Ilustrasi seseorang melakukan perawatan kulit. (Sumber gambar: Polina Kovaleva/Pexels)

Sederet Fakta Skincare Diet, Kulit Sehat dengan Minim Perawatan

06 January 2024   |   13:48 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Demi mendapatkan kulit sehat dan bersinar, tak sedikit orang yang rela menggunakan banyak produk perawatan kulit (skincare). Bahkan, dikenal juga istilah 10 step skincare yang populer dari Korea Selatan untuk mendapatkan glass skin alias kulit yang halus, kencang, dan bercahaya, dengan menggunakan banyak produk perawatan kulit.

Namun, tidak semua orang sejatinya cocok dengan rutinitas perawatan kulit dengan banyak produk. Sebab kulit manusia diciptakan dengan kondisi yang berbeda-beda, sehingga memiliki toleransi dan sensitivitas yang beragam pula. Ada kulit yang menerima baik lapisan kandungan dari sederet produk skincare, tapi ada juga yang tidak bisa menerimanya.

Baca juga: Tren Korean Beauty, Pertimbangkan Kandungan Sebelum Beli Produk Skincare

Kondisi ini pun menciptakan tren skincare diet. Mengutip dari KraveBeauty, seperti namanya, skincare diet adalah upaya mengurangi rutinitas perawatan kulit yang panjang, dengan lebih berfokus pada perawatan dasar seperti membersihkan, melembabkan, dan melindungi. Skincare diet bertujuan untuk memulihkan kulit dari kondisi sensitif atau iritasi, karena penggunaan produk perawatan kulit yang berlebihan.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah sejumlah fakta tentang skincare diet yang telah dirangkum oleh Hypeabis.id. Simak yuk Genhype!


1. Apa Itu Skincare Diet?

Menukil dari laman Allure, skincare diet atau diet perawatan kulit adalah upaya meminimalkan langkah-langkah dalam rutinitas perawatan kulit untuk mengurangi iritasi. Rutinitas perawatannya terbatas pada produk pembersih, pelembab, dan SPF atau sunscreen, serta semua produk yang digunakan biasanya bebas dari bahan aktif yang keras.

Kata 'diet' digunakan sebagai cara untuk membersihkan diri dari semua dampak buruk yang mungkin ditimbulkan pada kulit, lantaran menggunakan banyak produk skincare yang tidak diperlukan.

Diet perawatan kulit tercipta sebagai respons terhadap banyaknya orang yang merasa tidak cocok dengan 10 step skincare. Tak sedikit orang yang menggunakan banyak produk skincare berbeda justru mengalami kemerahan, sensitivitas, bahkan dermatitis kontak. 
 

Ilustrasi seseorang melakukan perawatan kulit. (Sumber gambar: Cottonbro Studio/Pexels)

Ilustrasi perawatan kulit. (Sumber gambar: Cottonbro Studio/Pexels)

Dokter Kulit yang berbasis di New York City, Neil Sadick, mengatakan sejumlah pasien yang melakukan kombinasi perawatan kulit dengan produk aneh, berakhir dengan kulit yang melebar dan iritasi. Hal tersebut, katanya, menunjukkan contoh sensitivitas kulit akibat rutinitas perawatan ekstensif.

"Misalnya, melapisi pelembab retinol dengan produk yang mengandung antioksidan kuat seperti vitamin C dan asam salisilat, adalah resep untuk kulit yang teriritasi dan merah," katanya.

Sementara Dokter Kulit asal California, Annie Chiu, menuturkan seseorang harus melakukan diet perawatan kulit selama satu bulan atau lebih dan melihat bagaimana kondisi kulitnya. "Dengan menghilangkan produk tertentu dari rutinitas [perawatan], Anda akan mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan kulit," ujarnya.


2. Manfaat Skincare Diet

Menukil dari laman Cosmetic Surgery Center, diet perawatan kulit bisa mengurangi risiko iritasi dan sensivitas kulit, karena penggunaan produk yang berlebihan. Selain itu, kulit juga dapat sembuh dan beregenerasi secara alami, yang dapat ditingkatkan bila kulit tidak terbebani dengan produk terutama produk dengan bahan aktif.

Selain itu, mengurangi penggunaan produk perawatan kulit juga bisa menghemat uang, serta membantu upaya menjaga lingkungan untuk mengurangi limbah dari produksi dan pengemasan. 
 

Ilustrasi seseorang melakukan perawatan kulit. (Sumber gambar: Sora Shimazaki/Pexels)

Ilustrasi seseorang melakukan perawatan kulit. (Sumber gambar: Sora Shimazaki/Pexels)


3. Kekurangan Skincare Diet

Meski memiliki banyak manfaat, diet perawatan kulit juga berpotensi menimbulkan masalah pada kulit. Penyederhanaan rutinitas perawatan mungkin saja mengabaikan kebutuhan kulit tertentu dan berdampak pada kesehatan dan penampilan kulit. Misalnya perawatan untuk anti-penuaan atau kondisi seperti jerawat bergantung pada konsistensi untuk mencapai hasil, biasanya tidak dapat diatasi hanya dengan produk perawatan dasar saja.

Di samping itu, penyederhanaan yang berlebihan juga dapat mengurangi manfaat penggunaan rutinitas perawatan kulit komprehensif yang mengatasi berbagai masalah kulit, untuk secara sinergis mencapai penampilan kalian inginkan. Termasuk, munculnya perubahan kulit seperti jerawat yang mungkin dipicu oleh perubahan rutinitas perawatan.


4. Cara Skincare Diet

Diet perawatan kulit berarti memangkas 10 step skincare dan hanya menggunakan 3 produk dasar yang dianggap esensial, yakni face wash, moisturizer, dan sunscreen. Face wash berfungsi untuk membersihkan wajah dari kotoran dan debu. Jika menggunakan makeup, jangan lupa untuk melakukan double cleansing dengan menggunakan cleansing oil sebelum cleanser.

Sementara moisturizer berfungsi untuk menjaga hidrasi kulit. Sel-sel kulit membutuhkan banyak air untuk menjalankan semua fungsi metabolismenya, seperti melawan peradangan, regenerasi, dan mendorong pergantian sel. Sebaliknya, hidrasi yang tidak cukup akan mengganggu elastisitas dan ketahanan kulit, membuatnya tampak kusam, keriput, dan kering.

Untuk menjaga kekenyalan kulit, pilih moisturizer yang kaya kandungan antioksidan seperti vitamin C dan E serta hyaluronic acid. Adapun, untuk sunscreen berfungsi sebagai pelindung kulit dari paparan sinar UV yang dapat merusak kulit.


5. Banyak Pesohor yang Melakukannya

Banyak pesohor terutama dari Korea Selatan yang menerapkan diet perawatan kulit, salah satunya adalah YouTuber sekaligus pendiri merek perawatan kulit KraveBeauty, Liah Yoo. Selain itu, ada juga Hani EXID yang mengaku mengubah rutinitas perawatan kulitnya dari 6 langkah menjadi 2 langkah. “Sejak saat itu, kulit saya menjadi jauh lebih baik,” katanya.

Begitupun dengan eaJ (Jae Park) yang pernah mengungkapkan bahwa dia hanya menggunakan foam cleanser dan lotion untuk perawatan kulitnya. Ada pula Angela Kim, pakar kecantikan Korea dan pendiri Savor Beauty yang merasa diet perawatan kulit lebih realistis ketimbang rutinitas sebelumnya. Menurutnya, rutinitas perawatan yang tidak konsisten tak akan memberikan hasil yang diinginkan.

Tak ketinggalan, YouTuber yang berbasis di Seoul, Joan Kim, juga mengaku bahwa diet perawatan kulit memberikan efek yang lebih ringan pada kulit terutama selama musim panas. Menurutnya, banyak menggunakan produk skincare saat musim panas justru menimbulkan efek lengket pada kulit. Sebaliknya, skincare diet justru membuatnya fokus memilih apa yang dibutuhkan oleh kulitnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

 

SEBELUMNYA

Panduan Diet Intermittent Fasting, Lebih dari Sekadar Defisit Kalori

BERIKUTNYA

7 Rekomendasi Glamping di Semarang dengan Pemandangan Estetis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: