer yang terdapat di dalam implan N1 dapat ditanam sepenuhnya, tidak terlihat secara kosmetik, dan dirancang untuk mengontrol komputer atau perangkat seluler ke mana saja individunya pergi.Tidak hanya itu, implant N1 yang ditanam ke dalam otak manusia juga disegel rapat dalam wadah biokompatibel yang tahan terhadap kondisi fisiologis beberapa kali lipat lebih keras jika dibandingkan kondisi di tubuh manusia.
Implan N1 juga menggunakan baterai kecil yang diisi tanpa kabel dari luar melalui pengisi daya induktif yang ringkas, sehingga penggunaannya mudah dan dapat dilakukan di mana saja.
2. Transmisi nirkabel ke aplikasi
Implan N1 yang ditanam dalam otak manusia terdiri dari chip dan elektronik canggih, khusus, dan berdaya rendah untuk memproses sinyal saraf, mentransmisikannya secara nirkabel ke aplikasi Neuralink. Setelah itu, cip dan peranti elektronik itu menerjemahkan aliran data menjadi keinginan dan tindakan dari individu yang ditanam implan tersebut.Implan yang terpasang mencatat aktivitas saraf melalui 1024 elektroda yang didistribusikan melalui 64 thread. Di dalamnya juga terdapat benang ultra-tipis yang sangat fleksibel. Benang itu merupakan kunci untuk meminimalkan kerusakan selama implantasi dan seterusnya ketika berada di dalam otak.
3. Robot bedah canggih
Benang implan yang digunakan sangat halus, sehingga tidak mungkin menggunakan tangan manusia. Jadi, proses pemasangannya dilakukan dengan menggunakan robot bedah yang dirancang untuk memasukan benang.Perusahaan mengeklaim bahwa robot tersebut dapat melakukan tugasnya dengan andal dan efisien tepat di tempat yang seharusnya ketika menjalankan operasi. Robot itu juga memiliki jarum yang lebih tipis dari rambut manusia untuk menangkap, memasukan, dan melepaskan benang.
Baca juga: Fakta Menarik Starlink, Layanan Internet Milik Elon Musk yang Akan Hadir di Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.