Ternyata Ini Alasan yang Bikin Anak Muda Gemar Bertransaksi dengan E-Wallet
15 January 2024 |
17:00 WIB
Genhype tentu sudah sering melakukan transaksi pembayaran melalui e-wallet atau dompet digital, bukan? Mulai dari transaksi pembayaran transportasi daring, pesan makanan online, membayar aplikasi, berbelanja di e-commerce, sampai belanja di toko kelontong sudah jamak memanfaatkan layanan ini.
Yuswohady, Managing Partner Inventure, mengatakan hal ini tidak lepas dari ekosistem yang telah dibangun oleh sejumlah perusahaan yang membuat hampir segala hal menjadi terintegrasi sehingga mempermudah proses transaksi dari dompet digital atau e-wallet.
Misalnya, Gojek dan Tokopedia yang membangun ekosistem terintegrasi, yang seluruh pembayaran mulai dari GoJek, GoFood, GoSent, hingga e-commerce Tokopedia menggunakan GoPay. Begitu pula dengan Shopee yang mengembangkan ShopeePay, dan OVO yang menjalin kerjasama dengan Grab dan berbagai mitra lainnya.
"Jadi di sini sudah terbangun ekosistem yang terintegrasi, di mana antara uang dan servis dijadikan satu sehingga mau enggak mau jika konsumen ingin transaksi yang lebih mudah ya harus pakai e-wallet," tuturnya.
Baca juga: Riset Ini Ungkap Minat Investasi & Pengelolaan Keuangan Milenial dan Gen Z 2024
Hal ini sejalan pula dengan data terbaru Jakpat menyebutkan pembayaran digital menjadi aktivitas finansial tertinggi dengan jumlah 86%, membawahi aktivitas menabung (62%), kredit (37%), investasi (25%), dan asuransi (24%).
Di antara banyaknya metode pembayaran digital, laporan Jakpat menemukan transaksi menggunakan e-wallet tercatat sebagai metode pembayaran digital paling tinggi dengan jumlah 75%. Sementara sebanyak 45% responden menggunakan metode pembayaran digital melalui mobile/internet banking, dan 25% lainnya memilih metode ‘Buy Now, Pay Later’.
Riset serupa dikeluarkan oleh Inventure - Alvara pada Q1 2023 yang menunjukkan penggunaan dompet digital mencapai 72,7%. mendekati angka penggunaan tabungan 93,5?lam hal membagi pendapatan yang dapat menunjang proses transaksi keuangan.
Menurut Yuswohady, kelompok milenial dan zilenial memang sangat akrab dengan dunia digital atau digital native sehingga hampir semua lini kehidupannya terkait dengan digital, termasuk dalam hal pembayaran.
Apalagi saat ini kepemilikan uang sudah bergeser dari kelompok Baby Boomers dan Gen X kepada kelompok Milenial yang hampir mendekati puncak karir dan Zilenial yang sudah mulai memasuki dunia kerja.
Karena itulah, dia meyakini bahwa ke depannya, platform e-wallet akan terus berkembang. Sebab telah ditunjang baik dari sisi demand yakni pengguna dan supply dengan pilihan yang kian beragam. Terlebih, saat ini makin banyak gerai offline, mulai dari toko retail hingga kelontong yang sudah terhubung dengan QRIS, yang transaksinya dapat dilakukan melalui dompet digital.
"Proyeksi tahun ini sudah tidak terelakan lagi bahwa transaksi melalui e-wallet ini akan tumbuh luar biasa bahkan bisa mengalahkan transaksi melalui rekening di perbankan, karena potensinya yang masih sangat besar," ujarnya.
Baca juga: Tren Bisnis Online 2024, Ini Produk Paling Diincar Milenial & Gen Z Tahun Depan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Yuswohady, Managing Partner Inventure, mengatakan hal ini tidak lepas dari ekosistem yang telah dibangun oleh sejumlah perusahaan yang membuat hampir segala hal menjadi terintegrasi sehingga mempermudah proses transaksi dari dompet digital atau e-wallet.
Misalnya, Gojek dan Tokopedia yang membangun ekosistem terintegrasi, yang seluruh pembayaran mulai dari GoJek, GoFood, GoSent, hingga e-commerce Tokopedia menggunakan GoPay. Begitu pula dengan Shopee yang mengembangkan ShopeePay, dan OVO yang menjalin kerjasama dengan Grab dan berbagai mitra lainnya.
"Jadi di sini sudah terbangun ekosistem yang terintegrasi, di mana antara uang dan servis dijadikan satu sehingga mau enggak mau jika konsumen ingin transaksi yang lebih mudah ya harus pakai e-wallet," tuturnya.
Baca juga: Riset Ini Ungkap Minat Investasi & Pengelolaan Keuangan Milenial dan Gen Z 2024
Hal ini sejalan pula dengan data terbaru Jakpat menyebutkan pembayaran digital menjadi aktivitas finansial tertinggi dengan jumlah 86%, membawahi aktivitas menabung (62%), kredit (37%), investasi (25%), dan asuransi (24%).
Di antara banyaknya metode pembayaran digital, laporan Jakpat menemukan transaksi menggunakan e-wallet tercatat sebagai metode pembayaran digital paling tinggi dengan jumlah 75%. Sementara sebanyak 45% responden menggunakan metode pembayaran digital melalui mobile/internet banking, dan 25% lainnya memilih metode ‘Buy Now, Pay Later’.
Riset serupa dikeluarkan oleh Inventure - Alvara pada Q1 2023 yang menunjukkan penggunaan dompet digital mencapai 72,7%. mendekati angka penggunaan tabungan 93,5?lam hal membagi pendapatan yang dapat menunjang proses transaksi keuangan.
Menurut Yuswohady, kelompok milenial dan zilenial memang sangat akrab dengan dunia digital atau digital native sehingga hampir semua lini kehidupannya terkait dengan digital, termasuk dalam hal pembayaran.
Apalagi saat ini kepemilikan uang sudah bergeser dari kelompok Baby Boomers dan Gen X kepada kelompok Milenial yang hampir mendekati puncak karir dan Zilenial yang sudah mulai memasuki dunia kerja.
Karena itulah, dia meyakini bahwa ke depannya, platform e-wallet akan terus berkembang. Sebab telah ditunjang baik dari sisi demand yakni pengguna dan supply dengan pilihan yang kian beragam. Terlebih, saat ini makin banyak gerai offline, mulai dari toko retail hingga kelontong yang sudah terhubung dengan QRIS, yang transaksinya dapat dilakukan melalui dompet digital.
"Proyeksi tahun ini sudah tidak terelakan lagi bahwa transaksi melalui e-wallet ini akan tumbuh luar biasa bahkan bisa mengalahkan transaksi melalui rekening di perbankan, karena potensinya yang masih sangat besar," ujarnya.
Baca juga: Tren Bisnis Online 2024, Ini Produk Paling Diincar Milenial & Gen Z Tahun Depan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.