Outfit of The Designer atau #OOTD tayang pada 25 Januari 2024 di bioskop

Review Film Outfit of The Designer, Problema di Balik Kehidupan Model & Desainer

25 January 2024   |   09:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Sineas Dimas Anggara mulai unjuk gigi dengan pada awal 2024. Terbaru, aktor yang kini melebarkan sayap ke dunia penyutradaraan itu meluncurkan film debut panjang pertamanya yang berjudul Outfit of The Designer atau #OOTD Kamis, 25 Januari 2024. 

Sesuai judulnya, film berdurasi kurang lebih 2 jam itu berkisah tentang kehidupan di balik kemilau dunia fesyen. Laiknya tontonan untuk anak-anak muda, #OOTD juga mengangkat kisah drama percintaan, hingga toxic relationship sebagai benang merah pengikat cerita. 

Hypeabis.id berkesempatan menonton #OOTD di acara Gala Premiere XXI Epicentrum, Jakarta. Lebih dari sekadar kisah percintaan penuh tragedi, film ini juga menggali berbagai kekayaan dan tradisi fesyen di Tanah Air yang tidak ada duanya.

Baca juga: Film Terbaik FFI 2023 Women from Rote Island Tayang di Bioskop 22 Februari
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by NIH Pictures (@nihpictures)


Secara umum, film akan menyeret penonton mengikuti kehidupan karakter bernama Nare (Jihane Almira), yang sedang menempuh pendidikan fesyen di Inggris. Dia bercita-cita menjadi desainer terkenal, dengan mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan atau slow fashion dalam membuat karya. 

Namun, di tengah usahanya untuk mencapai mimpinya tersebut, tokoh protagonis ini harus menemui sejumlah masalah mulai dari kehidupan pribadi hingga kisah asmara. Terutama hubungannya dengan Bagas (Rangga Wahyu Nattra) seorang fotografer, dan Azka (Derby Romero) teman semasa SMA-nya.

Dengan plot yang mudah ditebak, film berkelindan antara hubungan ketiga sosok di muka. Antara cinta dan benci, hingga kisah cinta yang menye-menye, serta dengan tambahan berbagai konflik sampiran dari teman-teman Nare, seperti Luni (Asmara Abigail), Givina Lukita Dewi (Mala) dan Jolene Marie (Dante).

Melalui film ini, penonton nantinya akan disuguhkan kisah drama romansa yang  sedikit mengejutkan. Pendekatan berbagai teknik pengambilan kamera seperti saat acara peragaan busana juga cukup memenuhi visual film, tentu saja dengan musik yang volumenya naik turun, mengisyaratkan latar pergantian scence.

Salah satu keunikan dari film ini tentu saja perluasan tema fesyen yang jarang dieksplorasi sineas Tanah Air. Sang sutradara bahkan sampai berkolaborasi dengan 19 desainer lokal untuk membuat rancangan desain, dan menciptakan karya busana di dalam film, yang dikenakan dalam berbagai adegan.

Namun, alih-alih mengeksplorasi lebih dalam mengenai kekayaan fesyen, film justru lebih banyak bertutur tentang kisah 'cinta segitiga' para protagonis. Kendati begitu, dari segi cerita dan alur konflik, sang sutradara mampu memberikan warna yang cukup membuat penonton terseret mengikuti hingga film berakhir.

Kisah yang cukup menjadi sorotan dan dikritisi tentu saja peran dan objektifikasi perempuan dari sudut pandang patriarki. Hal ini dapat dilihat dari masalah yang membelit Nera dan Mala, yang justru seolah mengamini, bahwa kejadian yang menimpa mereka merupakan sesuatu yang lumrah, alih-alih berdaya.

Pemangkasan transisi waktu dan tikungan cerita untuk memampatkan konflik demi durasi, memang sesekali menjadi plot twist. Selain itu, perubahan setting lokasi, dari Inggris ke Jakarta, hingga Malang, seringkali tidak memberi perubahan tone warna, alih-alih hanya memunculkan nama latar kota di bagian awal adegan.

Secara keseluruhan, film #OOTD berhasil memberi warna yang berbeda di tengah gempuran film-film horor yang masih memuncaki rating bioskop di Tanah Air. Diangkatnya tema fesyen dalam film ini digarap juga memberi inspirasi para sineas untuk mengeksplorasi kekayaan tradisi dan budaya Indonesia yang tentunya masih banyak yang bisa digali.

Baca juga: Review Film 13 Bom di Jakarta, Aksi Terorisme yang Mencekam & Menegangkan


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Bocoran Spesifikasi iPhone 16 Pro, dari Chipset hingga Capture Button

BERIKUTNYA

Review Buku The Art of Leadership In Crisis, Kisah Inspirasi 9 Naga Mengatasi Krisis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: