Ilustrasi produk kecantikan (Sumber Foto: Freepik)

4 Bahan Kimia Berbahaya dalam Produk Make Up dan Skincare

20 September 2023   |   17:07 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Like
Make up dan skincare telah menjadi produk gaya hidup yang digunakan hampir setiap hari. Bahkan tak hanya wanita, sekarang pria juga mulai mengaplikasikan produk-produk skincare seperti face wash dan sunscreen untuk menjaga dan melindungi kulit wajahnya dari paparan debu dan mathari.

Namun sayang, produk kecantikan juga tak lepas dari ancaman penyakit berbahaya seperti kanker kulit yang bisa terjadi sejak usia muda. Sepanjang 2023 ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menemukan 13 produk kosmetik berbahaya yang beredar di pasaran.

Mayoritas produk tersebut diidentifikasi mengandung bahan berbahaya seperti merkuri yang berisiko menyebabkan kanker kulit. Sejumlah produk kosmetik yang dilarang oleh BPOM pada 2023, antara lain:

Temulawak New and Day Night, CAC Glow, Natural 99, HN Siang Malam, SP Special UV whitening, DR Original Pemutih, Super DR Quality Gold SPF 30, Diamond Cream, Herbal Plus New Day and Night, Ling Zhi Day & Night, SJ Sin Jung, Tabita, dan krim Labella.

Baca juga: Waspada! 5 Bahan Kimia Ini Berbahaya untuk Kulit, Phthalates hingga Triclosan

Sebelumnya BPOM sendiri telah merilis daftar bahan kimia yang dilarang penggunaannya sebagai formula dalam produk kosmetik. Ketentuan tersebut tertulis dalam surat Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor: HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik.

Pada surat tersebut, BPOM mengumumkan sekitar 1243 bahan kimia yang dilarang digunakan dan 76 bahan kimia yang diizinkan penggunaannya namun dengan persyaratan tertentu mengenai takarannya yang dinilai aman.

Jonathan R. Subekti, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika dari RSPI Bintaro Jaya menekankan supaya konsumen lebih jeli dalam memilih produk kosmetik. Konsentrasi dan indikasi zat aktif dalam kosmetik juga perlu diperhatikan.

"Sampai saat ini, kandungan kosmetik yang telah terbukti berbahaya bagi kesehatan adalah kortikosteroid, hydroquinone, dan merkuri. Penggunaan bahan-bahan tersebut harus dalam pengawasan dokter, katanya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut dia memaparkan, sebelum membeli kosmetik, pastikan produk sudah terdaftar di BPOM. Caranya dengan memeriksa secara mandiri melalui situs resminya. Nah Genhype, berikut adalah bahan kimia pada kosmetik yang harus diperhatikan takarannya. 


1. Merkuri

Merkuri biasanya digunakan dalam produk make up seperti eye shadow, blush on, dan bedak sebagai bahan pengawet. Smeentara pada produk skincare bahan ini dapat ditemukan dalam krim pemutih kulit.

Mengutip dari WHO (World Health Organization) bahan kimia berbahaya ini jika terserap ke dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kerusakan otak dan saraf, penyakit ginjal, gangguan fungsi paru, masalah pada sistem pencernaan, dan daya tahan tubuh menurun.

Sementara itu, menurut Jonathan, merkuri sendiri masih diperbolehkan untuk digunakan dalam produk kecantikan jika konsentrasinya sedikit. Selain itu penggunaannya pun terbatas hanya untuk beberapa produk tertentu saja.

"Merkuri dengan konsentrasi tinggi dilarang digunakan sebagai pemutih pada skincare, tetapi Thiomersal (pengawet yang berbahan dasar merkuri) masih diperbolehkan penggunaannya untuk pembersih riasan mata," katanya.


2. Paraben

Paraben atau para-hydroxybenzoate juga banyak digunakan dalam produk kecantikan. Nama lainnya adalah methylparaben, propylparaben, butylparaben, ethylparaben, 4-hydroxy methyl ester benzoic acid, atau methyl 4-hydroxybenzoate.

Biasanya bahan kimia ini digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri serta jamur yang bisa mengurangi kualitas produk dan membahayakan konsumen. Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, paraben dianggap aman jika konsentrasinya di bawah 0.1 persen.

Jonathan memaparkan, paraben adalah pengawet yang paling banyak digunakan di seluruh dunia karena mudah dipoduksi, sangat efektif, dan murah. Saat ini para peneliti sedang mencari pengawet alternatif seperti essential oil dan berbagai ekstrak tanaman.

"Namun ternyata aplikasinya tidak semudah paraben dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut," ujarnya.
 

3. Hidroquinon

Hidroquinon adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam produk pemutih kulit karena dapat mengurangi jumlah melanosit, yakni sel yang memproduksi melanin. Namun, penggunaan hidroquinon dalam jangka panjang dikaitkan dengan ochronosis, yakni kelainan pigmentasi yang menimbulkan bercak hitam kebiruan.

Berdasarkan surat edaran BPOM nomor PO.01.04.41.120 pada 27 September 2006, hydroquinone dilarang penggunaannya di semua produk kosmetik. Hydroquinone termasuk dalam kategori obat dan tidak boleh terkandung dalam produk kosmetik yang dijual bebas.

"Hydroquinone tidak boleh digunakan dalam produk kosmetik kulit, kecuali untuk produk rambut, itupun dengan tingkat konsentrasi maksimal 0.3 persen," kata Jonathan.


4. Phthalates

Phthalates merupakan bahan kimia yang terdiri atas diethylphthalate (DEP), dimethylphthalate (DMP), dan dibutylphthalate (DBP). Zat ini dapat ditemukan pada produk kecantikan seperti cat kuku, shampo, parfum, sabun, losion, dan hair spray.

"
Menurut FDA, phthalates masih dianggap aman dan belum dapat dibuktikan bahayanya secara langsung terhadap kesehatan," katanya.

Meski begitu, ibu hamil tertap harus berhati-hat dalam menggunakan kosmetik yang mengandung phthalates. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa phthalates bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan pada anak.

Baca juga: 5 Bahan Kandungan Makeup yang Wajib Dihindari untuk Kulit Kering

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

5 Fakta Serial Percy Jackson and The Olympians, Kisah Petualangan Remaja Setengah Dewa

BERIKUTNYA

Film Pendek Empu Sukses Mewakili Indonesia di Movement Art Film Festival Berlin

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: