Ilustrasi seseorang sedang melakukan Investasi (Sumber foto: Freepik)

Kiat Investasi Saham & Reksa Dana Biar Cuan untuk Pemula Tahun 2024

07 January 2024   |   13:26 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Berinvestasi sejak usia muda menjadi kunci untuk mewujudkan stabilitas finansial pada masa mendatang. Produk-produk pasar modal seperti saham dan reksa dana selalu menjadi instrumen investasi yang diminati dari tahun ke tahun, tak terkecuali oleh para investor pemula.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal Indonesia pada November 2023 menembus 12.027.686 orang. Sepanjang 2023 hingga November, terdapat penambahan 1,71 juta investor baru pasar modal.

Lonjakan jumlah investor tersebut didukung oleh kesadaran masyarakat untuk berinvestasi, kelengkapan infrastruktur dan kemudahan regulasi oleh otoritas, serta inovasi teknologi oleh pelaku industri.

Namun, di tengah situasi perekonomian global yang tak menentu seperti kenaikan suku bunga, stabilitas nilai tukar, inflasi, dan lainnya. Selain itu di dalam negeri sendiri, kita akan menghadapi efek agenda pemilu 2024 yang mungkin bisa mempengaruhi prospek investasi pasar modal. 

Baca juga: Riset Ini Ungkap Minat Investasi & Pengelolaan Keuangan Milenial dan Gen Z 2024

Nafan Aji Gusta, analis pasar modal dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia memaparkan bahwa tahun-tahun pemilu sedikit banyak berpengaruh pada pergerakan saham. Hal ini tentunya tak lepas dari program ekonomi yang dijanjikan oleh tiga kandidat presiden apabila menang.

Sejumlah program tersebut berkaitan dengan sektor transisi energi, infrastruktur, maritim, ekonomi hijau, sampai sains dan teknologi. "Kinerja saham cenderung menurun menjelang pemilu. Namun, akan meningkat secara signifikan setelah hasilnya keluar, sehingga menghasilkan kinerja IHSG yang positif," katanya.

Berkaca pada 2019, saat masa kampanye dan pemilu serentak IHSG mampu menyentuh level di atas 6.500 lalu menurun tajam di level 5.800 saat terjadi perdebatan mengenai hasilnya. Selanjutnya naik kembali di angka 6.200 setelah paslon pemenang pemilu Jokowi-Maruf resmi diumumkan.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia sendiri memproyeksikan akhir 2023, IHSG masih memiliki potensi penguatan secara signifikan akibat aksi mempercantik portofolio oleh investor besar (window dressing) atau biasa disebut Santa Claus Rally terutama pada beberapa saham unggulan (blue chip).

Saham-saham unggulan tersebut dinilai masih memiliki valuasi yang cukup menarik untuk kembali diperhitungkan. Beberapa di antaranya adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Sama halnya seperti pasar saham, Nafan juga memprediksi pasar reksa dana setelah pemilu akan moncer dan memberikan banyak keuntungan.

"Kalau sudah terjadi inauguration atau penetapan pemenang presiden dan wakil presiden, growth-nya akan terlihat dengan jelas di akhir tahun, sehingga bisa memberikan kepastian bagi para investor," katanya.

Lebih lanjut dia juga menyarankan untuk mencari instrumen reksadana yang kinerjanya bertumbuh dilihat secara historisnya, sehingga kedepannya bisa mampu menghasilkan return profit yang konsisten. Lebih bagus jika di atas kinerja bunga deposito. 

Baca juga: Tip Aman Investasi Saham Ala Belvin Tannadi, Berani Coba?
 

Perdagangan saham (Sumber foto: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Perdagangan saham (Sumber foto: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Senada dengan pernyataan sebelumnya, perencana keuangan, Maryadi Santana, juga memaparkan tak menutup kemungkinan pemilu 2024 berdampak pada kinerja produk-produk pasar modal baik saham dan reksa dana dari berbagai sektor. Beberapa di antaranya diproyeksikan bakal moncer atau justru melemah. Tentunya ini sangat mempengaruhi keputusan para investor.

“Setiap tahun politik, sektor consumer biasanya sedikit terdorong karena banyak perputaran uang untuk konsumsi,” kata Maryadi.

Adapun, dari sektor consumer sendiri, sejumlah saham yang terpantau menunjukan performa baik menjelang awalan tahun di antaranya ada Mayora Indah Tbk (MYOR), Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Kino Indonesia Tbk (KINO), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Selain itu, menurutnya sektor perbankan masih menarik. Situasi suku bunga yang turun saat ini akan mendorong permintaan kredit yang tinggi. Sementara sektor komoditas justru akan mengalami penurunan.

“Sektor komoditas akan tertahan di tahun depan, harga batu bara harusnya naik di musim dingin akhir tahun, tapi justru menurun selain itu minyak juga sempat turun, kalau mau investasi pintar-pintar saja pilih emitennya,” ujarnya.

Sementara untuk reksa dana, Maryadi menilai reksa dana obligasi pemerintah akan lebih menarik di 2024. Mengingat saat ini suku bunga sedang turun, artinya harga obligasi akan naik. Terdapat beberapa jenis obligasi pemerintah yang dapat dipilih, antara lain obligasi negara ritel Indonesia (ORI), sukuk ritel (SR), sukuk negara tabungan (ST), serta saving bond ritel (SBR).

Sebelum membeli instrumen investasi pasar modal, calon investor sebaiknya mewaspadai beberapa hal seperti perubahan-perubahan kebijakan dan sinyal-sinyal negatif misalnya dari naik turunnya suku bunga.

“Strateginya kita harus tahu dulu beli saham dan reksa dana tujuannya untuk apa, jangan hanya ikut-ikutan karena orang lain untung di situ,” katanya.

Selanjutnya dia menyarankan, calon investor sebaiknya membuat konsep untuk mencapai tujuan investasinya. Cari tahu kita perlu peningkatan berapa persen dari instrumen-instrumen tersebut, misalnya saham dan reksa dananya mau naik berapa persen.

“Pilih saham-saham yang pergerakannya lambat tapi ada kenaikannya, jangan pilih yang cepat naik,” katanya.

Dia menyarankan, para pemula bisa investasi saham di sektor perbankan besar seperti BBRI dan BBCA yang walaupun pelan tapi terlihat kenaikannya. Sementara untuk reksa dana, bisa memilih reksa dana pasar uang karena risikonya rendah, serta bisa memberikan potensi pengembalian investasi yang lebih tinggi dari deposito dan tabungan. 

Baca juga: Melihat Peluang Cuan Investasi Menuju Tahun Pemilu

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Sinopsis Film Trauma Center, Aksi Penyelamatan Saksi Kunci di Rumah Sakit

BERIKUTNYA

Review Film 13 Bom di Jakarta, Aksi Terorisme yang Mencekam & Menegangkan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: