Tren Makeup dan Skincare Favorit Perempuan Indonesia, dari yang Simple hingga Jenama Lokal
11 January 2024 |
18:37 WIB
Tren bisnis kecantikan di Indonesia terus menggeliat seiring dengan semakin tingginya kepercayaan perempuan Indonesia terhadap brand kosmetik maupun skincare lokal.
Apalagi para pemilik jenama kecantikan lokal terus mengembangkan dan menghadirkan berbagai variasi produk dengan kualitas yang tak kalah dibandingkan dengan produk luar negeri.
Ini dilakukan untuk menarik pasar kecantikan yang sangat besar di Indonesia. Apalagi, berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei Jakpat, mayoritas perempuan Indonesia menganggap penggunaan makeup sangat penting, terutama bagi mereka yang bekerja setiap hari.
Berdasarkan survei yang dilakukan Jakpat terhadap lebih dari 2.000 responden, ditemukan bahwa sebagian besar pelajar (54 persen) dan yang bekerja (69 persen) menganggap makeup penting dibandingkan dengan mereka yang tidak bekerja (47 persen).
Baca Juga: Sederet Fakta Skincare Diet, Kulit Sehat dengan Minim Perawatan
Lantas tren makeup seperti apa yang paling diminati para perempuan Indonesia?
Sebagian besar perempuan Indonesia mengakui jika mereka memakai simple makeup dalam kegiatan sehari-hari. Simple makeup mengacu pada penggunaan produk riasan dalam jumlah terbatas dengan maksimal 3 produk. Tren ini ditunjukkan semua kelompok usia, tingkat sosial ekonomi, dan pekerjaan.
Namun, kecenderungan untuk menggunakan makeup lengkap setiap hari ditunjukkan oleh Gen Z, segmen atas, dan mereka yang bekerja.
Pada penggunaan lip product, lip balm memimpin dengan 44 persen, lalu lip cream 40 persen, lipstik 38 persen, liptint 39 persen, dan lipgloss 20 persen. Sementara itu, penggunaan brow product banyak yang memakai brow pencil dengan 82 persen, lalu brow gel 40 persen, dan brow pomade 7 persen.
Sementara itu, untuk penggunaan skincare, sebanyak 74 persen responden mengakui jika merek lokal menarik perhatian mereka dalam 6 bulan terakhir. Dibandingkan dengan merek asing, 73 persen pengguna produk skincare mengakui jika produk skincare lokal lebih cocok dengan kondisi kulit mereka.
Baca Juga: Tren Korean Beauty, Pertimbangkan Kandungan Sebelum Beli Produk Skincare
Pada kandungan produk, vitamin C masih menjadi bahan perawatan kulit yang paling populer, dengan lebih dari separuh responden mengklaim bahwa produk perawatan kulit mereka mengandung vitamin C. Selain itu, niacinamide dan salicylic acid menjadi kandungan skincare teratas yang paling tenar.
Halal, bebas alkohol, dan uji dermatologis adalah klaim perawatan kulit yang dianggap paling penting oleh sebagian besar responden, dan wanita cenderung lebih mempertimbangkan klaim skincare ini daripada pria.
Sementara itu, untuk pembelian makeup secara offline toko kosmetik memimpin dengan 51 persen, minimarket/supermarket dengan 37 persen, department store 15 persen, dan sales 10 persen.
Lalu, pembelian skincare secara offline lebih banyak membeli di minimarket/supermarket dengan 38%, toko kosmetik 32%, department store 17%, dan sales 8%.
Head of Research Jakpat, Aska Primardi mengatakan berdasarkan data retail 2023, terlihat bahwa penjualan makeup dan kosmetik mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya, walaupun saat ini mayoritas pembelian dilakukan secara online via loka pasar, tetapi para pemilik brand harus tetap perlu memperhatikan pembelian offline melalui toko kosmetik untuk makeup, dan minimarket untuk skincare.
"Sebab,pengalaman membeli secara offline bisa membantu konsumen untuk menilai produknya secara langsung dan mencobanya di kulit/wajah mereka sebelum membelinya. Baru kemudian pada tahap repurchasing bisa dilakukan via online,” ucapnya.
Mengenai sumber informasi makeup maupun skincare, akun dan iklan media sosial menjadi 2 sumber utama informasi mengenai produk kecantikan. Selain itu, sebagian besar responden mengandalkan Instagram dan TikTok saat mencari referensi produk kecantikan.
Baca Juga: 4 Bahan Kimia Berbahaya dalam Produk Make Up dan Skincare
Editor: M. Taufikul Basari
Apalagi para pemilik jenama kecantikan lokal terus mengembangkan dan menghadirkan berbagai variasi produk dengan kualitas yang tak kalah dibandingkan dengan produk luar negeri.
Ini dilakukan untuk menarik pasar kecantikan yang sangat besar di Indonesia. Apalagi, berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei Jakpat, mayoritas perempuan Indonesia menganggap penggunaan makeup sangat penting, terutama bagi mereka yang bekerja setiap hari.
Berdasarkan survei yang dilakukan Jakpat terhadap lebih dari 2.000 responden, ditemukan bahwa sebagian besar pelajar (54 persen) dan yang bekerja (69 persen) menganggap makeup penting dibandingkan dengan mereka yang tidak bekerja (47 persen).
Baca Juga: Sederet Fakta Skincare Diet, Kulit Sehat dengan Minim Perawatan
Lantas tren makeup seperti apa yang paling diminati para perempuan Indonesia?
Sebagian besar perempuan Indonesia mengakui jika mereka memakai simple makeup dalam kegiatan sehari-hari. Simple makeup mengacu pada penggunaan produk riasan dalam jumlah terbatas dengan maksimal 3 produk. Tren ini ditunjukkan semua kelompok usia, tingkat sosial ekonomi, dan pekerjaan.
Namun, kecenderungan untuk menggunakan makeup lengkap setiap hari ditunjukkan oleh Gen Z, segmen atas, dan mereka yang bekerja.
Pada penggunaan lip product, lip balm memimpin dengan 44 persen, lalu lip cream 40 persen, lipstik 38 persen, liptint 39 persen, dan lipgloss 20 persen. Sementara itu, penggunaan brow product banyak yang memakai brow pencil dengan 82 persen, lalu brow gel 40 persen, dan brow pomade 7 persen.
Sementara itu, untuk penggunaan skincare, sebanyak 74 persen responden mengakui jika merek lokal menarik perhatian mereka dalam 6 bulan terakhir. Dibandingkan dengan merek asing, 73 persen pengguna produk skincare mengakui jika produk skincare lokal lebih cocok dengan kondisi kulit mereka.
Baca Juga: Tren Korean Beauty, Pertimbangkan Kandungan Sebelum Beli Produk Skincare
Pada kandungan produk, vitamin C masih menjadi bahan perawatan kulit yang paling populer, dengan lebih dari separuh responden mengklaim bahwa produk perawatan kulit mereka mengandung vitamin C. Selain itu, niacinamide dan salicylic acid menjadi kandungan skincare teratas yang paling tenar.
Halal, bebas alkohol, dan uji dermatologis adalah klaim perawatan kulit yang dianggap paling penting oleh sebagian besar responden, dan wanita cenderung lebih mempertimbangkan klaim skincare ini daripada pria.
Cara Membeli Produk Perawatan
Untuk membeli produk skincare dan makeup, sebagian besar responden memilih untuk membeli melalui e-commerce, disusul media sosial dan website resmi.Sementara itu, untuk pembelian makeup secara offline toko kosmetik memimpin dengan 51 persen, minimarket/supermarket dengan 37 persen, department store 15 persen, dan sales 10 persen.
Lalu, pembelian skincare secara offline lebih banyak membeli di minimarket/supermarket dengan 38%, toko kosmetik 32%, department store 17%, dan sales 8%.
Head of Research Jakpat, Aska Primardi mengatakan berdasarkan data retail 2023, terlihat bahwa penjualan makeup dan kosmetik mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya, walaupun saat ini mayoritas pembelian dilakukan secara online via loka pasar, tetapi para pemilik brand harus tetap perlu memperhatikan pembelian offline melalui toko kosmetik untuk makeup, dan minimarket untuk skincare.
"Sebab,pengalaman membeli secara offline bisa membantu konsumen untuk menilai produknya secara langsung dan mencobanya di kulit/wajah mereka sebelum membelinya. Baru kemudian pada tahap repurchasing bisa dilakukan via online,” ucapnya.
Mengenai sumber informasi makeup maupun skincare, akun dan iklan media sosial menjadi 2 sumber utama informasi mengenai produk kecantikan. Selain itu, sebagian besar responden mengandalkan Instagram dan TikTok saat mencari referensi produk kecantikan.
Baca Juga: 4 Bahan Kimia Berbahaya dalam Produk Make Up dan Skincare
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.