Adu Canggih Gadget Flagship, Merek Apa yang Unggul?
26 December 2023 |
06:36 WIB
Gadget flagship semakin menjamur pada tahun ini dan dipastikan trennya berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Pasarnya kian manis seiring minat tinggi masyarakat yang ingin melengkapi gaya hidup dengan produk premium dan tentunya spesifikasi yang gahar.
Ingin mengambil peluang, Huawei sudah mengambil ancang-ancang kembali merilis produk MatePad flagship pada awal 2024. Menyasar para kreator konten dan profesional, perusahaan teknologi asal Tiongkok ini menghadirkan Huawei MatePad Pro 13.2 yang harganya ditaksir lebih dari Rp10 juta.
Baca juga: Cek 4 Gadget yang Wajib Dibawa Saat Liburan
Edy Supartono, Training Director Huawei Device Indonesia mengatakan kebutuhan akan tablet meningkat seiring masyarakat yang menginginkan perangkat yang ringan, praktis, dan efisien untuk bekerja secara mobile. Meskipun praktis, mereka juga menuntut spesifikasi advance dan premium dilengkapi dengan daya baterai yang tahan lama.
Kendati demikian, perangkat dengan spesifikasi tersebut terbilang tidak pilihan “Kebutuhannya masih belum sebanding dengan penyedianya. Kenapa memutuskan mengeluarkan MatePad Pro 13.2 karena kuenya masih besar. Masih banyak pasarnya,” ujarnya, Kamis (21/12/2023).
Selain spesifikasi premium, Edy menilai tablet dengan ukuran di atas 12 inci masih sangat sedikit di Indonesia. Oleh karena itu, Huawei percaya diri untuk menghadirkan seri MatePad Pro 13.2.
Seperti namanya, Huawei MatePad Pro 13.2 hadir dengan layar OLED fullscreen berukuran 13.2 inch. Tablet ini memiliki rasio layar 94 persen dari bodynya dan memiliki tingkat kecerahan mencapai 1000 nits. Layarnya sudah tersertifikasi TUV Rheinland Eye Comfort 3.0 yang mengurangi emisi cahaya biru dan bebas refleksi.
“Kita mengincar pasar premium. Di Indonesia, rata-rata tablet premium di atas 12 inci. Kami menargetkan (pasar) cukup besar di sini,” imbuhnya.
Huawei terbilang optimis dengan seri MatePad-nya di tengah pasar tablet yang mencatatkan penurunan sebesar 14,2 persen Yoy pada kuartal III/2023. International Data Corporation (IDC) mencatat pada periode ini, pengiriman tablet secara global mencapai 33,2 unit. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, pengirimannya mencapai 38,7 unit. Meskipun permintaan terbatas, pasar mengalami peningkatan sebesar 18 persen dibandingkan kuartal sebelumnya karena faktor musiman.
Sejauh ini, Apple memimpin pasar tablet dengan pengiriman 12,5 juta unit. Diikuti Samsung yang mengirimkan 6 juta unit tablet. Meskipun pengiriman Samsung mengalami kontraksi, perusahaan asal Korea Selatan ini tampaknya fokus pada perubahan haluan dengan berkonsentrasi pada segmen premium.
Sementara itu, Lenovo dan Huawei menempati posisi ketiga dan keempat pada pengiriman tablet kuartal III/2023 dengan pengapalan masing-masing 2,6 juta dan 2,3 juta unit. Setelah kinerja yang buruk pada kuartal terakhir, Amazon mampu memposisikan dirinya kembali di 5 besar dengan bersiap menghadapi musim liburan dan meluncurkan perangkat premium baru dengan harga terjangkau, Fire Max 11.
Manajer Riset IDC untuk Mobility dan Consumer Device Trackers Jitesh Urbani menilai tablet selalu menjadi pilihan di tengah-tengah PC dan ponsel pintar. Kondisi ini terus memberikan tekanan pasar. Namun, vendor yang sukses dalam penjualan menyadari bahwa tablet berfungsi paling baik ketika dipasangkan dengan PC atau smartphone. “Kami berharap pembuat tablet lainnya akan mengikuti jejaknya dengan menawarkan pengalaman perangkat lunak dan layanan yang lebih terpadu meskipun hal ini akan memerlukan waktu yang cukup lama,” harap Jitesh.
Selain tablet, sejumlah produsen smartphone juga berlomba-lomba menghadirkan produk flagship jelang akhir tahun ini. Sebut saja iQOO yang meluncurkan iQOO 12 dengan tagline “Monster Inside” karena membenamkan Snapdragon 8 Gen 3 dengan teknologi terbaru 4nm. Chipset ini dipadukan dengan prosesor Cortex-A4 hingga 3,3 GHz, Cortex-A720 berkecepatan 2,3 GHz, serta Cortex-A520 berkecepatan 2,3 GHz, menjadikannya ponsel yang memiliki performa terkencang saat ini.
Di tengah ramainya kehadiran smartphone Android flagship, pengamat gadget Michael Prajanto dari Nerd Reviews menilai iPhone tetap memimpin pasar pada kelas ini. Dia menerangkan, flagship bicara tentang spesifikasi, mulai dari chip terbaru, memori yang besar, layar terbaru paling tajam, dan tidak kalah penting pastinya kamera.
Nah, bicara smartphone flagship, iPhone menjadi standar karena yang paling banyak dipakai. Di satu sisi, karena aturan dan karena aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menurut Michael agak ribet, hp flagship Android yang bukan didukung iOS menjadi kurang banyak pilihan, hanya ada Samsung dan Oppo.
Memang beberapa vendor menelurkan hp flagship dengan klaim spesifikasi gahar. Namun sekali lagi Michael menilai iPhone tetap memimpin pasar lantaran baru saja menghadirkan chip mobile terbaru, Apple A17 Pro yang dirancang dengan fabrikasi 3 nanometer, sementara Android masih bermain di ranah 4 nm. “Bicara chipset, setiap tahun diklaim monster tetapi susah mengalahkan optimisasi Apple dengan Bionic A17,” sebutnya.
Tak dipungkiri, vendor Android mencoba berbagai cara. Salah satunya dengan menghadirkan berbagai macam bentuk ponsel, termasuk foldable. Meskipun demikian, Michael mengatakan masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.
Michael menuturkan yang dibutuhkan saat ini hanya optimasi, yakni bagaimana caranya membuat daya baterai ponsel jauh tahan lama, aplikasi lebih lancar, dan integrasi antar perangkat semakin bagus. Jikalau improvement dari segi kamera dan chipset, menurutnya agak mentok.
“Bagaimana caranya handphone bertahan lebih lama enggak usah dicas, atau bikin inovasi bikin hp foldable enggak gampang baret, enggak gampang rusak layarnya, butuh investasi di pengembangan smart material,” sarannya.
Baca juga: Gadget Sering Nganggur? Begini Cara Tetap Produktif Pakai Tablet
Michael juga berharap agar smartphone flagship ke depannya bisa memanfaatkan fitur yang mendukung artificial intelligence atau kecerdasan buatan on device. Sementara itu, dia memprediksi pada tiga tahun mendatang produsen smartphone akan kembali menerapkan baterai lepas pasang sesuai peraturan terbaru dari Uni Eropa.
Editor: Fajar Sidik
Ingin mengambil peluang, Huawei sudah mengambil ancang-ancang kembali merilis produk MatePad flagship pada awal 2024. Menyasar para kreator konten dan profesional, perusahaan teknologi asal Tiongkok ini menghadirkan Huawei MatePad Pro 13.2 yang harganya ditaksir lebih dari Rp10 juta.
Baca juga: Cek 4 Gadget yang Wajib Dibawa Saat Liburan
Edy Supartono, Training Director Huawei Device Indonesia mengatakan kebutuhan akan tablet meningkat seiring masyarakat yang menginginkan perangkat yang ringan, praktis, dan efisien untuk bekerja secara mobile. Meskipun praktis, mereka juga menuntut spesifikasi advance dan premium dilengkapi dengan daya baterai yang tahan lama.
Kendati demikian, perangkat dengan spesifikasi tersebut terbilang tidak pilihan “Kebutuhannya masih belum sebanding dengan penyedianya. Kenapa memutuskan mengeluarkan MatePad Pro 13.2 karena kuenya masih besar. Masih banyak pasarnya,” ujarnya, Kamis (21/12/2023).
Selain spesifikasi premium, Edy menilai tablet dengan ukuran di atas 12 inci masih sangat sedikit di Indonesia. Oleh karena itu, Huawei percaya diri untuk menghadirkan seri MatePad Pro 13.2.
Seperti namanya, Huawei MatePad Pro 13.2 hadir dengan layar OLED fullscreen berukuran 13.2 inch. Tablet ini memiliki rasio layar 94 persen dari bodynya dan memiliki tingkat kecerahan mencapai 1000 nits. Layarnya sudah tersertifikasi TUV Rheinland Eye Comfort 3.0 yang mengurangi emisi cahaya biru dan bebas refleksi.
“Kita mengincar pasar premium. Di Indonesia, rata-rata tablet premium di atas 12 inci. Kami menargetkan (pasar) cukup besar di sini,” imbuhnya.
Huawei terbilang optimis dengan seri MatePad-nya di tengah pasar tablet yang mencatatkan penurunan sebesar 14,2 persen Yoy pada kuartal III/2023. International Data Corporation (IDC) mencatat pada periode ini, pengiriman tablet secara global mencapai 33,2 unit. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, pengirimannya mencapai 38,7 unit. Meskipun permintaan terbatas, pasar mengalami peningkatan sebesar 18 persen dibandingkan kuartal sebelumnya karena faktor musiman.
Sejauh ini, Apple memimpin pasar tablet dengan pengiriman 12,5 juta unit. Diikuti Samsung yang mengirimkan 6 juta unit tablet. Meskipun pengiriman Samsung mengalami kontraksi, perusahaan asal Korea Selatan ini tampaknya fokus pada perubahan haluan dengan berkonsentrasi pada segmen premium.
Sementara itu, Lenovo dan Huawei menempati posisi ketiga dan keempat pada pengiriman tablet kuartal III/2023 dengan pengapalan masing-masing 2,6 juta dan 2,3 juta unit. Setelah kinerja yang buruk pada kuartal terakhir, Amazon mampu memposisikan dirinya kembali di 5 besar dengan bersiap menghadapi musim liburan dan meluncurkan perangkat premium baru dengan harga terjangkau, Fire Max 11.
Manajer Riset IDC untuk Mobility dan Consumer Device Trackers Jitesh Urbani menilai tablet selalu menjadi pilihan di tengah-tengah PC dan ponsel pintar. Kondisi ini terus memberikan tekanan pasar. Namun, vendor yang sukses dalam penjualan menyadari bahwa tablet berfungsi paling baik ketika dipasangkan dengan PC atau smartphone. “Kami berharap pembuat tablet lainnya akan mengikuti jejaknya dengan menawarkan pengalaman perangkat lunak dan layanan yang lebih terpadu meskipun hal ini akan memerlukan waktu yang cukup lama,” harap Jitesh.
Selain tablet, sejumlah produsen smartphone juga berlomba-lomba menghadirkan produk flagship jelang akhir tahun ini. Sebut saja iQOO yang meluncurkan iQOO 12 dengan tagline “Monster Inside” karena membenamkan Snapdragon 8 Gen 3 dengan teknologi terbaru 4nm. Chipset ini dipadukan dengan prosesor Cortex-A4 hingga 3,3 GHz, Cortex-A720 berkecepatan 2,3 GHz, serta Cortex-A520 berkecepatan 2,3 GHz, menjadikannya ponsel yang memiliki performa terkencang saat ini.
Di tengah ramainya kehadiran smartphone Android flagship, pengamat gadget Michael Prajanto dari Nerd Reviews menilai iPhone tetap memimpin pasar pada kelas ini. Dia menerangkan, flagship bicara tentang spesifikasi, mulai dari chip terbaru, memori yang besar, layar terbaru paling tajam, dan tidak kalah penting pastinya kamera.
Nah, bicara smartphone flagship, iPhone menjadi standar karena yang paling banyak dipakai. Di satu sisi, karena aturan dan karena aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menurut Michael agak ribet, hp flagship Android yang bukan didukung iOS menjadi kurang banyak pilihan, hanya ada Samsung dan Oppo.
Memang beberapa vendor menelurkan hp flagship dengan klaim spesifikasi gahar. Namun sekali lagi Michael menilai iPhone tetap memimpin pasar lantaran baru saja menghadirkan chip mobile terbaru, Apple A17 Pro yang dirancang dengan fabrikasi 3 nanometer, sementara Android masih bermain di ranah 4 nm. “Bicara chipset, setiap tahun diklaim monster tetapi susah mengalahkan optimisasi Apple dengan Bionic A17,” sebutnya.
Tak dipungkiri, vendor Android mencoba berbagai cara. Salah satunya dengan menghadirkan berbagai macam bentuk ponsel, termasuk foldable. Meskipun demikian, Michael mengatakan masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.
Michael menuturkan yang dibutuhkan saat ini hanya optimasi, yakni bagaimana caranya membuat daya baterai ponsel jauh tahan lama, aplikasi lebih lancar, dan integrasi antar perangkat semakin bagus. Jikalau improvement dari segi kamera dan chipset, menurutnya agak mentok.
“Bagaimana caranya handphone bertahan lebih lama enggak usah dicas, atau bikin inovasi bikin hp foldable enggak gampang baret, enggak gampang rusak layarnya, butuh investasi di pengembangan smart material,” sarannya.
Baca juga: Gadget Sering Nganggur? Begini Cara Tetap Produktif Pakai Tablet
Michael juga berharap agar smartphone flagship ke depannya bisa memanfaatkan fitur yang mendukung artificial intelligence atau kecerdasan buatan on device. Sementara itu, dia memprediksi pada tiga tahun mendatang produsen smartphone akan kembali menerapkan baterai lepas pasang sesuai peraturan terbaru dari Uni Eropa.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.