Ilustrasi ekspor. (Sumber foto: Pexels/Time Miroshnichenko)

Peluang Ekspor Produk UMKM Meningkat, Produsen Manfaatkan Fasilitas dari E-Commerce

03 August 2023   |   09:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Produk hasil kreativitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia memiliki peluang potensial, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar global. Apalagi saat ini peluang bagi pelaku UMKM untuk menembus pasar ekspor kian dimudahkan dengan berbagai program baik dari pemerintah maupun e-commerce.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI pada September 2022, kontribusi ekspor dari UMKM terhadap ekspor nonmigas baru sekitar 15,7 persen , tetapi jumlah tersebut masih berpotensi untuk ditingkatkan.

Baca juga: 4 Kunci Penting Menjadi Eksportir Sukses bagi Pebisnis Pemula

Bahkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan kontribusi ekspor produk UMKM pada 2024 bisa menembus angka 17 persen. Pemerintah sendiri juga telah meluncurkan program penciptaan 500.000 UMKM sebagai eksportir baru hingga 2030.

Salah satu pelaku ecommerce yang terus konsisten membuka akses pasar ekspor bagi produk UMKM lokal adalah Shopee melalui program Ekspor Shopee yang sudah dimulai sejak 2019 lalu, termasuk memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM melalui Kampus UMKM Shopee Ekspor.

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja mengatakan setidaknya hingga saat ini sudah ada 20 juta produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM para seller Shopee sudah terjual dan tersedia di  beberapa negara di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.

Adapun produk yang paling diminati antara lain produk fesyen wanita, modest wear, kriya atau kerajinan tangan dari kayu dan logam, kuliner, barang-barang home décor, hingga body care.

"Kalau lihat trennya, kami optimistis target 500.000 UMKM ekspor pada 2030 bisa tercapai," tuturnya.

Handhika mengatakan dengan adanya program ini, para pelaku UMKM akan dimudahkan, baik dari sisi logistik maupun perijinan sebab tidak semua barang bisa masuk ke luar negeri. Dengan demikian, para pelaku UMKM tidak perlu mengurus sendiri karena semuanya akan terpusat melalui Shopee.


Keunggulan Produk Lokal

 

(Sumber foto: Shopee)

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja dan pendiri Kevas Official Kevin Naftali dan serta pemilik Toko Zahra 27 Achmad Latief saat acara peluncuran Gerakan Ekspor UMKM Shopee Serentak 10 Kota, Rabu (26/7/2023). (Sumber foto: Shopee)

Menurut Handhika, ada beberapa keunggulan produk lokal yang diminati di luar negeri. Pertama dari sisi kreatifitas dan keunikan mengingat banyak produk UMKM yang diproduksi secara handmade. Selain itu, produknya juga sangat beragam dengan kualitas dan basis harga yang bersaing.

Sementara itu, pemilik Tokozahra27, Achmad Latif, salah satu pelaku UMKM yang produknya sukses menembus pasar luar negeri mengakui bahwa produknya sangat disukai oleh konsumen asal Malaysia dan Singapura karena produk batiknya memiliki ciri khas yang unik.

“Kami memiliki ciri khas dari motif batik yang unik dan beragam serta memakai aplikasi prada emas yang membuatnya terlihat elegan. Untuk range harga mulai dari Rp40.000 hingga Rp200.000,” tuturnya.

Diakui olehnya setelah mengikuti program ekspor dari Shopee, penjualannya terus meningkat dari puluhan, kemudian ratusan, hingga berhasil mencapai ribuan produk per bulan bahkan pernah menembus omzet hingga miliaran terutama pada momen Lebaran tahun ini.

“Secara keseluruhan omzet kami mencapai ratusan juta hingga miliaran per bulan. Kontribusi penjualan dari ekspor di atas 30 persen dengan penjualan terbesar ke Malaysia dan Singapura,” tutur pria yang mulai mengikuti program ekspor pada 2021 ini.

Dia pun berpesan kepada pelaku UMKM untuk tidak takut untuk bersaing di pasar ekspor. Sebab, produk buatan Indonesia masih sangat disukai oleh konsumen luar negeri. Apalagi menjual produk ke luar negeri kini makin dimudahkan dengan berbagai fitur dan program yang disediakan oleh sejumlah e-commerce..

Senada disampaikan oleh Kevin Naftali, pemilik usaha Kevasofficial yang memproduksi berbagai jenis knitwear. Bisnis yang dimulai sejak 2011 ini juga sudah menembus pasar ekspor, tidak hanya terbatas di Asia tetapi juga sangat diminati oleh konsumen dari Amerika Latin.

“Untuk ekspor kami mulai di 2019 dan sampai saat ini kontribusi ekspor sekitar 25 persen hingga 30 persen dari total keseluruhan penjualan per bulan yang secara rata-rata mencapai hingga Rp1 miliar,” ucapnya.

Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan Kevas dalam berjualan secara online adalah ketersediaan produk dan variasi artikel. Selain itu, upload semua produk yang ada di kanal e-commerce dan daftarkan ke Negara-negara Shopee Ekspor sehingga produknya dapat diakses oleh konsumen yang ada di luar negeri.

“Kami berharap ke depannya bisa menjangkau lebih banyak lagi Negara, termasuk ke Jepang dan Amerika,” ucap pria kelahiran September 1993 ini

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Makna Hari Raya Galungan & Kuningan, Momen Syukur dan Penyucian Diri Umat Hindu

BERIKUTNYA

3 Film Horor Indonesia yang Bakal Menghantui Bioskop Sepanjang Agustus 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: