Desainer Muda Juara IYFDC Bakal Tampilkan Koleksi Budaya Betawi di Indonesia Fashion Week 2024
30 January 2024 |
18:27 WIB
Pekan mode terbesar di Tanah Air, Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 kembali digelar pada 27-31 Maret 2024 di Jakarta Convention Center (JJC), Senayan, Jakarta Pusat. Gelaran IFW ke-13 ini mengusung tema Budaya Betawi dengan mengangkat wastra Batik Betawi.
Dalam rangka menuju IFW 2024, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengadakan Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2024. Ajang ini menjadi wadah bagi desainer muda untuk ikut andil melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia lewat karya-karyanya.
Baca juga: Review Film Outfit of The Designer, Problema di Balik Kehidupan Model & Desainer
Penjurian dilakukan oleh lima tokoh industri mode, empat di antaranya merupakan desainer senior dan satu desainer muda. Mereka adalah Poppy Dharsono, Naniek Rachmat, Misan Kopaka, Koyko, dan Susan Zhuang. Tak ketinggalan ada juga juri dari perwakilan Pemprov DKI Jakarta.
IYFDC sendiri kali ini memasuki tahun ke-11. Mengusung tema Budaya Betawi yang sejalan dengan tema besar IFW 2024, ajang kompetisi mode ini telah memasuki tahap kedua, di mana proses penjuriannya digelar di Tokopedia Tower, pada Selasa (30/1/2024).
"Para peserta IYFDC 2024 diwajibkan untuk menggunakan tema Budaya Betawi dalam desain busananya," kata Poppy Dharsono, juri IFYDC sekaligus Ketua Umum APPMI.
Dia menegaskan bahwa pemenang IYFDC 2024 harus mampu merealisasikan tema dalam desain busananya. Tak hanya itu, penilaian juga berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan busana ready-to-wear yang sarat akan nilai budaya Betawi.
"Penggunaan unsur kekayaan lokal juga menjadi faktor penting dalam penilaian agar sejalan dengan misi APPMI melalui IFW, yaitu melestarikan dan mengembangkan kekayaan lokal di bidang fashion," tambahnya.
Tak kalah penting, dilihat juga daya pakai dan daya jual dari produk yang dikembangkan para peserta. Busana yang dihasilkan pun harus mengedepankan unsur fesyen berkelanjutan atau sustainability fashion yang ramah lingkungan.
Tahun ini, tercatat ada 500 pendaftar dengan total sketsa yang terkumpul sekitar 108 karya. Proses penjurian dilakukan sejak 22 Desember 2023 untuk pengumpulan dan penilaian sketsa. Selanjutnya dari sana terpilih 43 peserta yang lolos ke babak semifinal.
Pada babak semifinal yang berlangsung hari ini, para desainer muda harus bisa merealisasikan dua set busana, masing-masing untuk pria dan wanita dari sketsanya untuk dipresentasikan di hadapan juri.
Hasil dari babak semifinal ini akan dipilih 20 peserta yang nantinya bisa melaju ke babak final di panggung besar IFW 2024 dengan menampilkan lima set busana, empat set untuk wanita dan satu set untuk pria.
Pemenang akhirnya akan dipilih empat desainer muda dari 20 peserta tadi. Selain berkesempatan memamerkan busana rancangannya di runway IFW 2024, pemenang juga akan mendapatkan sejumlah keuntungan yang bisa mendukung kariernya di industri mode.
"Nanti kami siapkan empat pemenang, hadiah utamanya akan mendapatkan beasiswa sekolah mode di Koefia Academy di Roma Italia, APPMI akan memfasilitasi biaya pendidikan termasuk kebutuhan hidupnya selama setahun," ujar Naniek Rachmat, juri IYFDC sekaligus pengurus APPMI.
Namun, Naniek menyayangkan selama 8 tahun terakhir hadiah beasiswa ke luar negeri hanya diambil satu kali oleh pemenang IYFDC. Biaya hidup sehari-hari yang dinilai cukup besar, membuat para desainer muda mengurungkan untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Selain itu perbedaan bahasa juga menjadi salah satu kendalanya.
"Sekarang APPMI juga akan memberikan dukungan untuk biaya hidupnya. Selain itu, jangan khawatir karena di sana enggak harus bisa Bahasa Italia, pengiring bahasanya tetap Bahasa Inggris," tambahnya.
Baca juga: Perluas Ruang Edukasi, Desainer Didiet Maulana Luncurkan Situs Jadi Gini Belajar Bersama
Adapun untuk juara 2, 3, dan favorit akan mendapatkan program pendidikan khusus di kampus mode ternama di Jakarta, seperti Lassale College selama 1 tahun. Tak ketinggalan, ada juga hadiah lainnya seperti uang tunai, piala, hingga produk menarik.
"IYFDC akan diadakan di hari pertama dan kedua Indonesia Fashion Week 2024, jam 10 pagi," ujar Naniek.
Editor: Fajar Sidik
Dalam rangka menuju IFW 2024, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengadakan Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2024. Ajang ini menjadi wadah bagi desainer muda untuk ikut andil melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia lewat karya-karyanya.
Baca juga: Review Film Outfit of The Designer, Problema di Balik Kehidupan Model & Desainer
Penjurian dilakukan oleh lima tokoh industri mode, empat di antaranya merupakan desainer senior dan satu desainer muda. Mereka adalah Poppy Dharsono, Naniek Rachmat, Misan Kopaka, Koyko, dan Susan Zhuang. Tak ketinggalan ada juga juri dari perwakilan Pemprov DKI Jakarta.
IYFDC sendiri kali ini memasuki tahun ke-11. Mengusung tema Budaya Betawi yang sejalan dengan tema besar IFW 2024, ajang kompetisi mode ini telah memasuki tahap kedua, di mana proses penjuriannya digelar di Tokopedia Tower, pada Selasa (30/1/2024).
"Para peserta IYFDC 2024 diwajibkan untuk menggunakan tema Budaya Betawi dalam desain busananya," kata Poppy Dharsono, juri IFYDC sekaligus Ketua Umum APPMI.
Dia menegaskan bahwa pemenang IYFDC 2024 harus mampu merealisasikan tema dalam desain busananya. Tak hanya itu, penilaian juga berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan busana ready-to-wear yang sarat akan nilai budaya Betawi.
"Penggunaan unsur kekayaan lokal juga menjadi faktor penting dalam penilaian agar sejalan dengan misi APPMI melalui IFW, yaitu melestarikan dan mengembangkan kekayaan lokal di bidang fashion," tambahnya.
Tak kalah penting, dilihat juga daya pakai dan daya jual dari produk yang dikembangkan para peserta. Busana yang dihasilkan pun harus mengedepankan unsur fesyen berkelanjutan atau sustainability fashion yang ramah lingkungan.
Peserta sedang mempresentasikan karya busananya di babak semifinal IYFDC 2024 (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Tahun ini, tercatat ada 500 pendaftar dengan total sketsa yang terkumpul sekitar 108 karya. Proses penjurian dilakukan sejak 22 Desember 2023 untuk pengumpulan dan penilaian sketsa. Selanjutnya dari sana terpilih 43 peserta yang lolos ke babak semifinal.
Pada babak semifinal yang berlangsung hari ini, para desainer muda harus bisa merealisasikan dua set busana, masing-masing untuk pria dan wanita dari sketsanya untuk dipresentasikan di hadapan juri.
Hasil dari babak semifinal ini akan dipilih 20 peserta yang nantinya bisa melaju ke babak final di panggung besar IFW 2024 dengan menampilkan lima set busana, empat set untuk wanita dan satu set untuk pria.
Pemenang akhirnya akan dipilih empat desainer muda dari 20 peserta tadi. Selain berkesempatan memamerkan busana rancangannya di runway IFW 2024, pemenang juga akan mendapatkan sejumlah keuntungan yang bisa mendukung kariernya di industri mode.
"Nanti kami siapkan empat pemenang, hadiah utamanya akan mendapatkan beasiswa sekolah mode di Koefia Academy di Roma Italia, APPMI akan memfasilitasi biaya pendidikan termasuk kebutuhan hidupnya selama setahun," ujar Naniek Rachmat, juri IYFDC sekaligus pengurus APPMI.
Namun, Naniek menyayangkan selama 8 tahun terakhir hadiah beasiswa ke luar negeri hanya diambil satu kali oleh pemenang IYFDC. Biaya hidup sehari-hari yang dinilai cukup besar, membuat para desainer muda mengurungkan untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Selain itu perbedaan bahasa juga menjadi salah satu kendalanya.
"Sekarang APPMI juga akan memberikan dukungan untuk biaya hidupnya. Selain itu, jangan khawatir karena di sana enggak harus bisa Bahasa Italia, pengiring bahasanya tetap Bahasa Inggris," tambahnya.
Baca juga: Perluas Ruang Edukasi, Desainer Didiet Maulana Luncurkan Situs Jadi Gini Belajar Bersama
Adapun untuk juara 2, 3, dan favorit akan mendapatkan program pendidikan khusus di kampus mode ternama di Jakarta, seperti Lassale College selama 1 tahun. Tak ketinggalan, ada juga hadiah lainnya seperti uang tunai, piala, hingga produk menarik.
"IYFDC akan diadakan di hari pertama dan kedua Indonesia Fashion Week 2024, jam 10 pagi," ujar Naniek.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.