UGG Boots. (Sumber foto: x.com/UGG)

Evolusi Sepatu Bot UGG dan Dampak Abadinya Terhadap Tren Fesyen Dunia

31 December 2023   |   08:30 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

UGG boots telah lama jadi pilihan kado untuk perayaan ulang tahun bahkan Natal dari tahun ke tahun. Memasuki musim gugur, Genhype akan sering melihat orang-orang modis mengenakannya di setiap kesempatan untuk melindungi kaki dari udara dingin. Namun, tahukah kalian asal-usul alas kaki ikonik ini?

Dalam lanskap fesyen yang luas, tren tertentu muncul sebagai ikon yang tak lekang oleh waktu, melampaui musim dan batas geografis. Salah satu fenomena yang telah memantapkan dirinya dalam leksikon mode global adalah sepatu bot UGG. Apa yang awalnya merupakan pilihan alas kaki praktikal dan sederhana bagi peselancar Australia telah berubah menjadi fenomena budaya dan mode.

Baca juga: Menelusuri Perjalanan Karier Meriah Vivienne Westwood dari Masa ke Masa

Perlu diketahui bahwa asal-usul sepatu bot ini sedikit kompleks. Dilansir melalui situs UGG, diyakini bahwa ide sepatu ini pertama kali terwujud pada akhir 1800-an. Inovasi ini dimulai ketika para penggembala Australia menggunakan tali kulit untuk mengikat kulit domba di sekitar kaki dan pergelangan kaki mereka. Pada era 1920-an, pelindung kaki berkembang menjadi sepatu bot yang sering dipakai di pedesaan Australia oleh para pencukur bulu domba.

Baru pada 1933 laporan tentang produsen sepatu bot UGG komersial pertama muncul. Pembuatan sepatu bot komersial yang paling awal diketahui dilakukan pada 1933 perusahaan yang berbasis di New South Wales, The Blue Mountains Ugg Boot Company, diikuti oleh Frank Mortel dari Mortel’s Sheepskin Company pada 1950-an.

Meskipun Frank bukanlah orang pertama yang memproduksi sepatu bot kulit domba, dia mengklaim bahwa dialah orang pertama yang memberi merek sepatu tersebut 'UGG Boots' pada 1958 setelah istrinya mengatakan bahwa sepatu pertama yang dia buat jelek. Tak heran jika istilah UGG sendiri diyakini berasal dari kata 'ugly'.

Namun, sepatu bot ini benar-benar menjadi mode mainstream pada 1970-an berkat komunitas selancar Australia. Penduduk lokal Gold Coast dan Byron Bay menyukai alas kaki berbulu halus ini sebagai penghangat kaki yang kedinginan setelah berselancar.

Legenda selancar lokal Sydney, Shane Stedman, memutuskan untuk mendaftarkan trademark pada istilah “Ugh-Boots” dan sejak itu berulang kali menyatakan secara terbuka bahwa dialah yang menemukan ikon fesyen Australia tersebut.
 

Awal meluasnya popularitas UGG ke ranah mode bermula ketika komunitas peselancar di California pada era 1970-an mulai menggunakan sepatu ini. Salah satu peselancar Australia memanfaatkan popularitas UGG yang meningkat di Amerika Serikat. Brian Smith mengemas kopernya yang penuh dengan sepatu bot UGG, mengajak temannya, Doug Jensen dan mereka berangkat ke AS untuk memulai usaha bisnis baru mereka; mengimpor sepatu bot UGG.

Setibanya di AS, Smith mendaftarkan merek dagang dengan nama UGG dan bersama Jensen, mulai mengimpor sepatu bot kulit domba dan menjualnya ke penduduk setempat. Bisnis mereka berkembang pesat dan pada 1985 sehingga Smith mendaftarkan merek dagang dengan nama kedua, 'Original UGG Boot UGG Australia'.

Kehangatan dan kenyamanannya menarik khalayak yang lebih luas, dan tak lama kemudian, sepatu bot UGG mulai digunakan di resor ski dan jadi bagian tetap dari tren mode musim dingin. Namun, baru pada tahun 2000-an merek ini mengalami peningkatan pesat menjadi tren internasional.

Selebritas dan fashion influencer mulai mengenakan sepatu bot UGG sebagai bagian dari gaya yang lebih santai, mengubahnya menjadi simbol relaxed luxury. Merek seperti UGG berkolaborasi dengan desainer ternama, sehingga mendorong sepatu bot ini menjadi sorotan mode. 

Alas kaki yang tadinya merupakan kebutuhan praktis, kini menjadi aksesori yang wajib dimiliki. Sepatu bot UGG  punmulai menghiasi kaki para ikon fesyen, mulai dari artis papan atas Hollywood hingga model runway.


Sepatu Bot UGG pada Abad 21: Item Fesyen Utama

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by UGG® (@ugg)


Awal 2000-an menandai momen penting bagi sepatu bot UGG saat mereka bertransisi dari kenyamanan kasual menjadi fashion statement. Para desainer mulai memasukkan UGG ke dalam koleksi mereka, menampilkan keserbagunaan sepatu bot dalam tren gaya high-end.

Sepatu bot kulit domba tradisional itu didesain ulang dengan hiasan, pola unik, dan warna yang beragam, memastikan sepatu tersebut tidak lagi terbatas untuk gaya pakaian kasual.

UGG juga mendiversifikasi lini produknya, memperkenalkan gaya yang berbeda, termasuk ankle boots, sandal, dan bahkan dengan hak tinggi. Kemampuan beradaptasi ini berkontribusi pada popularitas mereka yang bertahan lama, menjadikan UGG terkenal di industri mode.

Saat ini, sepatu bot UGG terus menjadi bahan pokok lemari pakaian di seluruh dunia. Sepatu bot ini telah membuktikan daya tahannya dengan mengikuti tren fesyen,  berevolusi untuk memenuhi tuntutan industri yang terus berubah serta menantang anggapan bahwa fesyen harus mengorbankan kenyamanan.

Perjalanan sepatu bot UGG dari pantai Australia hingga catwalk di Paris merupakan bukti evolusi dan dampak jangka panjang pada dunia mode. Apa yang awalnya merupakan solusi praktis bagi para peselancar telah berkembang menjadi fenomena fesyen global, yang disukai karena kenyamanan, keserbagunaan, dan gaya ikoniknya.

Baca juga: Pelaku Usaha Mulai Berkreasi Sambut Tren Mode 2024

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Kaleidoskop 2023: Pameran Seni Rupa Penting Sepanjang 2023

BERIKUTNYA

Panduan 10 Tempat Parkir Dekat Bundaran HI untuk Malam Tahun Baru 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: