5 Cara Menghadapi Holiday Blues, Perasaan Negatif usai Libur Panjang
02 January 2024 |
16:00 WIB
Kembali ke rutinitas setelah menikmati libur panjang natal dan tahun baru memang menjadi tantangan bagi sebagian orang. Bukannya bersemangat lagi setelah libur panjang, beberapa orang justru merasakan demotivasi pada rutinitas harian dan pekerjaannya karena masa liburannya telah selesai.
Kondisi tersebut kerap disebut dengan post holiday blues. Orang-orang yang terkena post holiday blues kerap mengalami perasaan aneh setelah liburan, seperti kesedihan, kesepian, kelelahan, kekecewaan, ketakutan, dan hal-hal tak mengenakkan lain.
Baca juga: Lakukan 5 Cara Ini untuk Mengurangi Stres Akibat Monday Blues
Psikolog Kasandra & Associates A Kasandra Putranto mengatakan bahwa kondisi ini sebenarnya adalah hal yang wajar dialami oleh sebagian orang. Umumnya, post holiday blues hanya berlangsung dalam hitungan hari.
Kendati demikian, kondisi ini tak boleh diselepekan. Sebab, post holiday blues yang tidak terkendali bisa sampai mengganggu rutinitas harian setelah liburan usai. Sindrom ini biasanya dipicu oleh kegembiraaan yang dirasa hilang secara tiba-tiba ketika momen liburan sudah berakhir.
Oleh karenanya, alih-alih menjadi bahagia dan bersemangat menjalani hari lagi seusai liburan, orang malah jadi merasakan kesedihan. Hal ini yang kemudian membuat rutinitas harian terasa begitu berat dijalani setelah liburan.
Kasandra mengatakan pemicu post holiday blues bisa berbeda-beda pada masing-masing individu. Tentu saja diperlukan pemeriksaan yang lebih dalam untuk mengetahui kondisi dan penyebabnya.
Namun, biasanya masalah seperti ini muncul hanya karena penyesuaian diri saja. Pikiran orang masih terjebak pada momen-momen liburan dan membuat mereka tidak kunjung fokus menjalani aktivitas harian. Namun, alasan kelelahan juga bisa jadi penyebab lain yang ikut mendorong hal tersebut.
“Ada beberapa tanda-tanda orang terkena post holiday blues. Hal yang paling kentara ialah ketidaksiapan menerima fakta bahwa liburannya telah berakhir,” ungkap Kasandra kepada Hypeabis.id.
Jika Genhype merasa sedang terkena post holiday blues, ada beberapa saran berikut yang bisa dilakukan. Melansir dari Health, mengintervensi gaya hidup pada dasarnya bisa membuat kita memiliki kendali penuh atas diri sendiri. Hal ini penting agar post holiday blues tidak berlangsung berkepanjangan.
1. Perhatikan Pola Tidur
Pola tidur orang kerap berubah ketika libur panjang. Namun, hal ini sebenarnya tidak disarankan. Penting sekali untuk tetap menjaga pola tidur harian yang sehat, meski sedang dalam kondisi liburan.
Oleh karena itu, selepas liburan, segeralah perbaiki pola tidur. Hal ini penting bukan saja untuk menjaga kesehatan mental, tetapi juga mencegah kondisi kronis lain, sepertu obesitas, tekanan darah tinggi, hingga stroke.
Orang dewasa disarankan tidur setidaknya tujuh jam setiap malam. Dengan tidur yang cukup, suasana hati akan lebih mudah dikendalikan.
2. Pola Makan Seimbang
Stres yang muncul ketika mendekati berakhirnya liburan kerap membuat orang melampiaskannya ke makanan. Jika yang dipilih adalah makanan yang tinggi lemak atau gula, yang meski terasa enak, ini justru bisa jadi senjata makan tuan. Sebab, kedua kandungan tersebut bisa memperbanyak stres dan kecematan.
Untuk menjaga kebiasaan makan sehat, cobalah untuk menambahkan atau mengganti makanan tertentu menjadi produk yang lebih sehat. Termasuk, menjadikan buah-buahan dan sayuran segar ke dalam konsumsi harianmu.
3. Lakukan Aktivitas Fisik
Cara menghilangkan post holiday blues lainnya adalah dengan latihan fisik. Olahraga yang teratur bisa membantu tubuh mengatur suasana hati sehingga terhindar dari kecemasan dan stres berlebihan.
Olahraga juga bisa mempertahankan motivasi yang baik. Jika tidak bisa berolahraga sendiri, cobalah untuk mengajak teman atau keluarga untuk berlibur bersama. Hal ini juga bisa membuat proses transisi antara liburan dan rutinitas berjalan dengan lebih halus.
4. Buat Rencana
Membuat rencana akan melatih kita untuk tahu apa yang akan dilakukan pada masa depan. Orang-orang yang mengalami kesedihan setelah liburan sebagian merasa tidak memiliki sesuatu yang dinanti setelah kegiatan berwisatanya selesai.
Padahal, jika seseorang bisa merencanakan perjalanan liburan, seharusnya orang juga bisa membuat agenda apa yang akan dilakukan setelah selesai berlibur. Ini akan membantu seseorang untuk menjaga momentum gembira selepas libur selesai.
5. Mencoba Hal Baru
Mencoba hal baru bisa menjadi motivasi yang baik setelah masa liburan selesai. Mulailah dari hal-hal sederhana, seperti menjajal makanan baru, mengunjungi teman dekat, atau hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya.
Memiliki semangat mencoba hal baru akan membuat fokus seseorang setelah liburan tidak langsung pada rutinitas. Efeknya, proses transisi liburan ke pekerjaan bisa berjalan lebih mulus.
Baca juga: Enggak Semangat Kerja? Bisa Jadi Kalian Lagi Demotivasi
Editor: Dika Irawan
Kondisi tersebut kerap disebut dengan post holiday blues. Orang-orang yang terkena post holiday blues kerap mengalami perasaan aneh setelah liburan, seperti kesedihan, kesepian, kelelahan, kekecewaan, ketakutan, dan hal-hal tak mengenakkan lain.
Baca juga: Lakukan 5 Cara Ini untuk Mengurangi Stres Akibat Monday Blues
Psikolog Kasandra & Associates A Kasandra Putranto mengatakan bahwa kondisi ini sebenarnya adalah hal yang wajar dialami oleh sebagian orang. Umumnya, post holiday blues hanya berlangsung dalam hitungan hari.
Kendati demikian, kondisi ini tak boleh diselepekan. Sebab, post holiday blues yang tidak terkendali bisa sampai mengganggu rutinitas harian setelah liburan usai. Sindrom ini biasanya dipicu oleh kegembiraaan yang dirasa hilang secara tiba-tiba ketika momen liburan sudah berakhir.
Oleh karenanya, alih-alih menjadi bahagia dan bersemangat menjalani hari lagi seusai liburan, orang malah jadi merasakan kesedihan. Hal ini yang kemudian membuat rutinitas harian terasa begitu berat dijalani setelah liburan.
Kasandra mengatakan pemicu post holiday blues bisa berbeda-beda pada masing-masing individu. Tentu saja diperlukan pemeriksaan yang lebih dalam untuk mengetahui kondisi dan penyebabnya.
Namun, biasanya masalah seperti ini muncul hanya karena penyesuaian diri saja. Pikiran orang masih terjebak pada momen-momen liburan dan membuat mereka tidak kunjung fokus menjalani aktivitas harian. Namun, alasan kelelahan juga bisa jadi penyebab lain yang ikut mendorong hal tersebut.
“Ada beberapa tanda-tanda orang terkena post holiday blues. Hal yang paling kentara ialah ketidaksiapan menerima fakta bahwa liburannya telah berakhir,” ungkap Kasandra kepada Hypeabis.id.
Jika Genhype merasa sedang terkena post holiday blues, ada beberapa saran berikut yang bisa dilakukan. Melansir dari Health, mengintervensi gaya hidup pada dasarnya bisa membuat kita memiliki kendali penuh atas diri sendiri. Hal ini penting agar post holiday blues tidak berlangsung berkepanjangan.
Kiat Menghadapi Post Holiday Blues
1. Perhatikan Pola Tidur
Pola tidur orang kerap berubah ketika libur panjang. Namun, hal ini sebenarnya tidak disarankan. Penting sekali untuk tetap menjaga pola tidur harian yang sehat, meski sedang dalam kondisi liburan.
Oleh karena itu, selepas liburan, segeralah perbaiki pola tidur. Hal ini penting bukan saja untuk menjaga kesehatan mental, tetapi juga mencegah kondisi kronis lain, sepertu obesitas, tekanan darah tinggi, hingga stroke.
Orang dewasa disarankan tidur setidaknya tujuh jam setiap malam. Dengan tidur yang cukup, suasana hati akan lebih mudah dikendalikan.
2. Pola Makan Seimbang
Stres yang muncul ketika mendekati berakhirnya liburan kerap membuat orang melampiaskannya ke makanan. Jika yang dipilih adalah makanan yang tinggi lemak atau gula, yang meski terasa enak, ini justru bisa jadi senjata makan tuan. Sebab, kedua kandungan tersebut bisa memperbanyak stres dan kecematan.
Untuk menjaga kebiasaan makan sehat, cobalah untuk menambahkan atau mengganti makanan tertentu menjadi produk yang lebih sehat. Termasuk, menjadikan buah-buahan dan sayuran segar ke dalam konsumsi harianmu.
3. Lakukan Aktivitas Fisik
Cara menghilangkan post holiday blues lainnya adalah dengan latihan fisik. Olahraga yang teratur bisa membantu tubuh mengatur suasana hati sehingga terhindar dari kecemasan dan stres berlebihan.
Olahraga juga bisa mempertahankan motivasi yang baik. Jika tidak bisa berolahraga sendiri, cobalah untuk mengajak teman atau keluarga untuk berlibur bersama. Hal ini juga bisa membuat proses transisi antara liburan dan rutinitas berjalan dengan lebih halus.
4. Buat Rencana
Membuat rencana akan melatih kita untuk tahu apa yang akan dilakukan pada masa depan. Orang-orang yang mengalami kesedihan setelah liburan sebagian merasa tidak memiliki sesuatu yang dinanti setelah kegiatan berwisatanya selesai.
Padahal, jika seseorang bisa merencanakan perjalanan liburan, seharusnya orang juga bisa membuat agenda apa yang akan dilakukan setelah selesai berlibur. Ini akan membantu seseorang untuk menjaga momentum gembira selepas libur selesai.
5. Mencoba Hal Baru
Mencoba hal baru bisa menjadi motivasi yang baik setelah masa liburan selesai. Mulailah dari hal-hal sederhana, seperti menjajal makanan baru, mengunjungi teman dekat, atau hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya.
Memiliki semangat mencoba hal baru akan membuat fokus seseorang setelah liburan tidak langsung pada rutinitas. Efeknya, proses transisi liburan ke pekerjaan bisa berjalan lebih mulus.
Baca juga: Enggak Semangat Kerja? Bisa Jadi Kalian Lagi Demotivasi
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.