Lapangan Tenis Jadi Tujuan Olahraga Terpopuler 2023 Versi Garmin
10 January 2024 |
07:08 WIB
Berjalan kaki hingga berlari sudah sejak lama menjadi aktivitas gerak yang populer di kalangan masyarakat urban. Aktivitas di tengah ruang terbuka itu tercatat mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun, ada pertumbuhan signifikan pada olahraga yang membutuhkan tempat atau lokasi khusus. Salah satunya tenis.
Untuk bermain tenis, individu atau kelompok memerlukan sebuah lapangan yang proper dan dirancang sedemikian rupa guna memenuhi standar olahraga tersebut. Menariknya, laporan terbaru dari Garmin Indonesia mencatat pergerakan signifikan pada olahraga tenis.
Melalui data yang direkam lewat aplikasi Garmin Connect, pengguna perangkat pintar Garmin di seluruh dunia tercatat memiliki pertumbuhan minat yang besar terhadap tenis. Ini dibuktikan dengan melonjaknya lapangan tenis sebagai tujuan olahraga yang paling banyak dipilih para pengguna perangkat Garmin.
Baca juga: Laporan Garmin: Aktivitas HIIT & Lari Jadi Olahraga Terpopuler Sepanjang 2023
Pengguna Garmin tercatat menghabiskan lebih banyak waktu untuk melatih servis dan smash dalam teknik tenis. Dibandingkan dengan tahun lalu, terdapat sekitar 76% peningkatan tujuan ke lapangan tenis di seluruh dunia.
Di beberapa negara, popularitas tenis memang telah terlihat pasca kasus pandemi Covid-19 melandai. Kala itu, tenis dipilih sebagai aktivitas olahraga karena dinilai aman untuk dimainkan dengan mempertimbangkan jarak antar pemain yang cukup jauh, sehingga bisa lebih menjaga jarak.
Garmin melaporkan jika tujuan penggemar tenis ini pun berbeda-beda. Beberapa di antaranya ingin mencapai sehat dan bugar, beberapa lainnya sekadar ingin menghilangkan jenuh, atau bahkan menjadikannya sebagai ajang bersosialisasi.
Selain mengasyikkan, tenis juga memberikan manfaat positif untuk kesehatan kardiovaskular. Namun, olahraga ini harus dilakukan dengan tingkat kewaspadaan tinggi mengingat jenisnya dikategorikan sebagai aktivitas intensitas sedang hingga berat.
Tenis menjadi salah satu olahraga yang populer di negara bagian Australia. Melansir Chatswood Tennis Club, sekitar sejuta remaja Australia berusia 15 tahun dilaporkan memilih permainan tenis dalam aktivitas olahraga mereka. Ini mencapai angka partisipasi hingga 5% populasi di Negeri Kanguru tersebut.
Melansir situs Departemen Kesehatan Victoria, Australia, tenis menjadi olahraga yang dipilih karena mampu memberi manfaat kesehatan, kebugaran, kekuatan, sekaligus ketangkasan.
Manfaat ini didapatkan dari gerakan-gerakan tenis yang melibatkan pukulan, gerak cepat, dan permainan strategis. Sebab, gerakan tenis juga melibatkan aktivitas aerobik sekaligus fleksibilitas. Dalam 1 jam, permainan tenis tunggal diperkirakan bisa membakar sekitar 600 kalori untuk pria dan 420 kalori untuk wanita.
Selain itu, manfaat psikologis dan sosial juga cukup dipertimbangkan mengingat olahraga ini bisa dimainkan bersama anggota klub olahraga, teman, hingga keluarga.
Di Indonesia, event olahraga berbasis tenis kian tenar diikuti oleh kalangan selebritas dalam beberapa waktu terakhir. Tidak hanya di kalangan pemain tenis dari kalangan mana pun, tren ini juga turut mengundang ramainya antusiasme penyuka tenis dari ranah penonton.
Baca juga: Mau Coba Olahraga Tenis Lapangan? Ini Teknik-Teknik Dasar yang Wajib Dipahami Pemula
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Untuk bermain tenis, individu atau kelompok memerlukan sebuah lapangan yang proper dan dirancang sedemikian rupa guna memenuhi standar olahraga tersebut. Menariknya, laporan terbaru dari Garmin Indonesia mencatat pergerakan signifikan pada olahraga tenis.
Melalui data yang direkam lewat aplikasi Garmin Connect, pengguna perangkat pintar Garmin di seluruh dunia tercatat memiliki pertumbuhan minat yang besar terhadap tenis. Ini dibuktikan dengan melonjaknya lapangan tenis sebagai tujuan olahraga yang paling banyak dipilih para pengguna perangkat Garmin.
Baca juga: Laporan Garmin: Aktivitas HIIT & Lari Jadi Olahraga Terpopuler Sepanjang 2023
Pengguna Garmin tercatat menghabiskan lebih banyak waktu untuk melatih servis dan smash dalam teknik tenis. Dibandingkan dengan tahun lalu, terdapat sekitar 76% peningkatan tujuan ke lapangan tenis di seluruh dunia.
Di beberapa negara, popularitas tenis memang telah terlihat pasca kasus pandemi Covid-19 melandai. Kala itu, tenis dipilih sebagai aktivitas olahraga karena dinilai aman untuk dimainkan dengan mempertimbangkan jarak antar pemain yang cukup jauh, sehingga bisa lebih menjaga jarak.
Garmin melaporkan jika tujuan penggemar tenis ini pun berbeda-beda. Beberapa di antaranya ingin mencapai sehat dan bugar, beberapa lainnya sekadar ingin menghilangkan jenuh, atau bahkan menjadikannya sebagai ajang bersosialisasi.
Selain mengasyikkan, tenis juga memberikan manfaat positif untuk kesehatan kardiovaskular. Namun, olahraga ini harus dilakukan dengan tingkat kewaspadaan tinggi mengingat jenisnya dikategorikan sebagai aktivitas intensitas sedang hingga berat.
Olahraga Multi-benefit
Ilustrasi olahraga tenis (Sumber gambar: John Fornander/Unsplash)
Melansir situs Departemen Kesehatan Victoria, Australia, tenis menjadi olahraga yang dipilih karena mampu memberi manfaat kesehatan, kebugaran, kekuatan, sekaligus ketangkasan.
Manfaat ini didapatkan dari gerakan-gerakan tenis yang melibatkan pukulan, gerak cepat, dan permainan strategis. Sebab, gerakan tenis juga melibatkan aktivitas aerobik sekaligus fleksibilitas. Dalam 1 jam, permainan tenis tunggal diperkirakan bisa membakar sekitar 600 kalori untuk pria dan 420 kalori untuk wanita.
Selain itu, manfaat psikologis dan sosial juga cukup dipertimbangkan mengingat olahraga ini bisa dimainkan bersama anggota klub olahraga, teman, hingga keluarga.
Di Indonesia, event olahraga berbasis tenis kian tenar diikuti oleh kalangan selebritas dalam beberapa waktu terakhir. Tidak hanya di kalangan pemain tenis dari kalangan mana pun, tren ini juga turut mengundang ramainya antusiasme penyuka tenis dari ranah penonton.
Baca juga: Mau Coba Olahraga Tenis Lapangan? Ini Teknik-Teknik Dasar yang Wajib Dipahami Pemula
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.