ASI Berperan Vital dalam Mendukung Pertumbuhan Bayi Prematur
10 December 2024 |
22:00 WIB
Air susu ibu (ASI) telah teruji sebagai sumber nutrisi terbaik untuk bayi baru lahir. Kandungan gizi yang terkandung dalam ASI sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang fisik dan perkembangan otak bayi. Selain nutrisi lengkap, ASI juga berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh secara optimal.
Namun, bagi bayi yang lahir prematur atau sebelum usia kehamilan 37 minggu, pemberian ASI menjadi tantangan yang lebih kompleks. Meski demikian, ASI tetap memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung pemulihan dan perkembangan mereka.
Baca juga: Cek Pentingnya Deteksi Dini Tiroid pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir
ASI mengandung berbagai nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam ASI terdapat protein, lemak, karbohidrat, vitamin, serta mineral yang mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih sangat rentan.
Selain itu, ASI juga kaya akan zat bioaktif, seperti antibodi, hormon, dan oligosakarida, yang tidak hanya berfungsi memberi nutrisi, tetapi juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan melawan infeksi.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrologi-Hepatologi di RSIA Bunda Jakarta Ariani Dewi Widodo mengatakan, ASI sangat penting dalam mendukung perkembangan saluran cerna bayi. "ASI mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan infeksi, serta oligosakarida yang mendukung pertumbuhan mikrobiota usus yang sehat," ujarnya.
Pada bayi yang lahir cukup bulan, sistem pencernaan mereka umumnya sudah cukup berkembang untuk memproses ASI dengan baik. Namun, bayi prematur menghadapi tantangan besar karena sistem pencernaan mereka belum sepenuhnya matang.
Ariani menjelaskan bahwa bayi prematur seringkali mengalami keterlambatan dalam perkembangan saluran cerna, yang dapat mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. "Saluran cerna bayi prematur belum sepenuhnya berkembang, sehingga kemampuan mereka untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari ASI menjadi lebih terbatas," jelasnya.
Bayi prematur juga lebih rentan terhadap masalah pencernaan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, muntah, serta gangguan pertumbuhan. Dalam kondisi seperti ini, pemberian ASI sangat penting karena ASI dapat membantu memperkuat saluran cerna dan mendukung pematangan motilitas usus, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan yang lebih serius.
Selain masalah pencernaan, sistem kekebalan tubuh bayi prematur juga belum sepenuhnya berkembang. Bayi prematur lebih rentan terhadap infeksi karena antibodi yang seharusnya diterima melalui plasenta selama kehamilan belum dapat diperoleh dengan cukup.
Di sinilah ASI memiliki peran yang sangat krusial. ASI mengandung sejumlah antibodi, termasuk imunoglobulin A (IgA), yang melindungi saluran cerna bayi dari patogen dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini sangat penting terutama bagi bayi prematur yang lebih mudah terinfeksi berbagai penyakit.
Ariani juga menambahkan bahwa ASI berfungsi untuk memperkuat lapisan pelindung pada saluran cerna bayi prematur yang masih sangat tipis. Tanpa perlindungan yang cukup, protein-protein besar dari makanan dapat menembus dinding usus dan menyebabkan reaksi alergi. ASI membantu mengurangi risiko ini dengan memperkuat barrier saluran cerna yang pada akhirnya dapat mengurangi kemungkinan terjadinya alergi dan infeksi.
Meski ASI merupakan pilihan terbaik untuk bayi prematur, pemberian ASI tidak selalu mudah terutama jika ibu mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI yang cukup. Produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur sering kali membutuhkan waktu lebih lama dan perhatian ekstra. Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan dan dukungan keluarga sangat penting dalam memastikan keberhasilan pemberian ASI.
Ariani menegaskan pentingnya dukungan penuh untuk ibu bayi prematur guna memastikan produksi ASI tetap lancar. "Ibu yang memberikan ASI memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan dan keluarga agar proses ini berjalan sukses. Dukungan yang positif sangat membantu agar ibu merasa lebih percaya diri," ujarnya.
Baca juga: Cara Merawat Bayi Prematur: Pentingnya Usia Koreksi untuk Tumbuh Kembang Optimal
Ibu bayi prematur juga perlu diberikan pelatihan tentang cara memompa ASI yang benar serta teknik menyusui yang tepat, mengingat bayi prematur seringkali belum mampu menghisap ASI dengan efektif. Salah satu pendekatan yang dapat membantu adalah skin-to-skin care atau kontak kulit ke kulit, yang telah terbukti merangsang refleks mengisap bayi serta meningkatkan produksi ASI pada ibu.
Dukungan yang tepat juga membuat ASI dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi bayi prematur. Tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, ASI juga dalam mendukung perkembangan fisik dan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, termasuk saluran pencernaan.
Editor: Fajar Sidik
Namun, bagi bayi yang lahir prematur atau sebelum usia kehamilan 37 minggu, pemberian ASI menjadi tantangan yang lebih kompleks. Meski demikian, ASI tetap memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung pemulihan dan perkembangan mereka.
Baca juga: Cek Pentingnya Deteksi Dini Tiroid pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir
ASI mengandung berbagai nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam ASI terdapat protein, lemak, karbohidrat, vitamin, serta mineral yang mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih sangat rentan.
Selain itu, ASI juga kaya akan zat bioaktif, seperti antibodi, hormon, dan oligosakarida, yang tidak hanya berfungsi memberi nutrisi, tetapi juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan melawan infeksi.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrologi-Hepatologi di RSIA Bunda Jakarta Ariani Dewi Widodo mengatakan, ASI sangat penting dalam mendukung perkembangan saluran cerna bayi. "ASI mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan infeksi, serta oligosakarida yang mendukung pertumbuhan mikrobiota usus yang sehat," ujarnya.
Pada bayi yang lahir cukup bulan, sistem pencernaan mereka umumnya sudah cukup berkembang untuk memproses ASI dengan baik. Namun, bayi prematur menghadapi tantangan besar karena sistem pencernaan mereka belum sepenuhnya matang.
Ariani menjelaskan bahwa bayi prematur seringkali mengalami keterlambatan dalam perkembangan saluran cerna, yang dapat mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. "Saluran cerna bayi prematur belum sepenuhnya berkembang, sehingga kemampuan mereka untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari ASI menjadi lebih terbatas," jelasnya.
Rentan Masalah Pencernaan
Bayi prematur juga lebih rentan terhadap masalah pencernaan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, muntah, serta gangguan pertumbuhan. Dalam kondisi seperti ini, pemberian ASI sangat penting karena ASI dapat membantu memperkuat saluran cerna dan mendukung pematangan motilitas usus, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan yang lebih serius.Selain masalah pencernaan, sistem kekebalan tubuh bayi prematur juga belum sepenuhnya berkembang. Bayi prematur lebih rentan terhadap infeksi karena antibodi yang seharusnya diterima melalui plasenta selama kehamilan belum dapat diperoleh dengan cukup.
Di sinilah ASI memiliki peran yang sangat krusial. ASI mengandung sejumlah antibodi, termasuk imunoglobulin A (IgA), yang melindungi saluran cerna bayi dari patogen dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini sangat penting terutama bagi bayi prematur yang lebih mudah terinfeksi berbagai penyakit.
Ariani juga menambahkan bahwa ASI berfungsi untuk memperkuat lapisan pelindung pada saluran cerna bayi prematur yang masih sangat tipis. Tanpa perlindungan yang cukup, protein-protein besar dari makanan dapat menembus dinding usus dan menyebabkan reaksi alergi. ASI membantu mengurangi risiko ini dengan memperkuat barrier saluran cerna yang pada akhirnya dapat mengurangi kemungkinan terjadinya alergi dan infeksi.
Meski ASI merupakan pilihan terbaik untuk bayi prematur, pemberian ASI tidak selalu mudah terutama jika ibu mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI yang cukup. Produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur sering kali membutuhkan waktu lebih lama dan perhatian ekstra. Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan dan dukungan keluarga sangat penting dalam memastikan keberhasilan pemberian ASI.
Ariani menegaskan pentingnya dukungan penuh untuk ibu bayi prematur guna memastikan produksi ASI tetap lancar. "Ibu yang memberikan ASI memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan dan keluarga agar proses ini berjalan sukses. Dukungan yang positif sangat membantu agar ibu merasa lebih percaya diri," ujarnya.
Baca juga: Cara Merawat Bayi Prematur: Pentingnya Usia Koreksi untuk Tumbuh Kembang Optimal
Ibu bayi prematur juga perlu diberikan pelatihan tentang cara memompa ASI yang benar serta teknik menyusui yang tepat, mengingat bayi prematur seringkali belum mampu menghisap ASI dengan efektif. Salah satu pendekatan yang dapat membantu adalah skin-to-skin care atau kontak kulit ke kulit, yang telah terbukti merangsang refleks mengisap bayi serta meningkatkan produksi ASI pada ibu.
Dukungan yang tepat juga membuat ASI dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi bayi prematur. Tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, ASI juga dalam mendukung perkembangan fisik dan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, termasuk saluran pencernaan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.