Telekonsultasi Dinilai Efektif Jadi Solusi Awal Retas Kanker Payudara
12 December 2024 |
10:00 WIB
Indonesia masih terus berjibaku melawan kanker payudara. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum dialami oleh wanita di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2022, kanker payudara tercatat sebagai kanker dengan jumlah kasus tertinggi di Indonesia dengan jumlah 66.271 kasus baru.
Selain itu, kanker payudara juga menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian akibat kanker, setelah kanker paru dan kanker hati. Meskipun tingkat kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara makin meningkat, tantangan terbesar tetaplah pada akses terhadap layanan kesehatan yang tepat dan cepat.
Salah satu layanan kesehatan yang praktis di tengah perkembangan digital ini adalah telekonsultasi. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang penanganan awalnya bisa ditangani lebih dulu dengan prosedur telekonsultasi ini. Menjadi solusi akses kanker payudara yang lebih mudah, layanan ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan konsultasi kesehatan tanpa harus datang langsung ke rumah sakit atau klinik.
Baca Juga: Cegah Kanker Payudara, Ini Waktu yang Tepat Lakukan SADARI
Bagi pasien kanker payudara, telekonsultasi menawarkan banyak manfaat mulai dari konsultasi awal hingga pemantauan perkembangan kondisi setelah pengobatan. Dokter Spesialis Penyakit dalam Konsultan Hematologi-Onkologi MRCCC Jeffry Beta Tenggara menjelaskan, telekonsultasi ini memberikan pertolongan yang lebih cepat. “Terutama untuk pasien kanker payudara stadium lanjut. Metode terapi target yang terus berkembang tidak hanya meningkatkan harapan hidup, tetapi kualitas hidup lebih tinggi,” kata Jeffry.
Dengan telekonsultasi, pasien tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan mobilitas. Sebab, di Indonesia, Jeffry menyebut banyak pasien yang tinggal di daerah jauh dari pusat kota atau rumah sakit besar yang memiliki fasilitas kanker payudara yang memadai.
Menurut Jeffry, telekonsultasi memungkinkan pasien untuk mendapatkan konsultasi dengan dokter spesialis tanpa harus meninggalkan rumah atau bepergian jauh. Hal ini juga sangat menguntungkan terutama bagi pasien yang tidak memiliki kendaraan atau kesulitan bergerak karena kondisi medis.
Melalui telekonsultasi, pasien dapat lebih mudah mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai kanker payudara. Mekanismenya bekerja dengan cara dokter menjelaskan kondisi medis pasien secara detail, menjawab pertanyaan yang muncul, dan memberikan edukasi tentang pilihan pengobatan yang tersedia.
Pasien yang memahami kondisi dan pilihan pengobatannya akan merasa lebih tenang dan lebih siap dalam menjalani perawatan. Selain itu, dokter juga dapat memberikan saran terkait perubahan gaya hidup atau diet yang bermanfaat bagi pasien kanker payudara.
Selain itu, pasien kanker payudara yang sedang menjalani perawatan rutin atau pengobatan lanjutan dapat memanfaatkan telekonsultasi untuk memperoleh evaluasi medis secara berkala tanpa harus berkunjung ke rumah sakit setiap saat.
Dengan telekonsultasi, pasien dapat menghemat waktu dan biaya yang seharusnya mereka keluarkan untuk perjalanan jauh atau biaya inap di rumah sakit. Ini juga membantu mereka untuk lebih fokus pada pengobatan tanpa terganggu oleh perjalanan panjang ke fasilitas medis. Telekonsultasi memungkinkan pasien untuk tetap menjalani rutinitas sehari-hari mereka, meskipun mereka sedang dalam proses perawatan kanker.
Perlu diingat, salah satu tantangan dalam pengobatan kanker payudara adalah pemantauan kondisi pasien yang memerlukan kunjungan rutin ke rumah sakit. Dengan telekonsultasi, pasien bisa melakukan follow-up dan pemantauan kondisi mereka tanpa harus datang langsung ke rumah sakit. Dokter dapat memantau perkembangan pasien, mengevaluasi efek samping pengobatan, dan memberikan saran penanganan jika diperlukan. Ini memberikan keuntungan bagi pasien yang sedang menjalani perawatan jangka panjang, karena mereka dapat mendapatkan dukungan medis secara teratur tanpa banyak gangguan.
Di masa depan, telekonsultasi diharapkan akan semakin berkembang dan menjadi bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan akses internet, layanan ini dapat diakses lebih luas oleh masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Telekonsultasi juga memungkinkan dokter untuk memberikan perawatan yang lebih tepat waktu dan efisien, serta memantau perkembangan pasien dengan lebih baik.
Selain itu, teknologi medis yang terus berkembang. Misalnya aplikasi untuk pemantauan kondisi kesehatan dan analisis data medis yang akan makin memperkuat peran telekonsultasi dalam penanganan kanker payudara. Telekonsultasi dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas bagi pasien kanker payudara di Indonesia.
Baca Juga: Faktor Risiko dan Gejala Kanker Payudara yang Harus Diwaspadai
Editor: M. Taufikul Basari
Selain itu, kanker payudara juga menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian akibat kanker, setelah kanker paru dan kanker hati. Meskipun tingkat kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara makin meningkat, tantangan terbesar tetaplah pada akses terhadap layanan kesehatan yang tepat dan cepat.
Salah satu layanan kesehatan yang praktis di tengah perkembangan digital ini adalah telekonsultasi. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang penanganan awalnya bisa ditangani lebih dulu dengan prosedur telekonsultasi ini. Menjadi solusi akses kanker payudara yang lebih mudah, layanan ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan konsultasi kesehatan tanpa harus datang langsung ke rumah sakit atau klinik.
Baca Juga: Cegah Kanker Payudara, Ini Waktu yang Tepat Lakukan SADARI
Bagi pasien kanker payudara, telekonsultasi menawarkan banyak manfaat mulai dari konsultasi awal hingga pemantauan perkembangan kondisi setelah pengobatan. Dokter Spesialis Penyakit dalam Konsultan Hematologi-Onkologi MRCCC Jeffry Beta Tenggara menjelaskan, telekonsultasi ini memberikan pertolongan yang lebih cepat. “Terutama untuk pasien kanker payudara stadium lanjut. Metode terapi target yang terus berkembang tidak hanya meningkatkan harapan hidup, tetapi kualitas hidup lebih tinggi,” kata Jeffry.
Dengan telekonsultasi, pasien tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan mobilitas. Sebab, di Indonesia, Jeffry menyebut banyak pasien yang tinggal di daerah jauh dari pusat kota atau rumah sakit besar yang memiliki fasilitas kanker payudara yang memadai.
Menurut Jeffry, telekonsultasi memungkinkan pasien untuk mendapatkan konsultasi dengan dokter spesialis tanpa harus meninggalkan rumah atau bepergian jauh. Hal ini juga sangat menguntungkan terutama bagi pasien yang tidak memiliki kendaraan atau kesulitan bergerak karena kondisi medis.
Melalui telekonsultasi, pasien dapat lebih mudah mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai kanker payudara. Mekanismenya bekerja dengan cara dokter menjelaskan kondisi medis pasien secara detail, menjawab pertanyaan yang muncul, dan memberikan edukasi tentang pilihan pengobatan yang tersedia.
Pasien yang memahami kondisi dan pilihan pengobatannya akan merasa lebih tenang dan lebih siap dalam menjalani perawatan. Selain itu, dokter juga dapat memberikan saran terkait perubahan gaya hidup atau diet yang bermanfaat bagi pasien kanker payudara.
Selain itu, pasien kanker payudara yang sedang menjalani perawatan rutin atau pengobatan lanjutan dapat memanfaatkan telekonsultasi untuk memperoleh evaluasi medis secara berkala tanpa harus berkunjung ke rumah sakit setiap saat.
Dengan telekonsultasi, pasien dapat menghemat waktu dan biaya yang seharusnya mereka keluarkan untuk perjalanan jauh atau biaya inap di rumah sakit. Ini juga membantu mereka untuk lebih fokus pada pengobatan tanpa terganggu oleh perjalanan panjang ke fasilitas medis. Telekonsultasi memungkinkan pasien untuk tetap menjalani rutinitas sehari-hari mereka, meskipun mereka sedang dalam proses perawatan kanker.
Perlu diingat, salah satu tantangan dalam pengobatan kanker payudara adalah pemantauan kondisi pasien yang memerlukan kunjungan rutin ke rumah sakit. Dengan telekonsultasi, pasien bisa melakukan follow-up dan pemantauan kondisi mereka tanpa harus datang langsung ke rumah sakit. Dokter dapat memantau perkembangan pasien, mengevaluasi efek samping pengobatan, dan memberikan saran penanganan jika diperlukan. Ini memberikan keuntungan bagi pasien yang sedang menjalani perawatan jangka panjang, karena mereka dapat mendapatkan dukungan medis secara teratur tanpa banyak gangguan.
Di masa depan, telekonsultasi diharapkan akan semakin berkembang dan menjadi bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan akses internet, layanan ini dapat diakses lebih luas oleh masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Telekonsultasi juga memungkinkan dokter untuk memberikan perawatan yang lebih tepat waktu dan efisien, serta memantau perkembangan pasien dengan lebih baik.
Selain itu, teknologi medis yang terus berkembang. Misalnya aplikasi untuk pemantauan kondisi kesehatan dan analisis data medis yang akan makin memperkuat peran telekonsultasi dalam penanganan kanker payudara. Telekonsultasi dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas bagi pasien kanker payudara di Indonesia.
Baca Juga: Faktor Risiko dan Gejala Kanker Payudara yang Harus Diwaspadai
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.