Live Streaming Jadi Senjata Ampuh Brand Lokal dan UMKM Tingkatkan Cuan
16 January 2024 |
08:01 WIB
Live streaming menjadi fitur yang paling banyak digunakan brand lokal dan UMKM ketika menggunakan platform e-commerce. Penjual maupun calon konsumen dinilai merasa terbantu dan lebih percaya untuk bertransaksi ketika menggunakan fitur berjualan secara real-time ini
Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia mengatakan salah satu keunggulan utama live streaming terletak pada kemampuannya untuk menyajikan interaksi langsung antara penjual dan konsumen. Melalui live streaming, brand lokal dan UMKM dapat berkomunikasi secara real-time, menjawab pertanyaan, dan memberikan informasi langsung kepada konsumen.
Baca juga: TikTok atau Shopee, Siapa Pemimpin Tren Belanja Live Streaming di Indonesia?
“Terjadi interaksi secara langsung. Dari penelitian, 80 persen masyarakat senang mendapatkan informasi produk melalui visual dibanding membaca literatur atau product description,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (15/1/2024).
Ipsos melihat brand lokal maupun UMKM senang menggunakan fitur live streaming karena bisa membangun engagement dengan pengguna atau konsumen. Dibantu regulasi, fitur ini dinilai memberikan kemudahan akses yang lebih cepat ke para pembeli.
Dari survei bertajuk Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual yang dirilis Ipsos, sebanyak 73 persen responden mengaku platform penjualan live streaming ini berhasil memberikan peningkatan omset, 68 persen menyatakan adanya ekspansi jangkauan pasar, 64 persen terjadi penghematan biaya promosi.
Kemudian 60 persen responden mengatakan terdapat kemudahan berinteraksi dengan pelanggan online secara real-time, 59 persen menyatakan mereknya lebih dipercaya oleh pelanggan, 49 persen mengaku lebih aman dalam transaksi, serta 37 persen merasa lebih unggul dalam persaingan.
“Digitalisasi tidak bisa dihindari dan ini menjadi salah satu poin penting, keunggulan seller yang bisa memanfaatkan digitalisasi, bisa semakin dekat dengan pembeli,” tutur Andi.
Adapun, survei Ipsos dilakukan secara online pada akhir tahun lalu dengan melibatkan responden
yang mayoritas pemilik brand lokal dan UMKM di Indonesia. Survei mencakup wilayah Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar dengan rata-rata responden berusia 18-55 tahun.
Bicara persaingan, Shopee memang terlihat mendominasi mengingat platform ini sudah lama ada di Indonesia, selain mudah digunakan konsumen dan cukup interaktif. Kendati demikian, Andi menyebut Tiktok terlihat cukup agresif sejak diizinkan beroperasi kembali pada Desember lalu
Platform asal China itu selalu menempati posisi kedua dari survei yang dilakukan Ipsos. Baru di posisi berikutnya terdapat Lazada dan Tokopedia. “Dari sisi popularity user brand, dia [TikTok] mengungguli e-commerce lain yang lebih lama,” jelas Andi.
Dia memprediksi pada tahun ini kemungkinan persaingan antara e-commerce akan semakin sengit dan menarik. Fitur live streaming pada platoform e-commerce pun masih menjadi primadona bagi seller.
Dengan kemudahan yang ditawarkan seperti mudahnya berinteraksi dengan pembeli, membangun engagement, menjadikannya daya tarik yang sukar ditandingi oleh fitur konvensional. Andi memperkirakan platform dagang real-time ini pun berpotensi berkembang. Ipsos katanya akan memasukkan platform-platform live shopping baru ke dalam monitoring pada tahun ini.
“Kita akan melihat perkembangannya,” imbuhnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia mengatakan salah satu keunggulan utama live streaming terletak pada kemampuannya untuk menyajikan interaksi langsung antara penjual dan konsumen. Melalui live streaming, brand lokal dan UMKM dapat berkomunikasi secara real-time, menjawab pertanyaan, dan memberikan informasi langsung kepada konsumen.
Baca juga: TikTok atau Shopee, Siapa Pemimpin Tren Belanja Live Streaming di Indonesia?
“Terjadi interaksi secara langsung. Dari penelitian, 80 persen masyarakat senang mendapatkan informasi produk melalui visual dibanding membaca literatur atau product description,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (15/1/2024).
Ipsos melihat brand lokal maupun UMKM senang menggunakan fitur live streaming karena bisa membangun engagement dengan pengguna atau konsumen. Dibantu regulasi, fitur ini dinilai memberikan kemudahan akses yang lebih cepat ke para pembeli.
Dari survei bertajuk Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual yang dirilis Ipsos, sebanyak 73 persen responden mengaku platform penjualan live streaming ini berhasil memberikan peningkatan omset, 68 persen menyatakan adanya ekspansi jangkauan pasar, 64 persen terjadi penghematan biaya promosi.
Kemudian 60 persen responden mengatakan terdapat kemudahan berinteraksi dengan pelanggan online secara real-time, 59 persen menyatakan mereknya lebih dipercaya oleh pelanggan, 49 persen mengaku lebih aman dalam transaksi, serta 37 persen merasa lebih unggul dalam persaingan.
“Digitalisasi tidak bisa dihindari dan ini menjadi salah satu poin penting, keunggulan seller yang bisa memanfaatkan digitalisasi, bisa semakin dekat dengan pembeli,” tutur Andi.
Adapun, survei Ipsos dilakukan secara online pada akhir tahun lalu dengan melibatkan responden
yang mayoritas pemilik brand lokal dan UMKM di Indonesia. Survei mencakup wilayah Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar dengan rata-rata responden berusia 18-55 tahun.
Bicara persaingan, Shopee memang terlihat mendominasi mengingat platform ini sudah lama ada di Indonesia, selain mudah digunakan konsumen dan cukup interaktif. Kendati demikian, Andi menyebut Tiktok terlihat cukup agresif sejak diizinkan beroperasi kembali pada Desember lalu
Platform asal China itu selalu menempati posisi kedua dari survei yang dilakukan Ipsos. Baru di posisi berikutnya terdapat Lazada dan Tokopedia. “Dari sisi popularity user brand, dia [TikTok] mengungguli e-commerce lain yang lebih lama,” jelas Andi.
Dia memprediksi pada tahun ini kemungkinan persaingan antara e-commerce akan semakin sengit dan menarik. Fitur live streaming pada platoform e-commerce pun masih menjadi primadona bagi seller.
Dengan kemudahan yang ditawarkan seperti mudahnya berinteraksi dengan pembeli, membangun engagement, menjadikannya daya tarik yang sukar ditandingi oleh fitur konvensional. Andi memperkirakan platform dagang real-time ini pun berpotensi berkembang. Ipsos katanya akan memasukkan platform-platform live shopping baru ke dalam monitoring pada tahun ini.
“Kita akan melihat perkembangannya,” imbuhnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.