Kaleidoskop 2023: 7 Catatan Penting Perkembangan Bisnis Daring
30 December 2023 |
18:30 WIB
Meski sempat dihantam pandemi Covid-19, dunia usaha kini kembali bergairah lagi bahkan menunjukkan peningkatan, khususnya bisnis daring. Kemajuan teknologi dan pengaruh media sosial membuat bisnis daring menjadi ladang basah bagi masyarakat untuk meraup cuan.
Kendati bisnis tatap muka (offline) bangkit kembali seusai pandemi pada 2022, bisnis daring telah memantapkan posisinya sebagai tulang punggung ekonomi digital dengan perkiraan valuasi sebesar US$82 miliar pada 2025.
Baca juga: Investor Ungkap Peluang Startup 2024, Sektor Ini Jadi Incaran
Geliat bisnis daring yang makin masif pun memunculkan sejumlah tren praktik bisnis dan pemasaran yang semakin luas dan variatif di kalangan pelaku usaha. Sepanjang tahun 2023, banyak kejadian penting yang mewarnai perkembangan bisnis daring di Tanah Air, mulai dari tren peningkatan transaksi belanja daring di ecommerce hingga makin masifnya praktik affiliate marketing atau pemasaran afiliasi.
Termasuk, maraknya praktik live shopping di media sosial, sepinya pusat grosir Tanah Abang yang menjadi perbincangan publik, tutupnya TikTok Shop lantaran kendala regulasi, hingga kembalinya layanan tersebut yang berkolaborasi dengan Tokopedia. Sepanjang 2023, Hypeabis.id merangkum setidaknya 7 catatan penting yang menjadi sorotan di dunia bisnis daring seperti berikut ini.
Kinerja transaksi platform e-commerce nasional tumbuh positif sampai dengan Oktober 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi e-commerce atau dagang-el tumbuh positif 10,69 persen secara month to month (mtm) mencapai Rp42,2 triliun pada Oktober 2023.
Sementara secara year on year (yoy), transaksi dagang-el tercatat tumbuh 4,99 persen mencapai Rp506,4 triliun. Adapun, dari segi volume transaksi, transaksi dagang-el hingga Oktober tahun ini sudah tercatat sebanyak 361,54 juta kali. Pencapaian tersebut ditopang oleh tiga kategori produk teratas yaitu fesyen, perawatan pribadi dan kosmetik, serta rumah tangga dan kantor.
Sementara itu, riset International Data Corporation (IDC) Asia Pacific memproyeksi transaksi berkaitan platform dagang-el di Indonesia bakal tembus US$118 miliar pada 2027, dengan pangsa pasar metode pembayaran yang didominasi oleh para penyedia layanan berbasis aplikasi. Tren di Tanah Air akan sejalan dengan proyeksi transaksi dagang-el Asia Tenggara (Asean) pada 2027 yang dipercaya tembus US$273,3 miliar.
Affiliate marketing merupakan program pemasaran berbasis komisi yang secara tidak langsung menghubungkan calon pembeli, dengan produk melalui link refferal khusus. Konsep pemasaran ini makin berkembang karena tak hanya membantu para pelaku bisnis meningkatkan penjualan dan menjangkau pasar yang luas, tetapi juga turut melahirkan tren profesi baru di kalangan masyarakat.
Program affiliate marketing pun digadang-gadang memegang peran penting dalam peta persaingan dagang-el di Indonesia. Riset yang dilakukan oleh Snapcart menyebutkan setidaknya ada empat platform dagang-el yang memimpin pasar affiliate marketing di Indonesia yakni Shopee (59 persen), TikTok (27 persen), Tokopedia (11 persen), dan Lazada (2 persen).
Tahun 2023 juga diramaikan dengan tren live shopping. Metode ini membuat banyak pelaku usaha mempromosikan sekaligus menjual produknya melalui siaran langsung dari media sosial, kemudian penonton yang tertarik membeli dapat langsung melakukan transaksi pada aplikasi atau tautan yang disediakan.
Hasil survei Jakpat bertajuk Indonesia E-commerce Trends 1st Semester of 2023 menyebutkan bahwa sebanyak 86 persen atau 540 dari 973 responden yang mengetahui konsep live shopping, pernah menonton live shopping. Bahkan, sebanyak 65 persen 540 responden yang pernah menonton live shopping, pernah melakukan transaksi di model bisnis tersebut. Ini membuktikan bahwa konsep live shopping merupakan sebuah minat belanja baru di masyarakat Indonesia, dan dijadikan ceruk pasar oleh para pelaku bisnis.
Kendati bisnis tatap muka (offline) bangkit kembali seusai pandemi pada 2022, bisnis daring telah memantapkan posisinya sebagai tulang punggung ekonomi digital dengan perkiraan valuasi sebesar US$82 miliar pada 2025.
Baca juga: Investor Ungkap Peluang Startup 2024, Sektor Ini Jadi Incaran
Geliat bisnis daring yang makin masif pun memunculkan sejumlah tren praktik bisnis dan pemasaran yang semakin luas dan variatif di kalangan pelaku usaha. Sepanjang tahun 2023, banyak kejadian penting yang mewarnai perkembangan bisnis daring di Tanah Air, mulai dari tren peningkatan transaksi belanja daring di ecommerce hingga makin masifnya praktik affiliate marketing atau pemasaran afiliasi.
Termasuk, maraknya praktik live shopping di media sosial, sepinya pusat grosir Tanah Abang yang menjadi perbincangan publik, tutupnya TikTok Shop lantaran kendala regulasi, hingga kembalinya layanan tersebut yang berkolaborasi dengan Tokopedia. Sepanjang 2023, Hypeabis.id merangkum setidaknya 7 catatan penting yang menjadi sorotan di dunia bisnis daring seperti berikut ini.
1. Peningkatan Transaksi E-commerce
Kinerja transaksi platform e-commerce nasional tumbuh positif sampai dengan Oktober 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi e-commerce atau dagang-el tumbuh positif 10,69 persen secara month to month (mtm) mencapai Rp42,2 triliun pada Oktober 2023.Sementara secara year on year (yoy), transaksi dagang-el tercatat tumbuh 4,99 persen mencapai Rp506,4 triliun. Adapun, dari segi volume transaksi, transaksi dagang-el hingga Oktober tahun ini sudah tercatat sebanyak 361,54 juta kali. Pencapaian tersebut ditopang oleh tiga kategori produk teratas yaitu fesyen, perawatan pribadi dan kosmetik, serta rumah tangga dan kantor.
Sementara itu, riset International Data Corporation (IDC) Asia Pacific memproyeksi transaksi berkaitan platform dagang-el di Indonesia bakal tembus US$118 miliar pada 2027, dengan pangsa pasar metode pembayaran yang didominasi oleh para penyedia layanan berbasis aplikasi. Tren di Tanah Air akan sejalan dengan proyeksi transaksi dagang-el Asia Tenggara (Asean) pada 2027 yang dipercaya tembus US$273,3 miliar.
Ilustrasi platform ecommerce. (Sumber gambar: Cottonbro Studio/Pexels)
2. Affiliate Marketing
Affiliate marketing merupakan program pemasaran berbasis komisi yang secara tidak langsung menghubungkan calon pembeli, dengan produk melalui link refferal khusus. Konsep pemasaran ini makin berkembang karena tak hanya membantu para pelaku bisnis meningkatkan penjualan dan menjangkau pasar yang luas, tetapi juga turut melahirkan tren profesi baru di kalangan masyarakat.Program affiliate marketing pun digadang-gadang memegang peran penting dalam peta persaingan dagang-el di Indonesia. Riset yang dilakukan oleh Snapcart menyebutkan setidaknya ada empat platform dagang-el yang memimpin pasar affiliate marketing di Indonesia yakni Shopee (59 persen), TikTok (27 persen), Tokopedia (11 persen), dan Lazada (2 persen).
3. Live Shopping
Tahun 2023 juga diramaikan dengan tren live shopping. Metode ini membuat banyak pelaku usaha mempromosikan sekaligus menjual produknya melalui siaran langsung dari media sosial, kemudian penonton yang tertarik membeli dapat langsung melakukan transaksi pada aplikasi atau tautan yang disediakan.Hasil survei Jakpat bertajuk Indonesia E-commerce Trends 1st Semester of 2023 menyebutkan bahwa sebanyak 86 persen atau 540 dari 973 responden yang mengetahui konsep live shopping, pernah menonton live shopping. Bahkan, sebanyak 65 persen 540 responden yang pernah menonton live shopping, pernah melakukan transaksi di model bisnis tersebut. Ini membuktikan bahwa konsep live shopping merupakan sebuah minat belanja baru di masyarakat Indonesia, dan dijadikan ceruk pasar oleh para pelaku bisnis.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.