Bukan Modal, Ternyata Ini Tantangan UMKM Menembus Pasar Ekspor
24 January 2024 |
06:57 WIB
Para pelaku UMKM di Indonesia sebetulnya memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat memperluas pangsa pasarnya hingga ke luar negeri atau go global. Namun, dalam mengembangkan bisnisnya menembus pasar ekspor, mereka sering kali terkendala berbagai tantangan.
Hal ini sempat dialami oleh Utary Dewi, seorang fesyen desainer asal Denpasar Bali yang mencoba untuk mengekspor produknya ke luar negeri. Wanita yang akrab disapa Utary tersebut mengembangkan Dear Mimi, sebuah usaha rumahan yang memproduksi baju anak-anak.
Baca juga: Peluang Ekspor Produk UMKM Meningkat, Produsen Manfaatkan Fasilitas dari E-Commerce
Sejak menekuninya pada 2010, Utary melihat adanya peluang untuk membawa produknya ke pasar luar negeri. Namun, dia merasa kesulitan karena tidak memiliki akses bantuan sama sekali, terutama mentor untuk memberikan pendampingan yang tepat baginya guna meningkatkan kualitas produk, memahami regulasi pasar ekspor, hingga menerapkan strategi pemasaran.
Hingga akhirnya pada 2020, Utary mulai bergabung dengan MicroMentor, platform mentoring dan pelatihan bisnis yang mempertemukan wirausaha dan relawan mentor bisnis. Diakui olehnya sejak bergabung di MicroMentor, dia bertemu dengan wirausaha yang bisnisnya sama, sehingga dapat berbagi dan belajar dari pengalaman sesama pelaku bisnis.
Pada tahun yang sama, dia pun mulai mengembangkan sebuah pelatihan bernama Kelas Etsy. Inisiatif ini bermula sejak dirinya melihat banyak rekan seperjuangan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan harus dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
Dari situ dia tergerak untuk membagikan kisah usaha yang berhasil dipasarkan di mancanegara lewat platform Etsy. Tak disangka, dia pun mendapat banyak respon positif.
“Menurut saya, tantangan terbesar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go international adalah kualitas barang. Terkadang UMKM mengejar kuantitas agar dibeli orang lebih banyak, tetapi menurunkan kualitasnya demi mendapatkan harga yang lebih murah,” ujarnya.
Dari situ dia mencoba memberikan pembelajaran kepada para pelaku UMKM untuk dapat lebih menjaga kualitas produk. Tak terkecuali hal pengiriman barang yang tepat waktu.
Semangat Utary untuk terus mengembangkan diri juga tercermin dari prestasi yang diperolehnya. Dia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kursus singkat lewat beasiswa Australia Awards: Enhancing Market Integration for MSME Business Leaders in Creative and Cultural Industries.
Dia memulai kursus singkat pada Mei 2023, sekaligus melakukan study banding industri kreatif dalam rangka meningkatkan kerja sama pasar Indonesia-Australia.
Tidak hanya itu, Utary yang terpilih sebagai Master Mentor yang diadakan oleh MicroMentor, juga memenangkan penghargaan “Master Mentor of the Month” sebagai mentor teraktif yang paling banyak mendampingi UMKM pada bulan Mei 2023. Hingga saat ini terdapat lebih dari 900 wirausaha yang tergabung menjadi binaan Utary melalui Kelas Etsy.
MicroMentor adalah platform mentoring dan pelatihan bisnis online secara gratis pertama di Indonesia yang hadir melalui Mercy Corps Indonesia, yang didukung oleh Bank Commonwealth dan Mastercard Center for Inclusive Growth. Platform ini menyediakan pelatihan yang meliputi manajemen usaha, pemasaran, keuangan, hingga keamanan siber.
Sejak diluncurkan 2019, sebanyak 300.106 pengusaha kecil dan menengah dan 33.619 mentor telah bergabung dengan MicroMentor, dan telah menghasilkan 624.015 interaksi. Head of Corporate Communications and Financial Inclusion Bank Commonwealth Bayu Irawan berharap inisiatif ini bisa menumbuhkan harapan UMKM untuk bisa go global.
Baca juga: Live Streaming Jadi Senjata Ampuh Brand Lokal dan UMKM Tingkatkan Cuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Hal ini sempat dialami oleh Utary Dewi, seorang fesyen desainer asal Denpasar Bali yang mencoba untuk mengekspor produknya ke luar negeri. Wanita yang akrab disapa Utary tersebut mengembangkan Dear Mimi, sebuah usaha rumahan yang memproduksi baju anak-anak.
Baca juga: Peluang Ekspor Produk UMKM Meningkat, Produsen Manfaatkan Fasilitas dari E-Commerce
Sejak menekuninya pada 2010, Utary melihat adanya peluang untuk membawa produknya ke pasar luar negeri. Namun, dia merasa kesulitan karena tidak memiliki akses bantuan sama sekali, terutama mentor untuk memberikan pendampingan yang tepat baginya guna meningkatkan kualitas produk, memahami regulasi pasar ekspor, hingga menerapkan strategi pemasaran.
Hingga akhirnya pada 2020, Utary mulai bergabung dengan MicroMentor, platform mentoring dan pelatihan bisnis yang mempertemukan wirausaha dan relawan mentor bisnis. Diakui olehnya sejak bergabung di MicroMentor, dia bertemu dengan wirausaha yang bisnisnya sama, sehingga dapat berbagi dan belajar dari pengalaman sesama pelaku bisnis.
Pada tahun yang sama, dia pun mulai mengembangkan sebuah pelatihan bernama Kelas Etsy. Inisiatif ini bermula sejak dirinya melihat banyak rekan seperjuangan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan harus dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
Dari situ dia tergerak untuk membagikan kisah usaha yang berhasil dipasarkan di mancanegara lewat platform Etsy. Tak disangka, dia pun mendapat banyak respon positif.
“Menurut saya, tantangan terbesar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go international adalah kualitas barang. Terkadang UMKM mengejar kuantitas agar dibeli orang lebih banyak, tetapi menurunkan kualitasnya demi mendapatkan harga yang lebih murah,” ujarnya.
Dari situ dia mencoba memberikan pembelajaran kepada para pelaku UMKM untuk dapat lebih menjaga kualitas produk. Tak terkecuali hal pengiriman barang yang tepat waktu.
Semangat Utary untuk terus mengembangkan diri juga tercermin dari prestasi yang diperolehnya. Dia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kursus singkat lewat beasiswa Australia Awards: Enhancing Market Integration for MSME Business Leaders in Creative and Cultural Industries.
Dia memulai kursus singkat pada Mei 2023, sekaligus melakukan study banding industri kreatif dalam rangka meningkatkan kerja sama pasar Indonesia-Australia.
Tidak hanya itu, Utary yang terpilih sebagai Master Mentor yang diadakan oleh MicroMentor, juga memenangkan penghargaan “Master Mentor of the Month” sebagai mentor teraktif yang paling banyak mendampingi UMKM pada bulan Mei 2023. Hingga saat ini terdapat lebih dari 900 wirausaha yang tergabung menjadi binaan Utary melalui Kelas Etsy.
MicroMentor adalah platform mentoring dan pelatihan bisnis online secara gratis pertama di Indonesia yang hadir melalui Mercy Corps Indonesia, yang didukung oleh Bank Commonwealth dan Mastercard Center for Inclusive Growth. Platform ini menyediakan pelatihan yang meliputi manajemen usaha, pemasaran, keuangan, hingga keamanan siber.
Sejak diluncurkan 2019, sebanyak 300.106 pengusaha kecil dan menengah dan 33.619 mentor telah bergabung dengan MicroMentor, dan telah menghasilkan 624.015 interaksi. Head of Corporate Communications and Financial Inclusion Bank Commonwealth Bayu Irawan berharap inisiatif ini bisa menumbuhkan harapan UMKM untuk bisa go global.
Baca juga: Live Streaming Jadi Senjata Ampuh Brand Lokal dan UMKM Tingkatkan Cuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.