Menelusuri Perjalanan Karier Meriah Vivienne Westwood dari Masa ke Masa
30 December 2022 |
15:07 WIB
Kepergian desainer Vivienne Westwood membawa kesedihan yang mendalam bagi dunia mode global. Perancang busana asal Inggris itu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 81 tahun. Namun, meski Westwood telah tiada, karya-karyanya akan tetap abadi.
Desainer nyentrik ini banyak dikagumi dan menjadi inspirasi perancang busana dari generasi setelahnya. Karya-karya yang dibuatnya begitu menggugah bagi pencinta fesyen dan lewat idenya yang segar dan tak hanya mementingkan visual tapi juga nilai tambah.
Namun, sebelum menjadi legenda di dunia mode, Weswood memulai karier menjadi desainer dengan cerita panjang. Lika-liku perjalanan hidupnya telah menempanya dan membuatnya kini jadi dikagumi banyak orang.
Baca juga: Industri Mode Berduka, Desainer Vivienne Westwood Meninggal Dunia
Karier Westwood dimulai pada era 1970-an tak lama setelah dirinya bertemu Malcolm McLaren yang saat itu memanajeri grup Sex Pistols. Pada era tersebut, gerakan hippie menjadi mode yang paling populer di London.
Namun, hype tersebut tak mampu menginspirasi Westwood dan McLaren muda. Mereka justru lebih tertarik dengan pemberontakan, pakaian, musik, dan memorabilia khas 1950-an. Westwood lalu memulai merancang pakaian Teddy Boy untuk Malcolm pada 1971 dan membuka butik kecil bernama Let it Rock di Kings Road Nomor 430, Chelsea, London.
Setahun kemudian, minat Westwood beralih ke pakaian biker dan pakaian kulit. Toko itu diberi merek ulang dengan tengkorak dan tulang bersilang. Westwood dan McLaren juga mulai mendesain kaus dengan slogan cetak profokatif. Pada 1974, toko kembali berganti nama menjadi Sex.
Westwood menerima undangan untuk memamerkan koleksi Hypnos Musim Semi-Musim Panas 1984 di Tokyo pada penghargaan mode global Best of Five Hanae Mori, bersama Calvin Klein, Claude Montana, dan Gianfanco Ferre.
Westwood membuat catwalk kolaboratif resmi pertama dengan Malcolm McLaren. Mereka menamainya Koleksi Pirate 1981. Koleksi ini dipenuhi penampilan romantis dalam warna emas, oranye, dan kuning yang meledak ke kancah mode London.
Buku John Fairchild tahun 1989 Chic Savages menampilkan Westwood dalam daftar enam desainer top dunia bersama Armani, Lagerfeld, Saint Laurent, Lacroix, dan Ungaro.
Pada periode ini, Westwood juga diangkat sebagai profesor mode di Akademi Seni Terapan Wina dari 1989 hingga 1991. Pada 1990, butik Davies Street dibuka di Mayfair London. Westwood turut mendapatkan penghargaan Fashion Designer of the Year selama 2 tahun berturut-turut pada 1990 dan 1991 dari British Fashion Council.
Selama periode ini gaya Westwood sedikit bergeser dari punk dan ragamuffin, menjadi gadis 'Tatler' dengan mengenakan pakaian yang memparodikan orang-orang kelas atas. Sebuah pertemuan yang terjadi secara kebetulan mengilhami salah satu koleksinya yang paling penting dan berpengaruh, Harris Tweed, yang dirilis pada Musim Gugur-Musim Dingin 1987.
Westwood menyalurkan sifat kreatifnya dengan memproduksi tartan sendiri untuk koleksi musim gugur-musim dingin 1993/1994 Anglomania. Butik barunya kembali bertambah di 43 Conduit Street, pusat kota London.
Westwood ditunjuk sebagai profesor mode di Berliner Hochschule der Kunste pada 1993. Kemudian, Westwood juga berkolaborasi dengan Swatch untuk membuat jam tangan Putti dan Orb pada 1992/1993.
2000-2016
Pameran Vivienne Westwood: Koleksi Romilly McAlpine dibuka di Museum London dari April hingga Juni 2000. Westwood juga meluncurkan situs web resminya pada 2001.
Pada 2022, dirinya membuat butik baru di Hongkong dan dua di Korea. Westwood juga menerima penghargaan ekspor mode Inggris untuk desain pada Juni 2003. Pada musim gugur-musim dingin 2002/2003, kolaborasi Westwood bersama Commes des Garcons diluncurkan di Jepang dan Milan.
Butik premium Westwood dibuka di Paris pada 2016 dan Jepang pada 2017. Pada 2018, kolaborasi Westwood dengan Burberry diluncurkan sebagai dukungan untuk mengumpulkan uang guna membantu melindungi hujan hujan yang terancam punah. Westwood berfokus pada perang melawan pemanasan global.
Butik premiumnya kembali diluncurkan di Hongkong pada 2018. Kolaborasi tiga tahun Asics dan Westwood diluncurkan pada 2019. Masih pada tahun yang sama, Westwood juga berkolaborasi dengan Vans Anglomania dan Buffalo.
Pameran langsung Westwood terakhir berlangsung di London Fashion Week Musim Gugur-Musim Dingin 2019. Setelah itu, Westwood memutuskan beralih ke digital karena alasan lingkungan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Desainer nyentrik ini banyak dikagumi dan menjadi inspirasi perancang busana dari generasi setelahnya. Karya-karya yang dibuatnya begitu menggugah bagi pencinta fesyen dan lewat idenya yang segar dan tak hanya mementingkan visual tapi juga nilai tambah.
Namun, sebelum menjadi legenda di dunia mode, Weswood memulai karier menjadi desainer dengan cerita panjang. Lika-liku perjalanan hidupnya telah menempanya dan membuatnya kini jadi dikagumi banyak orang.
Baca juga: Industri Mode Berduka, Desainer Vivienne Westwood Meninggal Dunia
1971-1980
Karier Westwood dimulai pada era 1970-an tak lama setelah dirinya bertemu Malcolm McLaren yang saat itu memanajeri grup Sex Pistols. Pada era tersebut, gerakan hippie menjadi mode yang paling populer di London.
Namun, hype tersebut tak mampu menginspirasi Westwood dan McLaren muda. Mereka justru lebih tertarik dengan pemberontakan, pakaian, musik, dan memorabilia khas 1950-an. Westwood lalu memulai merancang pakaian Teddy Boy untuk Malcolm pada 1971 dan membuka butik kecil bernama Let it Rock di Kings Road Nomor 430, Chelsea, London.
Setahun kemudian, minat Westwood beralih ke pakaian biker dan pakaian kulit. Toko itu diberi merek ulang dengan tengkorak dan tulang bersilang. Westwood dan McLaren juga mulai mendesain kaus dengan slogan cetak profokatif. Pada 1974, toko kembali berganti nama menjadi Sex.
1981-1987
Westwood menerima undangan untuk memamerkan koleksi Hypnos Musim Semi-Musim Panas 1984 di Tokyo pada penghargaan mode global Best of Five Hanae Mori, bersama Calvin Klein, Claude Montana, dan Gianfanco Ferre.
Westwood membuat catwalk kolaboratif resmi pertama dengan Malcolm McLaren. Mereka menamainya Koleksi Pirate 1981. Koleksi ini dipenuhi penampilan romantis dalam warna emas, oranye, dan kuning yang meledak ke kancah mode London.
1988-1992
Buku John Fairchild tahun 1989 Chic Savages menampilkan Westwood dalam daftar enam desainer top dunia bersama Armani, Lagerfeld, Saint Laurent, Lacroix, dan Ungaro.
Pada periode ini, Westwood juga diangkat sebagai profesor mode di Akademi Seni Terapan Wina dari 1989 hingga 1991. Pada 1990, butik Davies Street dibuka di Mayfair London. Westwood turut mendapatkan penghargaan Fashion Designer of the Year selama 2 tahun berturut-turut pada 1990 dan 1991 dari British Fashion Council.
Selama periode ini gaya Westwood sedikit bergeser dari punk dan ragamuffin, menjadi gadis 'Tatler' dengan mengenakan pakaian yang memparodikan orang-orang kelas atas. Sebuah pertemuan yang terjadi secara kebetulan mengilhami salah satu koleksinya yang paling penting dan berpengaruh, Harris Tweed, yang dirilis pada Musim Gugur-Musim Dingin 1987.
1993-1999
Westwood menyalurkan sifat kreatifnya dengan memproduksi tartan sendiri untuk koleksi musim gugur-musim dingin 1993/1994 Anglomania. Butik barunya kembali bertambah di 43 Conduit Street, pusat kota London.
Westwood ditunjuk sebagai profesor mode di Berliner Hochschule der Kunste pada 1993. Kemudian, Westwood juga berkolaborasi dengan Swatch untuk membuat jam tangan Putti dan Orb pada 1992/1993.
2000-2016
Pameran Vivienne Westwood: Koleksi Romilly McAlpine dibuka di Museum London dari April hingga Juni 2000. Westwood juga meluncurkan situs web resminya pada 2001.
Pada 2022, dirinya membuat butik baru di Hongkong dan dua di Korea. Westwood juga menerima penghargaan ekspor mode Inggris untuk desain pada Juni 2003. Pada musim gugur-musim dingin 2002/2003, kolaborasi Westwood bersama Commes des Garcons diluncurkan di Jepang dan Milan.
2016- 2022
Butik premium Westwood dibuka di Paris pada 2016 dan Jepang pada 2017. Pada 2018, kolaborasi Westwood dengan Burberry diluncurkan sebagai dukungan untuk mengumpulkan uang guna membantu melindungi hujan hujan yang terancam punah. Westwood berfokus pada perang melawan pemanasan global.
Butik premiumnya kembali diluncurkan di Hongkong pada 2018. Kolaborasi tiga tahun Asics dan Westwood diluncurkan pada 2019. Masih pada tahun yang sama, Westwood juga berkolaborasi dengan Vans Anglomania dan Buffalo.
Pameran langsung Westwood terakhir berlangsung di London Fashion Week Musim Gugur-Musim Dingin 2019. Setelah itu, Westwood memutuskan beralih ke digital karena alasan lingkungan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.