Ilustrasi keluarga (Sumber gambar: Emma Bauso/Pexels)

Awas, Stres Finansial Bisa Pengaruhi Psikologi Keluarga

18 December 2023   |   21:16 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Kondisi finansial turut mempengaruhi kondisi psikologis dalam keluarga. Perencanaan dan literasi keuangan turut menjadi fondasi yang menguatkan kehidupan keluarga, sebab aspek finansial dan mental saling terkait. Bahkan dalam dunia kesehatan mental pun terdapat istilah stres finansial. 

Istilah itu merupakan keadaan yang menggambarkan pengaruh kondisi finansial yang buruk terhadap pengelolaan stres dan kesehatan mental. Studi Asosiasi Psikologi Amerika (APA) menyebutkan sekitar 72% orang dewasa merasa stress saat membicarakan soal keuangan.

Mereka juga merasakan stres finansial yang cukup dalam sehingga turut mempengaruhi mentalnya. Bagi mereka yang sudah berkeluarga, dampak psikologis ini cenderung masuk dan berpengaruh pada kondisi psikologi keluarga secara utuh. 

Baca juga: 5 Benefit Finansial Punya Perencanaan Keuangan Sejak Dini

Psikolog & Founder @ruangtumbuh.id Ayank Irma mengatakan, timbulnya stres dalam keluarga salah satunya disokong oleh aspek finansial yang buruk. Menurut Ayank, kemampuan manajerial yang lemah dan literasi finansial akan berdampak besar terhadap dinamika keluarga.  "Ketika banyak tuntutan keuangan, bahkan melihat tagihan saja bisa menyebabkan seseorang merasa cemas dan stres berat," kata Ayank.

Tekanan finansial dalam keluarga ini akan mulai berdampak pada aspek lain, termasuk pola pengasuhan anak. Ayank menjelaskan, tingkat stres finansial tiap-tiap orang tentu berbeda. Stres bersifat personal dan kerap kali dipersepsikan sebagai bentuk ancaman sehingga akan menambah beban stres seseorang yang pada ujungnya berdampak ke hubungan sosial dalam keluarga. Ayank menyarankan, tuntutan keuangan sebaiknya tidak dilihat sebagai desakan.

Sebab, merebaknya fenomena pinjaman online dan pay later saat ini pun didorong dari rasa terdesak dan tidak nyaman menghadapi stres finansial. Alih-alih menjadikannya desakan, dia menyarankan untuk melihatnya sebagai tantangan. "Jika dilihat sebagai tantangan, maka seseorang dalam kondisi penuh tuntutan bisa berpikir jernih. Misal upgrade dirinya sembari mencari jalan keluar untuk menambah penghasilan," kata Ayank.


Melewati Kesulitan Bersama

Ilustrasi keluarga (Sumber gambar: Agung Pandit Wiguna/Pexels)

Ilustrasi keluarga (Sumber gambar: Agung Pandit Wiguna/Pexels)


Toleransi terhadap stres juga terhubung dengan bagaimana keluarga meyakini bisa melampaui masa sulit bersama-sama. Baginya, fungsi komunikasi merupakan fondasi utama dalam psikologi keuangan keluarga.

Terutama bagi pasangan suami istri yang sebaiknya bisa membicarakan opsi dan jalan keluar di tengah kondisi finansial yang sedang sulit. Hal tersebutlah yang menurut Ayank berpengaruh besar terhadap dinamika keluarga.

Komunikasi ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keterbukaan atau transparansi, gaya bicara yang disesuaikan dengan prinsip keluarga, dan terbuka untuk berdiskusi.

"Saat diskusi terjadi, kita punya banyak perspektif tentang cara menyelesaikan masalah keuangan keluarga. Jadi harus saling terbuka dengan pendapat satu sama lain dan menerima supaya fungsi komunikasinya berjalan dengan sehat," imbuh Ayank. 


Frugal Living

CEO & Principal Consultant Zapfinance Prita Hapsari Ghozie mengatakan, memahami literasi keuangan keluarga bukanlah hal sepele. Bahkan, mentor keuangan pun memerlukan kolaborasi dengan ahli psikologi untuk menuntun keluarga dalam literasi keuangan yang sehat.

Menurut Prita, efek mental berdampak besar pada pilihan-pilihan dalam hidup, termasuk juga dalam hal pengeluaran. "Pilihan kita, bahkan saat membeli sesuatu, itu cenderung dipengaruhi respons mental kita juga," jelasnya.

Misalnya, konsep frugal living yang belakangan viral diterapkan oleh milenial dan gen z. Prinsip hidup terkait juga banyak diadopsi dalam lingkungan keluarga atas kesepakatan bersama.

"Frugal living dengan menerapkan pembelian produk atau jasa yang paling kecil atau paling murah, tentu berpengaruh panjang tidak hanya ke gaya hidup, tapi juga semua biaya hidup juga jadi menurun," katanya. 

Baca juga: Riset Ini Ungkap Minat Investasi & Pengelolaan Keuangan Milenial dan Gen Z 2024

Bagi Prita, ini juga menyangkut bagaimana prinsip keuangan, komunikasi, dan psikologi dalam keluarga bertemu jadi satu. 

Editor: Fajar Sidik 
 

SEBELUMNYA

Film Horor Mendominasi, Sineas Dambakan Variasi Genre Sinema pada 2024

BERIKUTNYA

Sinopsis Like Flowers In Sand, Jang Dong Yoon Jadi Atlet Gulat Ssireum

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: