Tip Aman Investasi Saham Ala Belvin Tannadi, Berani Coba?
08 August 2023 |
23:17 WIB
Geliat generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal semakin tinggi. Tak lepas dari perkembangan teknologi dan akses informasi super cepat, literasi mengenai berbagai produk investasi seperti saham, reksa dana, obligasi, Exchange Traded Fund (ETF), dan derivatif, hingga warrant semakin mudah dilakukan.
Melek investasi alhasil menjadi kata yang patut untuk disematkan untuk menggambarkan generasi muda yang merupakan kaum Gen Z dan milenial ini. Terlihat dari laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Maret 2023 lalu. Dari total 11,06 juta investor di pasar modal, 57,81 persen didominasi oleh generasi Z alias Gen Z dengan total aset Rp49,22 triliun.
Baca juga: Tak Perlu Panik, Begini Langkah Penting Bagi Investor Saham saat Nilai Investasinya Turun
Sementara di posisi kedua dengan persentase 22,94 persen adalah kaum milenial dengan aset Rp105,6 triliun. Dari jumlah ini, banyak yang sukses menghasilkan return tinggi dari investasi yang ditanam. Bahkan beberapa dari mereka bermodal belasan juta.
Sebut saja Belvin Tannadi. Dengan modal awal Rp12 juta dari ajakan teman kuliah untuk bermain saham ketimbang forex, pria asal Medan, Sumatra Utara itu, kini berpenghasilan miliaran rupiah dalam sebulan.
Tentu ada strategi yang dimainkan Belvin agar profit di pasar modal. Selain karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang cerah ketika dia terjun di dunia saham dan berhasil melipatgandakan profit, dia terbilang giat mempelajari ilmu saham.
Influencer dan penulis buku Ilmu Saham Powerful Chart Pattern ini belajar dengan ikut ke dalam grup-grup saham yang ada di Facebook dan Telegram. Dia rajin membaca dan mencari informasi tentang saham.
Belvin juga memilih perusahaan besar dengan fundamental yang baik. “Saya pilih saham yang sering naik puluhan persen dalam satu hari, saya melihat historynya,” imbuhnya.
Utang untuk berinvestasi tidak ada di kamus Belvin. Dia memilih untuk memakai dana sendiri yang dibagi ke dalam beberapa produk pasar modal. Sejauh ini, investasinya 90 persen masih didominasi saham, sementara 10 persen kripto dan lainnya.
Investasi di saham pun dibaginya ke sejumlah emiten. Menurut CEO PT Ilmu Saham Indonesia ini, setidaknya berinvestasi ke dalam 5 saham dengan persentase yang berbeda-beda.
“Untuk trading maksimal 10 persen dana kita untuk satu kali open posisi. Jadi psikologisnya kita lebih aman. Kalau kita all-in agak bahaya,” tutur Belvin yang memborong lembar saham emiten PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) melalui empat sekuritas pada awal 2023 itu.
Untuk investor pemula, dia menyarankan agar dana yang dikeluarkan untuk investasi jangan terlalu tinggi. Jangan sampai harta yang dimiliki semuanya diinvestasikan. “Sebaiknya beli 5 juta dulu, pelajari dulu sebelum kita investasi lebih banyak,” sarannya.
Pilih saham yang masuk jajaran Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham-saham ini memiliki return on equity (ROE) di atas 15 persen, risikonya rendah walaupun return yang dihasilkan juga rendah.
Perhatikan juga situasi politik yang mempengaruhi turun naiknya harga saham. Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, Belvin menilai banyak investor yang masih wait and see. Kalaupun tetap ingin investasi, dia menyarankan untuk membeli saham yang berkaitan dengan kegiatan pemilu seperti perusahaan media hingga percetakan.
Editor: Fajar Sidik
Melek investasi alhasil menjadi kata yang patut untuk disematkan untuk menggambarkan generasi muda yang merupakan kaum Gen Z dan milenial ini. Terlihat dari laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Maret 2023 lalu. Dari total 11,06 juta investor di pasar modal, 57,81 persen didominasi oleh generasi Z alias Gen Z dengan total aset Rp49,22 triliun.
Baca juga: Tak Perlu Panik, Begini Langkah Penting Bagi Investor Saham saat Nilai Investasinya Turun
Sementara di posisi kedua dengan persentase 22,94 persen adalah kaum milenial dengan aset Rp105,6 triliun. Dari jumlah ini, banyak yang sukses menghasilkan return tinggi dari investasi yang ditanam. Bahkan beberapa dari mereka bermodal belasan juta.
Sebut saja Belvin Tannadi. Dengan modal awal Rp12 juta dari ajakan teman kuliah untuk bermain saham ketimbang forex, pria asal Medan, Sumatra Utara itu, kini berpenghasilan miliaran rupiah dalam sebulan.
Tentu ada strategi yang dimainkan Belvin agar profit di pasar modal. Selain karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang cerah ketika dia terjun di dunia saham dan berhasil melipatgandakan profit, dia terbilang giat mempelajari ilmu saham.
Influencer dan penulis buku Ilmu Saham Powerful Chart Pattern ini belajar dengan ikut ke dalam grup-grup saham yang ada di Facebook dan Telegram. Dia rajin membaca dan mencari informasi tentang saham.
Belvin juga memilih perusahaan besar dengan fundamental yang baik. “Saya pilih saham yang sering naik puluhan persen dalam satu hari, saya melihat historynya,” imbuhnya.
Utang untuk berinvestasi tidak ada di kamus Belvin. Dia memilih untuk memakai dana sendiri yang dibagi ke dalam beberapa produk pasar modal. Sejauh ini, investasinya 90 persen masih didominasi saham, sementara 10 persen kripto dan lainnya.
Investasi di saham pun dibaginya ke sejumlah emiten. Menurut CEO PT Ilmu Saham Indonesia ini, setidaknya berinvestasi ke dalam 5 saham dengan persentase yang berbeda-beda.
“Untuk trading maksimal 10 persen dana kita untuk satu kali open posisi. Jadi psikologisnya kita lebih aman. Kalau kita all-in agak bahaya,” tutur Belvin yang memborong lembar saham emiten PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) melalui empat sekuritas pada awal 2023 itu.
Untuk investor pemula, dia menyarankan agar dana yang dikeluarkan untuk investasi jangan terlalu tinggi. Jangan sampai harta yang dimiliki semuanya diinvestasikan. “Sebaiknya beli 5 juta dulu, pelajari dulu sebelum kita investasi lebih banyak,” sarannya.
Pilih saham yang masuk jajaran Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham-saham ini memiliki return on equity (ROE) di atas 15 persen, risikonya rendah walaupun return yang dihasilkan juga rendah.
Perhatikan juga situasi politik yang mempengaruhi turun naiknya harga saham. Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, Belvin menilai banyak investor yang masih wait and see. Kalaupun tetap ingin investasi, dia menyarankan untuk membeli saham yang berkaitan dengan kegiatan pemilu seperti perusahaan media hingga percetakan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.